Mohon tunggu...
Michael Sendow
Michael Sendow Mohon Tunggu... Wiraswasta - Writter

Motto: As long as you are still alive, you can change and grow. You can do anything you want to do, be anything you want to be. Cheers... http://tulisanmich.blogspot.com/ *** http://bahasainggrisunik.blogspot.co.id/ *) Menyukai permainan catur dan gaple. Menulis adalah 'nafas' seorang penulis sejati. I can breath because I always write something...

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

[SukDuK] Jangan Menulis, Kalau Nggak Bisa!

21 Januari 2016   19:12 Diperbarui: 21 Januari 2016   22:43 7
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di Kompasiana ini, tema yang dipilih itu harus tepat dan baik, supaya menarik pembaca untuk setidaknya membuka tulisan itu, dengan harapan setelah diklik ya dibaca juga tentunya. Lalu hal yang tak kalah penting adalah gaya bahasa penulisan, pengambilan sudut pandang, dan kreatifitas dalam mengulas. Itu rupanya menjadi sangat penting tatkala kita bicara tentang ‘kesetiaan pelanggan’ (dalam hal ini pembaca). Menulis artikel ilmiah, reportase, opini, atau yang lainnya tetap saja memerlukan “bangunan” diksi yang baik, meskipun bangunannya tidak semegah ketika menulis fiksi. Bukankah semakin enak sebuah sajian, akan semakin loyal para penikmatnya? Ooh, jangan Anda anggap remeh. Resiko apapun yang mesti ditempuh, customer akan selalu mencari yang enak-enak menurut seleranya.

Mempertahankan sesuatu yang unik atau khas itu penting. Pertanyakanlah apa kira-kira keunikan Kompasiana dibanding mainstream media? Setelah ketemu, jaga itu. Itulah yang harus tetap dipertahankan dan ditonjolkan. Memang dalam dunia jurnalistik “menghormati pakem” itu penting dan perlu. Tapi dalam dunia jurnalistik “creativity” juga bukanlah barang tabu.  

Biasanya kita makan pakai sendok, tapi ada saat-saat tertentu makan jadi lebih enak kalau kita pakai tangan kosong saja, tanpa sendok. Biasanya kita mandi kunci pintu rapat-rapat, di sini bolehlah kita buka sedikit pintunya, biar yang lihat (baca-red) terkesima, melotot lalu jatuh hati gitu lho..mm ha ha ha. Seperti itu. Mereka lalu akan bilang “Wow, tubuhmu aduhai banget!”

Di sini tempatnya juga untuk tulisan ringan jadi berbobot. Ringan tidak identik dengan dangkal. Tulisan berat dibikin mengalir lancar bagaikan aliran-aliran air sungai, diiringi gaya bahasa sebagai seni pikatan yang kerap menjadi pemikat yang begitu memikat. Ya, aliran-aliran air sungai yang menghidupkan dan membangun atau membangkitan selera. Gaya bertutur dapat disampaikan secara bebas, dan leluasa.

Di sini seberapa banyak pun writing mistakes yang Anda lakukan, tulisan Anda tetap bisa terpublish. Asyik juga kan? Belajar dan belajar terus. Setelah di-publish pun ada tombol edit, artinya ketika melihat ada kesalahan-kesalahan maka Anda boleh memperbaikinya kapanpun Anda suka. Kecuali Anda menulis fitnah, porno, dan terror maka siap-siap untuk dihapus.

Akhirnya, semoga Kompasiana semakin menampakkan keunikan dan kekhasannya tanpa perlu membebek dengan mainstream media manapun. Kompasiana bisa saja, kelak di kemudian hari, justru menelurkan hal serupa itu ke mainstream media, mereka yang sudah mulai mati dan ditinggalkan pembaca.

Dan, ketika ‘telur’ itu menetas, banyak pembaca yang akan terpikat. Siapa tahu, di antara para pembaca itu ada pemilik modal juga hehehehe. Anda tahu kan berapa harga Facebook, WA, dan Twitter saat ini? Mereka mulai dari yang kecil, namun oleh karena mereka ‘berbeda’ lalu kemudian mereka jadi besar, dan dihargai amat sangat tinggi.

Di pasar bernama Kompasiana ini ada apa saja kan? Chat boleh, update status boleh, promosi ada, berita ada, apapun ada. Nah, itu tentu akan menaikkan ‘nilai’ Kompasiana itu sendiri, serta milai para penjual (baca: penulis) di pasar sehat ini. Ah, segitu aja deh dari saya! Cheers….dah! ---Michael Sendow---

“One day I will find the right words, and they will be simple” ― Jack Kerouac, The Dharma Bums

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun