Mohon tunggu...
Michael Sendow
Michael Sendow Mohon Tunggu... Wiraswasta - Writter

Motto: As long as you are still alive, you can change and grow. You can do anything you want to do, be anything you want to be. Cheers... http://tulisanmich.blogspot.com/ *** http://bahasainggrisunik.blogspot.co.id/ *) Menyukai permainan catur dan gaple. Menulis adalah 'nafas' seorang penulis sejati. I can breath because I always write something...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Selamat Tinggal 2015; Jangan Buat Resolusi Omong Kosong 2016

31 Desember 2015   10:51 Diperbarui: 31 Desember 2015   10:51 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Kita harus bisa mengasihi diri kita apa adanya. Mau hidung pesek, mancung ya inilah diri kita. Bibir tebal atau tipis ya inilah diri kita. Menerima diri kita sebagai ciptaan Tuhan yang indah adalah wujud nyata kita berdamai dengan diri sendiri.

Tidak menyesali dan menghukum diri sendiri. Kita bangga akan keunggulan diri namun serempak kita memaklumi dan mengakui kelemahan dan kekurangan diri kita. Kita berdamai dengan diri kita.

Berdamai Dengan Orang Lain

Apakah menurut Anda hal ini adalah yang paling sulit dilakukan? Bisa jadi Anda benar. Saudara kita sendiri terkadang amat sulit kita ampuni, bagaimana ceritanya mau berdamai dengan orang-orang yang sudah begitu membenci dan menyakiti kita. Berat memang, tapi bukan tidak mungkin.

Ketika masih anak-anak Nelson Mandela mendengar sebuah pengajaran "Berbuat baiklah kepada orang yang membenci kamu". Tentu saja ia kaget. Bagi Mandela ini aneh, mana ada orang yang mau berbuat baik kepada musuhnya. Tidak mungkin. 

Singkat cerita, kita semua tau, Nelson Mandela ini kemudian hari menjadi dewasa dalam dunia penuh diskriminasi di Afrika Selatan. Mandela begitu membenci sistem apartheid. Pemisahan kulit putih dan kulit hitam.

Mandela bergabung di partai ANC. Pada usia 43 tahun ia mendirikan sayap bersenjata ANC. Ia memandang pemerintah adalah musuh yang kejam.

Mandela berkali-kali ditangkap karena itu. Ketika suatu waktu ia menggalang boikot nasional demi menggulingkan pemerintah, ia pun ditangka dan dijatuhi hukuman seumur hidup.

Pada tahun 1990, setelah 27 tahun ditahan, Mandela akhirnya dibebaskan. Rakyat Afsel punya pemimpin baru, kulit hitam. Banyak orang kulit putih kini balik ketakutan. Mereka khawatir Mandela dan warga kulit hitam akan balas dendam. Nyaring terdengar seruan-seruan, "Shoot the Boers!" (Bunuh kulit putih!)

Apa yang dilakukan Mandela? Banyak pihak tercengang dan terkesima. Ia tidak menyerukan benci dan dendam. Ia justru berseru, "Jika ada mimpi tentang Afsel yang indah, jalan mewujudkannya adalah dengan kebaikan hati dan pengampunan."

Ia mengajak orang kulit putih dan kulit hitam bekerja sama menciptakan perdamaian dan kemakmuran. Katanya lagi, "Saya memimpikan sebuah Afrika yang berdamai dengan dirinya sendiri."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun