Mohon tunggu...
Anna Maria
Anna Maria Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer | Teacher | Heritage Lover | Kebaya Indonesia

Love my life, my family, my friends, my country, my JESUS CHRIST

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Cara Beda Berwisata di Kota Tua Jakarta

3 Maret 2016   18:33 Diperbarui: 3 Maret 2016   18:37 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wisata. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Selain museum, kamu bisa cek daftar acara yang disediakan beberapa komunitas sejarah (seperti Jelajah Budaya, Komunitas Historia Indonesia, Sahabat Budaya Indonesia, komunitas onthel di Taman Fatahillah dan sebagainya) atau agen perjalanan yang akan mengajak kamu keliling Kota Tua Jakarta. 

Ternyata luas dan banyak daerah juga bangunan yang bisa kamu lihat dan dengar tentang sejarahnya lho. 

Jika kamu ingin jalan-jalan tanpa pemandu wisata, bermodalkan buku atau sumber sejarah itu juga bisa. Silahkan cek peta yang sudah dipasang di tenda informasi Taman Fatahillah, dan di sini ada rekan-rekan komunitas Onthel dan Lwg Dmo Kota Tua yang siap sedia memberikan kamu informasi seputar Kota Tua Jakarta. 

Kalau sendiri?

Saya mulai mencoba pelan-pelan mempelajari soal sejarah bangunan tua di kawasan Kota Tua Jakarta. Seperti satu yang menarik adalah Toko Merah, konon bangunan ini sempat dijadikan pusat pelatihan maritim se-Asia. Termasuk benteng Batavia yang jarang orang ketahui seperti Benteng Timur (Tembok Timur) Batavia masih ada sisa bangunannya di sudut parkiran truk pasir. Gudang apung di belakang Museum Bahari pun bisa kamu tengok, meskipun kedua lokasi itu tidak nyaman akses menuju ke sana. 

Cari sumbernya dimana? Ya setelah saya mengikuti trip jelajah Kota Tua, atau membaca buku atau mencari sumber di internet sambil berdiskusi dengan teman yang punya minat sama. Ini juga jadi motivasi saya, yang sebenarnya pengetahuannya belum seberapa dibandingkan dengan teman-teman pecinta sejarah lainnya, karena saya sulit menghafal atau mengingat tahun atau nama orang. Memang belajar sejarah sebaiknya menikmati ceritanya saja dan mengambil intisari dari apa yang dipelajari. Biasanya saya akan mengulang menyampaikan lagi ke teman atau menulisnya supaya tidak lupa. Soal tahun dan nama orang, sepertinya saya harus menerima kenyataan > buka sumber bacaan lagi, hehe.

Ada bangunan yang sudah direvitalisasi, ada juga bangunan yang masih belum terjamah / tidak dirawat lagi. Tetapi ingat ya, kalau semua bangunan ini adalah peninggalan sejarah yang patut dilestarikan. Jangan sembarang memegang apalagi memanjat. 

 

3. Tonton Pertunjukan Cagar Budaya Tak Benda / Workshop

Sudah bosan jalan kaki atau sepedaan berkeliling. Yuk nonton pertunjukkan cagar  budaya tak benda. Selain bangunan, ada cagar budaya yang bisa kamu nikmati sebagai hiburan biasanya berbentuk kesenian daerah. 

Ada dua tempat yang bisa kamu kunjungi, yaitu di depan kantor Konservasi Cagar Budaya (dekat pintu masuk dari arah Museum Bank Indonesia) dan Gedung Arsip setelah tenda perpustakaan dan informasi Taman Fatahillah ditutup. Jadi memang acara ini mulai sore hari sampai malam. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun