Beberapa waktu lalu heboh di twitter, tentang HRD yang lebih memilih calon karyawan dari Perguruan Tinggi yang sudah terkenal bagus.Â
Alasannya, diantaranya adalah, para lulusannya dianggap sudah memiliki modal kepintaran yang cukup untuk lulus seleksi masuknya.
Selain itu Perguruan Tinggi terkenal dianggap sudah mempunyai kultur akademis yang kuat dan berkarakter serta mempunyai jejaring alumni yang luas.Â
Namun, bagi kamu yang memang dari perguruan tinggi yang tidak terlalu terkenal ada beberapa tips yang dapat diikuti sebagai berikut:
1. Tingkatkan portofolio CV kamu
Ini wajib banget ya guys agar kamu bisa dapat dilirik oleh para rekruiter, kamu harus mempunyai portofolio yang bagus di CV kamu.Â
Selama kamu kuliah usahakan kamu hunting sebanyak mungkin kesempatan magang di perusahaan-perusahaan yang sangat memerlukan bantuan mahasiswa magang di usahanya.Â
Semakin bagus magang yang kamu lakukan ini bisa menutup kesan kurang terkenalnya perguruan tinggi kamu, karena tempat magang yang bagus diharapkan memberikan bekal skill teknis maupun attitude yang disukai nantinya.
Bila kamu sudah lulus, usahakan terus bekerja meskipun belum bekerja formal di perusahaan-perusahaan besar.Â
Sambil terus melamar, usahakan kamu bisa bekerja secara part-time maupun freelance, ataupun magang (meskipun sudah diwisuda) di perusahaan ataupun instansi yang populer.Â
Misalnya, kamu kerja di bimbel ternama, atau di perusahaan start-up ternama, atau bekerja di waralaba-waralaba ternama, bisa juga di perusahaan yang tidak terlalu terkenal namun menjadi distributor atau keagenan yang mengelola merek-merek populer.Â
Hal ini juga bisa bikin kamu jadi makin cemerlang di hadapan rekruiter meskipun background akademis kamu kurang dikenal.
2. Tambah skill kamu dari instansi ternama
Bila ada rezeki dan kesempatan, kamu juga bisa menambah skill kamu dari lembaga-lembaga populer. Misalnya belajar bahasa asing dari pusat kebudayaan resminya, seperti belajar bahasa jepang di japan foundation, bahasa jerman di goethe, bahasa arab di lipia.Â
Atau, belajar standardisasi dari elearning-nya Badan Standardisasi Nasional di elearning.bsn.go.id, ini juga keren banget karena sertifikat kelulusan elearningnya ditandatangani langsung oleh Kepala BSN.Â
Skill kamu yang kamu dapatkan dari lembaga ternama dan terkenal spesialis di bidangnya tersebut akan membuat rekruiter akan merasakan aura skill powerfull kamu meskipun kampus kamu misalnya belum terlalu dikenal luas.
3. Kuasai pembelajaran mandiri melalui software atau aplikasi yang terkenal dan populer.
Ini yang paling efisien sebenarnya, kamu bisa kembangkan skill kamu dengan belajar mandiri ataupun sistematis di perkuliahan menguasai aplikasi-aplikasi populer di bidangnya.
Sebagai contoh, misalnya Autocad Inventor untuk desain engineering, atau canva untuk desain grafis, atau phython untuk programming.Â
Meskipun kamu dari perguruan tinggi yang belum populer, penguasaan aplikasi engineering ini bisa menambah keren di mata rekruiter, sertakan dan lampirkan beberapa hasil karya kamu di biodatanya yaa guys.
Biarkan karya kamu berbicara seberapa kerennya kamu dan berkelasnya kamu meskipun berasal dari kampus yang biasa saja.
4. Raih gelar akademis dan non akademis
Ini juga bisa jadi pilihan bila kamu punya banyak waktu luang untuk menambah gelar akademis kamu misalnya S2, S3 atau gelar-gelar non akademis.
Seperti SKKNI, SNI personil, atau kursus keprofesian seperti dari Peradi, IDI, keperawatan dan lain-lainnya ataupun sertifikasi lainnya.Â
Gelar-gelar tambahan ini tentunya akan membuat rekruiter tidak ragu lagi betapa kamu punya potensi keterampilan yang sangat dibutuhkan oleh perusahaan meskipun bukan dari instansi akademik ternama.
Jadi, tidak ada kata untuk rendah diri ya guys semangat terus untuk dapat menembus pekerjaan dan instansi idaman kamu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H