Pernah ga sih berpikir, desain bakery shop bagus cuma kok ga sesuai sama ciri-ciri psikologis dan fitur khas kelompok besar pengguna? Nah, hal tersebut dapat kita cegah dengan penggunaan pendekatan Human Centered Design (HCD).
Human Centered Design (HCD) adalah pendekatan yang bergerak pada pembuatan sistem pengembangan interaktif, dalam pembuatan user interface peran Human Centered Design (HCD) adalah memberikan peningkatan kepada faktor-faktor usability yaitu efisiensi, efektivitas, dan kepuasan pengguna. (Putra & Tedyyana, 2021)
Pendekatan ini dimulai dari human (desirable) yang berdampak pada viable (business) dan feasible (technology). Maka dari itu, perancangan desain dapat menjadi sebuah solusi yang menjawab kebutuhan dan berkelanjutan.
Human Centered Design (HCD) terdiri dari 5 aspek dalam empathy map yaitu see, hear, think and feel, say and do, dan customer pains. See berarti pembangunan pesona dari apa yang dirasakan oleh indra penglihatan. Hear berarti membahas seputar konten audio sebagai penyampai kesan. Think and feel berarti bisa mengetahui respon pelanggan terhadap produk/desain tersebut. Say and do berarti terus meningkatkan kualitas kenyamanan. Customer pains berarti kebutuhan dan keinginan pelanggan yang belum bisa terpenuhi. (Christina, Yong, & Basuki, 2019)
Berikut 5 tips yang bisa kalian coba lakukan dalam mendesain bakery shop dengan pendekatan Human Centered Design (HCD):
1. Melakukan pengamatan terhadap pengguna bakery shop tersebut
Hal pertama yang perlu dilakukan yaitu mengamati siapakah pengguna bakery shop dan konteks penggunaan mulai dari perilaku pengguna, kapan, dan dimana. Â Jenis pelanggan seperti apa yang menjadi target ruang komersial tersebut. Jika target pengguna adalah anak remaja hingga dewasa maka standar ergonomi ruang dan perabot akan berbeda dengan target pengguna yang adalah orang lanjut usia. Selain itu, mengetahui konteks penggunaan penting untuk membuat asumsi dan hipotesis dengan berempati dengan pengguna.
2. Membuat ide desain bakery shop
Setelah memahami konteks penggunaan, kita perlu mengajukan pertanyaan yang tepat kepada pengguna ruang komersial tersebut. Pertanyaan tersebut diperlukan untuk memahami kebutuhan dan keinginan pengguna. Upaya yang dapat kita lakukan yaitu dengan membuat sketsa alternatif ide desain. Ide desain yang dibuat merupakan solusi pemenuhan kebutuhan dan permasalahan yang dihadapi pengguna bakery shop tersebut.
3. Menguji kelayakan desain pada pengguna bakery shop
Langkah ketiga yang perlu dilakukan yaitu menguji kelayakan desain yang sudah dibuat sebelumnya. Apakah desain yang dibuat sudah sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pengguna bakery shop nantinya. Proses ini sangat perlu dilakukan untuk mendapatkan feedback yang membangun dari pengguna bakery shop itu sendiri.
4. Merevisi desain melalui analisa kenyamanan pengguna bakery shop
Setelah uji kelayakan desain dilakukan, kita dapat menganalisa kenyamanan pengguna bakery shop tersebut. Analisa diperlukan untuk mengetahui kekurangan dari hasil desain tersebut. Kemudian, hal yang perlu dilakukan yaitu merevisi hasil desain yang telah dibuat sebelumnya agar lebih baik dan sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pengguna ruang bakery shop tersebut.
5. Menerapkan hasil desain akhir bakery shop
Nah, diatas adalah 5 tips desain bakery shop dengan pendekatan Human Centered Design (HCD). Gimana terinspirasi kan? Tentunya bisa langsung kamu praktikkan dalam mendesain bakery shop dengan pendekatan Human Centered Design (HCD). Banyak sekali lho, manfaat yang dapat kita peroleh dari penggunaan pendekatan Human Centered Design (HCD) dalam mendesain bakery shop yaitu dapat mengidentifikasi situasi riil pengguna desain bakery shop, memahami masalah yang mendasar dalam desain bakery shop, dan menguji hasil desain dengan orang-orang nyata yang merupakan pengguna bakery shop tersebut nantinya. Maka dari itu, tunggu apalagi? Yuk kita coba terapkan pendekatan Human Centered Design (HCD) dalam mendesain bakery shop!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI