Mohon tunggu...
Michael Sendow
Michael Sendow Mohon Tunggu... Wiraswasta - Writter

Motto: As long as you are still alive, you can change and grow. You can do anything you want to do, be anything you want to be. Cheers... http://tulisanmich.blogspot.com/ *** http://bahasainggrisunik.blogspot.co.id/ *) Menyukai permainan catur dan gaple. Menulis adalah 'nafas' seorang penulis sejati. I can breath because I always write something...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Apakah Anda Mengaku Orang Pribumi Asli?

4 Oktober 2016   17:36 Diperbarui: 4 Oktober 2016   18:26 1045
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi dari Rupawa.com

Memang secara kesukuan, maka ada begitu banyak suku di republik ini yang sudah menghuni sejak lama dan karena itu sering dibedakan menjadi pribumi dan pendatang.

Beberapa suku di Minahasa umpamanya, mereka itu dianggap manusia-manusia pertama di tanah Minahasa (tanah Toar-Limuut). Ya, mereka adalah turunan pertama Toar dan Lumimuut dan disebut ‘asli’ Minahasa. Suku Batak di Sumatera Utara juga sebagai contoh. Minang di Sumatera Barat. Ada Bugis di Sulawesi Selatan, Dayak di Kalimantan Tengah, dan banyak lainnya. Apakah mereka semua asli Indonesia? Belum tentu.

Kita harus merunutnya jauh ke belakang. Jawabannya adalah, baik dari tinjauan sejarah maupun berdasarkan mitos dan pendekatan legenda, maka hampir pasti tidak ada satupun yang dapat membuktikan bahwa dirinya adalah pribumi asli. Itu.

Semua kita ini pendatang, yang asli adalah manusia purba yang hidup jutaan tahun yang lalu. Itupun sebetulnya bukan asli banget, karena ternyata mereka juga datang dari luar sana untuk kemudian menetap dan beranak-pinak di Nusantara kita ini.

Siapa Orang Indonesia Asli?

Mari kita telisik tentang  Homo erectus.Kaum ini datang ke Nusantara jauh sebelum manusia modern muncul berkembang di Nusantara kita ini.  Mereka ini, menurut catatan sejarah, telah melakukan sebuah migrasi panjang dari Afrika nun jauh di sana untuk datang ke sini. Ya sekitar sejak 1.8 juta tahun yang lalu lah. Dari data teranyar, didapatilah bahwa Homo erectus inilah penduduk yang paling lama tinggal di negeri kita ini, yaitu sudah sejak sekitar 1.5 – 1.7 juta tahun. Kelompok Homo erectus ini ada yang kemudian singgah lalu menetap di Flores, Nusa Tenggara Timur.

Manusia purba ini kemudian kawin mawin di daerah yang mereka datangi itu, lalu menyebarlah mereka sampai ke Sunda.  Jadi, kelompok pendatang pertama ini sudah menikmati Nusantara ini jauh jauh jauh jauh bahkan sebelum kakek paling tua yang kita kenal lahir ke muka bumi ini. Mereka hidup sampai sekitar 100.000 tahun yang lalu sebelum akhirnya punah, hilang dari peredaran dan peradaban.

Setelah itu? Barulah bermunculan apa yang kita kenal sebagai  Homo sapiens atau manusia modern. Mereka juga berasal dari Afrika, yang lalu kemudian melakukan migrasi besar-besaran ke seluruh penjuru dunia hingga juga mencapai Nusantara ini. Manusia modern pertama yang sampai ke wilayah Nusantara ini berciri Melanosoid (seperti bentuk dan cirinya orang Papua). Mereka lalu menyebar ke sana-sini, diduga ada hampir ke semua wilayah Nusantara.

Para arkeolog dan paleontolog menduga bahwa manusia modern berciri Melanosoid ini diduga kuat pernah hidup bersama di satu pulau dengan jenis manusia lain yang merupakan keturunan langsung dari Homo erectus yaitu Homo floresiensis di sekitar Kepulauan Flores.

Setelah itu, masih juga terus berdatangan para pendatang manusia modern berikutnya ke Nusantara ini. Mereka itu adalah kelompoknya Melayu-Austronesia. Rumpun Austronesia ini merupakan rumpun yang sangat besar karena mencakup suku Melayu, Formosan , Polynesia, dan lain sebagainya. Ciri mereka adalah memiliki kulit kecoklatan,  rambut tebal dan agak sedikit ikal, hidung tidak mancung. Ya, mungkin saja Anda merasa diri Anda pas untuk masuk di rumpun Austronesia ini.

Jauh melompat ke depan, sejarah lalu menunjukkan kepada kita tentang adanya diaspora masyarakat dari Tiongkok yang berlangsung dalam beberapa gelombang. Gelombang pertama yang cukup besar dipengaruhi oleh kebijakan Kerajaan Majapahit pada masa pemerintahan Wikramawardhana yang sangat liberal dan rupa-rupanya memperbolehkan semua orang dari ras dan agama apapun untuk berdagang dan menyebarkan agamanya di daerah kekuasaan Majapahit. Cheng Ho adalah ‘pahlawan’ dalam penyebaran ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun