Mohon tunggu...
Fahmi Awaludin
Fahmi Awaludin Mohon Tunggu... Guru, Dosen -

Guru (kelas) SD; Dosen B. Inggris Niaga; Suka buat modul; chatting; beristri dan memiliki anak cantik... hehehe

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Nenek Gayung

23 April 2012   06:29 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:15 7222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13351492611884863083

Suatu ketika saat ibu nya Dion datang berkunjung dan membawa makanan ke rumah tempat mereka tinggal, dua kawannya itu sedang tolong menolong. Hanya apa yang ia lihat salah tafsir artinya tidak seperti yang dipikirkan oleh ibu nya. Kontan saja ia segera berpikir mereka berperilaku aneh dan lebih jauh pikirannya langsung mengarah ke anak tercintanya, Dion. Segera menuju dapur dan menemui Dion dengan wajah marah-marah. Ibu nya bercerita tentang dua kawannya aneh itu sembari memarahi Dion tanpa jeda sedikitpun. Kagetnya bukan main, karena Dion tak mengerti dengan yang Ibu nya sampaikan. Lantas setelah semuanya tenang, Dion pun menjelaskan kepadanya kalau yang di maksud itu salah faham.

Apakah kisah nenek gayung sudah selesai? Jawabannya tentu saja tidak. Dewi yang masih menjadi teman dekatnya Dion suatu ketika menatap serius. Dan Dion pun mengerti maksudnya. Saat itu ia mengucapkan dengan kesungguhan hati kalau Dewi adalah pilihannya yang tepat. Selang seminggu kemudian ia mendapati hal aneh, beberapa tanda di punggung Dion seperti kena cakaran makluk halus. Segera ia bersama dua sahabatnya menemui dukun sakti untuk membantu membuka tabir dibalik yang terjadi dengan Dion akhir-akhir ini. Kontan semua kaget ketika ia menjelaskan pernah bertemu dengan nenek tua yang membawa gayung dan tikar pandan saat hendak menyeberang di jalan raya pada suatu malam yang gelap dan sepi. Akhirnya sang dukun berusaha untuk membantu memecahkan masalah yang Dion hadapi.

Kuncinya oleskan obat pemberian sang dukun ke tubuh yang terkena luka.  Kemudian ikuti saran sang dukun agar selamat dari nenek gayung itu. Pertama temui kuburan nenek gayung. Lalu gali sampai menemukan jasadnya. Dan yang terakhir mandikan layaknya manusia biasa ketika meninggal segera dimandikan, shalatkan, kafani dan yang terakhir dikubur di tempat yang semestinya. Alasannya agar jasadnya tenang dan tidak mengganggu Dion kembali dan warga setempat pada umumnya. Dan mereka pun setuju sembari bingung sambil melirik satu dengan lainnya. Karena setelah itu mereka harus bersikeras agar menemukan kuburannya yang dukun sendiri ketika ditanya tidak tahu entah dimana jasad nenek gayung disemayamkan.

Pada akhirnya saat Dion diingatkan oleh sahabatnya akan sosok Dewi itu ternyata dia baru sadar kalau Dewi adalah penjelmaan dari nenek gayung. Sempat tak percaya akan cerita teman-temannya, seolah-olah mereka iri padanya. Namun ke dua sahabatnya itu bersikeras ditambah dua teman perempuannya, Dion pun menyadari kalau ia telah tertipu oleh Dewi. Saat itulah ia mulai yakin apa yang selama ini orang-orang ceritakan kepadanya benar adanya. Dewi pun berubah menjadi nenek gayung yang menyeramkan. Pantas ketika suatu waktu ia, Dion, disindir oleh pa hansip yang tengah keliling ronda di kampung kalau Dion rada aneh karena pacaran bersama nenek tua. Sayangnya ia tak menyadari kalau Dewi itu adalah nenek gayung yang menjelma menjadi wanita muda yang cantik.

Semenjak itu di malam hari tepat ketika Dion sadar kalau Dewi adalah nenek gayung, kuburan yang bertanda cangkul yang belum selesai dilepas dari kuburan, segera digali dan mengikuti saran dari sang dukun. Dan hari-hari yang mereka lalui pun menjadi tenang setelah sosok nenek gayung itu tak muncul lagi. Catatan di akhir cerita ini yakni, selama hidupnya nenek gayung adalah seorang nenek yang semasa hidupnya suka membantu warga untuk memandikkan orang yang sudah meninggal. Hanya ketika ia sudah tua dan meninggal, sang suami, kakek tua itu pun meninggal saat hendak memandikannya, dengan badan terkulas lemas dan jatuh menimpa cangkul yang mengarah ke atas dan menimpa kepalanya. Semenjak itulah peristiwa demi peristiwa aneh menimpa warga sekitar karena tak ada satu pun yang memandikannya. Begitulah cerita sang dukun dengan wajah seriusnya.

(Fahmi Awaludin, Sabtu, 23 April 2012 pukul 1.28 siang)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun