Mohon tunggu...
Mich P
Mich P Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Pengaruh Gaya Belajar Terhadap Prestasi Siswa

15 Mei 2017   17:46 Diperbarui: 15 Mei 2017   18:20 8955
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Pendidikan adalah suatu hal yang penting bagi masa depan siswa. Dengan pendidikan kita dapat lebih mengerti mengenai banyak hal yang mungkin dapat membantu kita dalam dunia pekerjaan.

Pendidikan menurut sebagian orang ialah suatu usaha yang dengan sengaja dipilih untuk mempengaruhi dan membantu anak yang bertujuan untuk meningkatkan ilmu pengetahuan, jasmani dan akhlak sehingga secara perlahan bisa mengantarkan anak kepada tujuan dan cita-citanya yan7g paling tinggi. 


Dari pandangan tersebut dapat diketahui bahwa banyak orang beranggap bahwa pendidikan adalah hal penting yang harus dilalui setiap pribadi demi mencapai masa depan yang lebih baik. Pendidikan pun dapat di dapat dari berbagai macam cara. Salah satunya adalah dengan bersekolah.

Sekolah adalah lembaga yang dirancang untuk pengajaran siswa. Dengan demikian, sekolah adalah tempat dimana proses belajar mengajar dilakukan.Di sekolah kita dapat mendapatkan berbagai pendidikan dan tentunya siswa-siswi tidak asing lagi dengan istilah belajar.

Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk mendapatkan suatu ilmu yang baru. Dalam belajar banyak sekali hal yang dapat terjadi. Misalnya sebagai siswa kita akan menghadapi berbagai macam hambatan dalam proses belajar. Hambatan tersebut dapat mempengaruhi efektivitas pembelajaran siswa.

Beberapa orang mempunyai masalah dalam belajar. Seperti saat guru menjelaskan di kelas beberapa murid kesusahan untuk menerima materi yang diberikan. Sedangkan itu ada murid yang justru lebih dapat menerima materi melalui mendengarkan dibandingkan melalui bacaan.

Pandangan terhadap belajar pun beda setiap orangnya. Ada yang mengangap bahwa belajar adalah suatu hal dimana kita dapat menambah ilmu dan mengetahui banyak hal. Ada juga yang beranggapan bahwa belajar adalah suatu hal yang membosan kan dan membuang-buang waktunya.


Pilihan metode belajar adalah suatu hal yang dapat membantu kita agar proses belajar menjadi lebih mudah dan menyenangkan.  Salah dalam memilih metode belajar dapat menyebabkan kesusahan bagi para murid. Hal tersebut akan menjadi sebuah kerugian besar nantinya.


Karena itu kami harap dengan karya ilmiah ini kita dapat mengetahui cara belajar yang dapat meningkatkan prestasi setiap pribadi.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat di
rumuskan masalah sebagai berikut:

  1. Bagaimana definisi belajar?

  2. Hambatan apa saja yang sering terjadi dalam proses belajar?

  3. Apa saja metode belajar yang dapat dilakukan?

  4. Metode belajar seperti apa yang baik dan sesuai?

  5. Bagaimana pengaruh metode belajar terhadap prestasi belajar siswa?

1.3 Tujuan Penelitian
Penelitian yang dilakukan dimaksudkan sebagai sebuah pengetahuan. Yaitu pengetahuan yang bermanfaat bagi pelajar demi mengembangkan prestasinya. Hal ini dilakukan dengan cara:
a. Untuk mengetahui lebih dalam mengenai definisi belajar
b. Untuk menengetahui hambatan-hambatan yang sering terjadi dalam proses belajar
c. Untuk mengetahui macam-macam metode belajar apa saja yang dapat dipakai
d. Untuk mengetahui metode belajar yang baik dan sesuai untuk setiap orang
e. Untuk mengetahui pengaruh metode belajar terhadap prestasi siswa dalam bersekolah

1.4 Manfaat Penelitian
Dengan adanya penelitian ini kita berharap pembaca dapat mendapatkan suatu informasi yang bermanfaat. Manfaat tersebut diantara lain:

  1. Manfaat bagi negara:

 Dengan meningkatnya prestasi bangsa maka negara kita akan semakin maju.

  1. Manfaat bagi pribadi:

 Dengan adanya artikel ini penulis dapat mendapatkan suatu pengetahuan baru mengenai metode belajar yang ada.

     c. Manfaat untuk sekolah:

Artikel ini dapat membantu murid dalam memilih cara belajar yang benar bagi setiap pribadi.

1.5 Hipotesa

H1=ada pengaruh cara belajar terhadap prestasi siswa
H1=Ha

BAB 2

KAJIAN TEORI

2.1 Kajian Teori

Gaya belajar adalah kombinasi dari menyerap, mengatur, dan mengolah informasi. Terdapat tiga jenis gaya belajar berdasarkan modalitas yang digunakan individu dalam memproses informasi (perceptual modality).

Pengertian Gaya Belajar dan Macam-macam Gaya Belajar:

 1.   VISUAL
Gaya Belajar Visual (Visual Learners) lebih menuju pada pengelihatan. Artinya, suatu hal harus diperlihatkan secara visual terlebih dahulu agar mereka dapat memahaminya. Gaya belajar seperti ini mengandalkan penglihatan. Karakteristik bagi orang-orang yang menyukai gaya belajar visual ini  adalah kebutuhan melihat sesuatu (informasi/pelajaran) secara visual untuk mengetahuinya atau memahaminya, kedua memiliki kepekaan yang kuat terhadap warna, ketiga memiliki pemahaman yang cukup terhadap masalah artistik, keempat memiliki kesulitan dalam berdialog secara langsung, kelima terlalu reaktif terhadap suara, keenam sulit mengikuti anjuran secara lisan, ketujuh seringkali salah menginterpretasikan kata atau ucapan.

Ciri-ciri gaya belajar visual ini yaitu :

1) Membaca bibir atau gerakan lainnya
2) Pendengar yang kurang baik
3) Saat diberikan perintah biasa melihat-lihat orang lain terlebih dahulu
4) Tidak suka berbicara di depan orang dan mendengarkan orang

5) Anggota yang pasif dalam kegiatan diskusi
6) Kurang dapat menerima materi yang diberikan secara lisan
7) Lebih dapat memahami suatu peragaan dibanding lisan

 2.     AUDITORI
Gaya belajar Auditori (Auditory Learners) mengandalkan pendengaran untuk memahami atau mengingat sesuatu. Orang yang memiliki gaya belajar auditori lebih mudah menyerap informasi atau pengetahuan dengan pendengarannya. Karena itu mereka harus mendengar, baru kemudian kita bisa mengingat dan memahami informasi itu. Ciri pertama orang yang memiliki gaya belajar ini adalah semua informasi hanya bisa diserap melalui pendengaran, kedua memiliki kesulitan untuk menyerap informasi dalam bentuk tulisan secara langsung, ketiga memiliki kesulitan menulis ataupun membaca.

Ciri-ciri gaya belajar Auditori yaitu :

1) Dapat mengingat dengan baik penjelasan dan diskusi
2) Dapat dengan mudah menguasai iklan, lagu, dll di televisi atau radio
3) Suka berbicara dan mendengarkan
4) Tidak suka membaca
5) Kurang bisa mengerjakan tugas dalam bentuk tulisan
6) Senang berkomunikasi
7) Kurang ulung dalam memperhatikan keadaan


 3.  KINESTETIK
Gaya belajar Kinestetik (Kinesthetic Learners) adalah orang-orang yang lebih suka menyentuh atau meperagakan sesuatu agar dapat memahaminya. Tentu saja ada beberapa karakteristik model belajar seperti ini yang tak semua orang bisa melakukannya. Karakter pertama adalah menempatkan tangan sebagai alat penerima informasi utama agar bisa terus mengingatnya. Hanya dengan memegangnya saja, seseorang yang memiliki gaya  ini bisa menyerap informasi tanpa harus membaca penjelasannya.

Ciri-ciri gaya belajar Kinestetik yaitu :

1) Suka menyentuh segala sesuatu yang dilihatnya
2) Tidak dapat berdiam diri dan selalu ingin bergerak
3) Selalu mengerjakan atau menggerakan sesuatu (misalnya, menggerakan kaki atau mengeretakan jari)
4) Menggunakan objek nyata untuk bantuan belajar
5) Sulit menghafal gambar-gambar yang abstrak
6) Lebih suka mepraktekan sesuatu
7) Lebih senang melakukan aktifitas fisik

 

2.2 Kerangka Pemikiran

Untuk mempermudah penelitian maka perlu dibuat suatu kerangka berpikir atau konsep agar karya ilmiah yang dihasilkan lebih terarahkan. Ada 3 jenis cara belajar yang sering kita dapat, baik dari diri sendiri maupun orang lain. Yang pertama adalah cara belajar visual yaitu cara belajar yang lebih mengandalkan pengelihatan , audiotorial yaitu cara belajar yang mengandalkan pendengarkan dan yang terakhir kinestetik yaitu cara belajar yang mengandalkan gerakan tubuh. Setiap orang mempunyai cara belajar yang berbeda, maka dari itu penelitian ini memfokuskan terhadap cara belajar apa yang dapat lebih mudah dipakai untuk meningkatkan prestasi.

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 LOKASI, POPULASI DAN SAMPEL

Lokasi yang diambil untuk penelitian ini adalah di SMAK 6 BPK Penabur. Populasinya adalah murid kelas 10 di sekolah SMAK 6 BPK Penabur. Sampel diambil dari 10 orang per kelas. Kelas-kelas yang digunakan untuk pengambilan sampel adalah X MIPA 1, X MIPA 2, X MIPA 3, X SOS1 dan X SOS 2.

3.2 JENIS PENELITIAN

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif yaitu penelitian yang bertolak pada data dan memanfaat kan teori yang ada untuk membuat suatu teori.

3.3 TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Data diambil dengan cara menyebarkan angket. Angket yang diberikan bersifat terbuka dan tertutup. Angket dibagikan kepada 10 murid per kelas. Kelas-kelas yang digunakan untuk pengumpulan data adalah kelas X MIPA 1, X MIPA 2, X MIPA 3, X SOS 1 dan X SOS 2. Setiap kelas dibagikan 10 angket. Angket diisi oleh 5 siswa dan 5 siswi kelas tersebut. Angket akan dibagikan saat jam istirahat sehingga para sampel dapat lebih mudah

3.4 TEKNIK ANALISIS DATA

Analisis data pada penelitian ini menggunakan analisis data bersifat deskriptif. Analisis data deskriptif merupakan teknik analisis yang digunakan untuk menganalisis data dengan mendeskripsikan atau menggambarkan data­ data yang sudah dikumpulkan seadanya. Contoh dari teknik analisis data deskriptif diantaranya seperti penyajian data kedalam bentuk grafik, tabel, presentase, frekwensi,diagram, grafik, mean, modus dll.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun