Mohon tunggu...
Michael Sendow
Michael Sendow Mohon Tunggu... Wiraswasta - Writter

Motto: As long as you are still alive, you can change and grow. You can do anything you want to do, be anything you want to be. Cheers... http://tulisanmich.blogspot.com/ *** http://bahasainggrisunik.blogspot.co.id/ *) Menyukai permainan catur dan gaple. Menulis adalah 'nafas' seorang penulis sejati. I can breath because I always write something...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Selamat Tinggal 2015; Jangan Buat Resolusi Omong Kosong 2016

31 Desember 2015   10:51 Diperbarui: 31 Desember 2015   10:51 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Keterkenalan dan kepopuleran membuat Lewis kembali merenung arti hidupnya. Ia mulai kembali memikirkan tentang keberadaan Tuhan. Ia membaca banyak buku termasuk tulisan-tulisannya George McDonald. Bertahun-tahun ia bergumul dalam pencarian iman. Menemukan Tuhan yang sudah dia 'buang' jauh-jauh sejak lama. Setahap demi setahap ia kembali berdamai dengan Tuhan yang dulu dia benci dan tinggalkan.

Kelak, setelah benar-benar berdamai dengan Tuhan, ia menjadi penulis hebat dan buku-bukunya menjadi best seller. Semuanya paling tidak ada bagian tentang keyakinannya.

Lewis menyimpulkan bahwa ada yang lebih penting dari pertanyaan "Apa yang harus kuperbuat untuk Tuhan" yaitu "Apa yang Tuhan kehendaki aku perbuat bagi orang".

Lewis juga ternyata menulis beragam cerita anak, misalnya saja Petualangan di Narnia 7 jilid. Sudah difilmkan dan beredar di seluruh Dunia.

Kita harus berdamai terus menerus dengan Tuhan. Karena siapakah kita sehingga kita mau melawan dan berpaling dariNya?

Berdamai Dengan Diri Sendiri

Kita mestinya harus punya hubungan yang harmonis dan baik dengan diri kita sendiri. Karena apa? Karena diri kita sendirilah orang yang akan menemani kita sejak kita lahir sampai kita mati. Seumur hidup kita.

Bayangkan saja bila kita terus memusuhi diri kita sendiri. Bakalan 'gelap gulita' dunia kita.

Tidak semua orang ternyata yang menyukai dirinya. Terkadang orang membenci atau menolak dirinya dalam rupa-rupa bentuk. Umpamanya saja kita menganggap tampang atau rupa kita jelek, lalu kita mengeluh di depan cermin, "kok muka gue jelek amat sih?"

Kita malu terhadap kekurangan kita dan berusaha mnutupinya dengan berbagai cara, termasuk berbohong. Kita sering mulai menyalahkan Tuhan karena tidak mau dan tidak siap menerima diri kita apa adanya. Padahal setiap insan itu tercipta unik. Punya kelebihan dan kekurangan masing-masing.

Banyak yang operasi ini dan itu karena tidak puas dengan dirinya. Ada yang kulit hitam pengen jadi putih, eh malah yang putih mau jadi agak hitam maka mereka tanning tubuhnya. Kecantikan itu relatif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun