Mohon tunggu...
Michael Sendow
Michael Sendow Mohon Tunggu... Wiraswasta - Writter

Motto: As long as you are still alive, you can change and grow. You can do anything you want to do, be anything you want to be. Cheers... http://tulisanmich.blogspot.com/ *** http://bahasainggrisunik.blogspot.co.id/ *) Menyukai permainan catur dan gaple. Menulis adalah 'nafas' seorang penulis sejati. I can breath because I always write something...

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Hebatnya Propaganda dan Demo 4 November

31 Oktober 2016   16:52 Diperbarui: 31 Oktober 2016   19:45 5323
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pic Source: wnpr.org

Saya masih agak kegelian dan sedikit senewen melihat cara berpikir orang-orang sumbu pendek ini. Mungkin karena makanan kita lain, saya sendiri kurang ngerti. Apalagi ketika menyinggung-nyinggung Jokowi harus diturunkan. Saya bicara begini bukan karena waktu itu saya coblos Jokowi loh ya. Tetapi hanya dengan menggunakan logika sederhana saja.

Mari saya cerita sedikit dulu tentang peristiwa yang terjadi sudah lama sekali, di Amerika. Waktu itu ada declaration of independence. Ya, dekalarasi memerdekakan diri. Ada pendapat menarik saat itu yang mengatakan bahwa dasar atau bangunan awal terjadinya deklarasi ini sebetulnya keliru.

Bahkan ada golongan yang sangat sinis yang mengibaratkan bahwa tuntutan deklarasi itu adalah tak lebih dari propaganda sesat semata. Propaganda yang dibangun di atas kebohongan secara sadar (conscious lie). Kenapa?

Ini alasannya. Menurut Robert Middlekarff penulis buku ‘The Glorious Cause’, bahwa propaganda itu disebarkan karena adanya ketakutan berlebihan yang muncul di Inggris Raya waktu itu. Ketakutan adanya konspirasi, dan hal itu menyebar secara luas. Ia mengatakannya sebagai, “Almost paranoid delusions of covert designs and evil conspiracy.”

Nah, stuktur dasar dari deklarasi itu rupanya mengikuti standar Aristotelian Form. Bagaimana itu? Kurang lebihnya begini.

Premis Mayor: Setiap individu mempunyai hak dan kesetaraan yang oleh pemerintah haruslah dilindungi. Tatkala pemerintah abai melakukannya, maka warganya punya hak untuk mengganti pemerintahan.

Premis Minor:The King of England TELAH bekerjasama dalam sebuah konspirasi untuk secara perlahan-lahan menurunkan derajat koloni Amerika pada posisi-posisi tak ubahnya sebagai budak di bawah pemerintahan sebuah tirani.

Karena Itu: Warga koloni Amerika mempunyai hak untuk mengganti pemerintah mereka.

Dalam struktur ini premis minornya menurut Robert salah dan tidak terbukti. Deklarasi ini memang berhasil menggerakkan banyak prajurit, tetapi oleh kekeliruan pengambilan kesimpulan. Dan oleh bahasa bukunya disebutkan sebagai faulty logical demonstration.

Dalam hal ini, sebetulnya deklarasi mereka dinyatakan dapat diterima bila premis minornya terbukti dan benar. Menarik kesimpulan dari sebuah premis yang salah tentu akan melahirkan banyak keputusan yang salah juga. Ini tentu berdampak luas.

Saya tidak mau masuk terlalu jauh pada contoh di atas itu. Tapi pesan apa yang Anda tangkap? Tidak gampang menurunkan seorang Presiden, jadi jika Anda tidak punya alasan yang kuat, jelas, dan terbukti benar ya jangan coba-coba.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun