Mohon tunggu...
Michael Sendow
Michael Sendow Mohon Tunggu... Wiraswasta - Writter

Motto: As long as you are still alive, you can change and grow. You can do anything you want to do, be anything you want to be. Cheers... http://tulisanmich.blogspot.com/ *** http://bahasainggrisunik.blogspot.co.id/ *) Menyukai permainan catur dan gaple. Menulis adalah 'nafas' seorang penulis sejati. I can breath because I always write something...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Bahasa Tubuh yang 'Aduhai'

16 Februari 2016   16:18 Diperbarui: 18 Februari 2016   18:40 1312
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bahasa Tubuh Bawaan atau Karena Dipelajari?

Banyak studi yang dilakukan demi mencari tahu apakah non-verbal signals ini adalah bawaan sejak lahir, yakni karena dipelajari, atau karena faktor genetik. Perdebatan terjadi, ada yang mengatakan bahwa itu semua adalah oleh karena dipelajari dan ditiru orang ke orang. Ada yang bilang karena bawaan. Namun juga ada yang meyakini bahwa itu adalah faktor genetik. Saya termasuk yang percaya bahwa non-verbal signals yang dimiliki setiap orang adalah gabungan ketiganya. Ada yang oleh karena mencontoh prilaku dan bahasa tubuh orang lain, ada juga yang bawaan sejak lahir.

Fakta-fakta ditemukan lewat observasi mendetail terhadap beberapa orang buta dan atau tuli. Mereka-mereka yang tidak dapat belajar non-verbal signal, atau tidak dapat meniru dari siapapun lewat alat penglihatan dan pendengaran mereka. Hasilnya sungguh menakjubkan, setelah diperbandingkan dengan berbagai macam latar belakang budaya di banyak negara, ternyata ada banyak gesture (gerak gerik atau sikap tubuh) yang berlaku universal yang dilakukan oleh orang-orang yang belum pernah saling ketemu satu sama lain.

Kesimpulan dari studi ini mengindikasikan ada beberapa gerak-gerik, sikap tubuh (gesture) yang masuk secara sempurna pada kategori masing-masing (yang diteliti). Umpamanya saja, semua bayi yang baru lahir, termasuk bayi monyet, langsung mempunyai kemampuan mengisap. Ini bawaan lahir atau genetik tentu saja. Seorang ilmuwan asal Jerman, Eibl-Eibesfeldt menemukan bahwa ekspresi senyum (smiling expressions) dari anak yang terlahir buta atau tuli itu muncul dengan sendirinya, tidak karena dilatih. Ini adalah bawaan atau genetik.

Menangis juga adalah bahasa tubuh bawaan lahir. Peneliti Ekman, Friesen dan Sorenson juga mendukung teori tentang inborn gestures tatkala mereka melakukan penelitian ekspresi wajah (facial expressions/gestures) orang-orang dari lima bangsa dengan budaya berbeda-beda. Mereka menemukan bahwa setiap budaya tersebut menggunakan dasar ekspresi wajah yang sama untuk menunjukkan suatu bentuk emosi. Hasil inilah yang membuat mereka berkesimpulan bahwa gesture yang diteliti tersebut adalah bawaan sejak lahir.

Ketika Anda melipat silangkan tangan di depan dada, apakah Anda melipat tangan kanan di atas tangan kiri atau sebaliknya? Kebanyakan orang tidak yakin sebelum mempraktikkannya secara langsung. Ketika seseorang sudah merasa ‘nyaman’ salah satu di antara itu maka akan susah untuk mengubahnya. Beberapa peneliti menyebutkan gaya itu pun sebetulnya sudah bawaan. Terjadi secara spontan.

[caption caption="Bahasa tubuh (Pic Source: dorayangtersakiti blogspot)"]

[/caption]Ada beberapa gesture yang masih diperdebatkan apakah itu memang bawaan atau karena sesuatu yang kita pelajari atau contohi hingga lalu kemudian itu menjadi kebiasaan yang membudaya. Sebagai contoh, kebanyakan laki-laki memakai jaket atau jas dengan memasukkan tangan kanan terlebih dahulu, sementara itu kebanyakan wanita memasukkan tangan kiri terlebih dahulu. Atau juga ketika laki-laki berpapasan dengan wanita di jalan, sang lelaki akan memutar badannya atau kepalanya untuk menengok wanita yang lewat itu, sementara si wanita akan justru menjauh. Apakah ini karena melihat contoh atau memang kebiasaan ini sudah merupakaan bawaan? Ada beberapa dasar non-verbal language (non-verbal behaviour) yang tentu saja diperoleh karena belajar dan melihat contoh.

Ada begitu banyak gerakan bahasa tubuh dasar yang berlaku sama di berbagai belahan dunia ini. Dimengerti secara universal. Dipahami secara bersama. Ketika seseorang bahagia ia akan tersenyum. Ketika mereka sedih atau marah, maka mimik cemberut atau murung yang tertampilkan. Mengangguk sudah dimaklumi di hampir semua tempat sebagai tanda setuju, ‘oke’. Tanda ini katanya juga dilakukan oleh orang buta dan tuli sejak lahir, berarti mengangguk tanda setuju bukan karena dipelajari melainkan kebiasaan bawaan.

Menggeleng kepala ke kiri dan ke kanan adalah tanda tidak setuju, penolakan atau “NO”. Ini juga berlaku universal, dan bahkan sudah dikenal sejak kita bayi. Ketika seorang bayi telah minum cukup susu maka ia lalu kemudian akan menggeleng kepalanya dari satu sisi ke sisi yang lain sebagai tanda menolak. Ketika seorang anak kecil sudah makan cukup kenyang, maka ia akan menggeleng kepalanya kiri ke kanan dan kanan ke kiri sebagai tanda menolak suapan nasi dari orang tuanya. Lalu pembelajaran itu terus berlanjut, anak yang beranjak dewasa akan memakai gelengan kepala ketika menolak atau hendak mengatakan tidak pada suatu tawaran.

[caption caption="Bahasa tubuh "I don't know" ({ic Source" www.dreamtime.com)"]

[/caption]Bahu yang terangkat juga adalah contoh bahasa tubuh universal menandakan bahwa seseorang itu hendak menunjukkan ketidaktahuannya. Saat ini dikombinasi dengan telapak tangan yang terbuka ke depan. Orang sering melakukan tiga kombinasi yakni mengangkat bahu, telapak tangan terbuka ke depan, serta alis yang terangkat sebagai bentuk ungkapan “I don’t know”, atau “I don’t understand”. Masih banyak contoh lainnya. Bahasa tubuh memang sangat 'aduhai' untuk dipelajari.

Itulah sekilas tulisan ringan saya tentang bahasa tubuh, dan nantikan tulisan berikutnya dimana saya akan membahas tentang bahasa tubuh tertentu yang ternyata artinya sangat berbeda antara satu tempat dengan tempat yang lain. Justru dengan memakai bahasa yang kita anggap “oke” itu, eeeeh ternyata tidak oke di tempat lain. Kali lain akan saya tulis. Salam hangat. ---Michael Sendow---

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun