Bahwa ternyata salah satu kekayaan terbesar kita adalah ketika kita mampu selalu mengucap syukur dalam segala kekurangan kita. Kita boleh miskin harta, namun kita harus selalu kaya ucapan syukur. Rumus saya adalah ini R=H+T(iE). The perfect richness yang dapat dimiliki semua orang.
RICHNESS = Happiness + Thankfulness (in Everything). R=H+T(iE) Artinya, kekayaan sejati itu sesungguhnya adalah apabila kita boleh berbahagia dan dapat selalu mengucap syukur dalam segala hal. Kita akan menjadi orang yang sangat kaya dan sangat beruntung, apabila ada kebahagiaan dalam hidup kita, dan kita lalu sanggup mengucap syukur dalam segala keberkekurangannya kita. Kendatipun kita tidak bergelimang harta benda. Bilapun kita umpamanya hanya bisa makan dua kali sehari. Dari serba kekurangan lalu hadir ungkapan-ungkapan ucapan syukur. Superb...
Jangan kita hanya tahu mengucap syukur hanya pada hal-hal tertentu. Pada saat kita ada harta banyak, barulah kita naikkan ucapan syukur. Pada saat kita menang tender, barulah kita mengucap syukur. Kita mesti mengucap syukur pada setiap keberadaan kita. Itu kuncinya. Kita akan menjadi kaya dalam kepenuhan. Sepenuh-penuhnya kaya. Sebab uang dan harta itu ada di kulit semata, tapi kebahagiaan dan ucapan syukur itu ada di dalam hati dan jiwa setiap kita.
Oleh karenanya pula kita mendapat kemampuan untuk hidup sebagaimana adanya kita. Sama seperti kata-kata manis dari seorang Andre Gide, “It is better to be hated for what you are than to be loved for what you are not.” Kita tidak mesti memakai baju kekayaan apabila kita tidak mempunyainya. If you have to live with it then live with it. Frank McCourt sekali waktu pernah berkata, “You might be poor, your shoes might be broken, but your mind is a palace.” Anda mungkin saja miskin, sepatu yang Anda pakai mungkin saja sudah rusak, tetapi hati dan pikiran Anda adalah ‘istana’.
Ini akan memotivasi kita untuk sanggup bilang dan akhirnya mampu berucap, “Thank you God for what I have.” Dan “Thank you God for what I am”. Anda akhirnya akan mampu melihat bahwa diri Anda sesungguhnya sangatlah kaya di hadapan Tuhan walaupun pada kenyataannya masih begitu miskin secara materi dan harta benda. Charlotte Bronte menulis begini, “Do you think, because I am poor, obscure, plain and little, I am soulless and heartless? You think wrong! - I have as much soul as you, - and full as much heart! And if God had gifted me with some beauty and much wealth, I should have made it as hard for you to leave me, as it is now for me to leave you!” Semoga kita tetap tahu mengucap syukur. ---Michael Sendow---
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H