Mohon tunggu...
Michael Sendow
Michael Sendow Mohon Tunggu... Wiraswasta - Writter

Motto: As long as you are still alive, you can change and grow. You can do anything you want to do, be anything you want to be. Cheers... http://tulisanmich.blogspot.com/ *** http://bahasainggrisunik.blogspot.co.id/ *) Menyukai permainan catur dan gaple. Menulis adalah 'nafas' seorang penulis sejati. I can breath because I always write something...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Apakah Anda Mengaku Orang Pribumi Asli?

4 Oktober 2016   17:36 Diperbarui: 4 Oktober 2016   18:26 1045
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seperti yang pernah saya tuliskan di sini CHENG HO Penemu Benua Laksamana Cheng Ho yang beragama Islam bolak-balik datang ke Nusantara ini dengan maksud baik. Ia mengunjungin Pantai Utara Jawa bagian Tengah untuk berdagang pada sekitar awal abad 15. Banyak di antara pasukan yang dibawa Cheng Ho akhirnya menetap dan kawin mawin beranak-pinak menyebar di Nusantara ini.

Jadi etnis Tionghoa pun sudah sejak lama bercokol di Nusantara ini. Makanya sangat aneh kalau hari ini ada begitu banyak orang yang menolak kepemimpinan Ahok oleh karena dia itu keturunan Cina/Tionghoa. Ini sungguh menyebalkan, huh!Kita ini sama-sama manusia modern toh, bukan manusia purba lagi. Jadi mestinya pikiran kita sudah harus modern dan jangan berpikiran purba. Iya toh?

Jadi Siapa Sebetulnya Orang Indonesia Asli Itu?

Pasti bingung. Karena dari silsilah saja, coba Anda buktikan sendiri, Anda itu dari keturunan mana dan kelompoknya siapa? Asalkan jangan Anda mengaku bahwa Anda itu keturunan langsung si Erectus yah, sebab dia saja sudah punah ratusan ribu tahun yang lalu.

Dalam tinjauan sejarah, jelas sekali bahwa sesungguhnya  Nusantara ini pada mulanya adalah tanah yang tidak ada siapapun yang mendiaminya, sampai pada akhirnya mulai banyak didatangi oleh semua pendatang yang disebutkan di atas itu, ditambah lagi dengan pendatang-pendatang lain semisal yang datang di kemudian hari dari Eropa, India, dan Arab.

Semua pendatang ini menjadikan kita kaya sebagai negeri yang sangat beragam. Sangat mejemuk. Namun tentu kita semua adalah satu adanya. Itulah Bhineka Tunggal Ika, berbeda-beda tetapi satu. Meskipun agama kita berbeda. Walaupun ras kita berbeda. Kendatipun warna kulit kita tak sama. Tetapi saya bisa pastikan bahwa dalam darah kita mengalir darah yang sama yaitu “Darah Keindonesiaan”.

Oleh sebab itu pulalah, saya sebetulnya mau mengajak kita semua untuk sama-sama menyadari bahwa kita semua yang lahir di negeri ini, negeri dimana pusar kita ditanam, maka kita semua adalah Indonesia Asli. Janganlah kita diajak kembali mundur untuk mulai memisah-misah diri lagi dengan sebutan pribumi atau Indonesia asli dan pendatang atau non-pribumi. Karena kalau kita mau jujur, maka kita semua adalah pendatang.

Akhir kata, kalau ada yang masih mau mengutak-ngatik kebhinekaan kita, saya pastikan dia itu bukan datang dari jenis homo erectus. Bukan pula dari homo sapiens. Tetapi dia itu jangan-jangan malah adalah homo beneran! LOL. Makanya hati-hati jadi orang, bro! Pikir dulu sebelum bicara dan menebar wacana. Peace and cheers! ---Michael Sendow---

Sumber: Wikipedia, zenius.net

http://www.kompasiana.com/michusa/kisah-laksamana-cheng-ho-sang-penemu-benua_55e3f0f12b7a61c32a2fad96

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun