Keterkenalan dan kepopuleran membuat Lewis kembali merenung arti hidupnya. Ia mulai kembali memikirkan tentang keberadaan Tuhan. Ia membaca banyak buku termasuk tulisan-tulisannya George McDonald. Bertahun-tahun ia bergumul dalam pencarian iman. Menemukan Tuhan yang sudah dia 'buang' jauh-jauh sejak lama. Setahap demi setahap ia kembali berdamai dengan Tuhan yang dulu dia benci dan tinggalkan.
Kelak, setelah benar-benar berdamai dengan Tuhan, ia menjadi penulis hebat dan buku-bukunya menjadi best seller. Semuanya paling tidak ada bagian tentang keyakinannya.
Lewis menyimpulkan bahwa ada yang lebih penting dari pertanyaan "Apa yang harus kuperbuat untuk Tuhan" yaitu "Apa yang Tuhan kehendaki aku perbuat bagi orang".
Lewis juga ternyata menulis beragam cerita anak, misalnya saja Petualangan di Narnia 7 jilid. Sudah difilmkan dan beredar di seluruh Dunia.
Kita harus berdamai terus menerus dengan Tuhan. Karena siapakah kita sehingga kita mau melawan dan berpaling dariNya?
Berdamai Dengan Diri Sendiri
Kita mestinya harus punya hubungan yang harmonis dan baik dengan diri kita sendiri. Karena apa? Karena diri kita sendirilah orang yang akan menemani kita sejak kita lahir sampai kita mati. Seumur hidup kita.
Bayangkan saja bila kita terus memusuhi diri kita sendiri. Bakalan 'gelap gulita' dunia kita.
Tidak semua orang ternyata yang menyukai dirinya. Terkadang orang membenci atau menolak dirinya dalam rupa-rupa bentuk. Umpamanya saja kita menganggap tampang atau rupa kita jelek, lalu kita mengeluh di depan cermin, "kok muka gue jelek amat sih?"
Kita malu terhadap kekurangan kita dan berusaha mnutupinya dengan berbagai cara, termasuk berbohong. Kita sering mulai menyalahkan Tuhan karena tidak mau dan tidak siap menerima diri kita apa adanya. Padahal setiap insan itu tercipta unik. Punya kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Banyak yang operasi ini dan itu karena tidak puas dengan dirinya. Ada yang kulit hitam pengen jadi putih, eh malah yang putih mau jadi agak hitam maka mereka tanning tubuhnya. Kecantikan itu relatif.