produk yang paling banyak dibeli pembeli online adalah makanan dan minuman. Pesatnya pertumbuhan industri ini didorong oleh perubahan gaya hidup konsumen dan meningkatnya permintaan akan produk-produk berkualitas tinggi. Namun di balik pertumbuhan tersebut, para pelaku ekonomi khususnya usaha kecil dan menengah (UKM) menghadapi sejumlah tantangan yang menghambat perkembangan industri ritel makanan dan minuman, khususnya terkait dengan rantai pasok.
Industri makanan dan minuman (F&B) di Indonesia sedang mengalami transformasi yang signifikan di era modern ini. Â Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian Suara UKM Negeri vol 3 yang menunjukkan bahwa salah satu kategori
Melalui wawancara dengan beberapa UKM ritel di sektor makanan dan minuman, termasuk Kopi Kenangan, Bluder Cokro, Kartika Sari, dan Dirnosaurus,  beberapa permasalahan utama  rantai pasokan yang mereka hadapi dapat diidentifikasi. Berikut  beberapa tantangan yang dihadapi  industri retail makanan dan minuman:
1. Memastikan Kesegaran Produk
Menjaga kesegaran produk selama pengiriman merupakan tantangan besar yang berdampak pada operasional dan kepuasan pelanggan Kopi Kenangan, Bluder Cokro dan Kartika Sari menghadapi tantangan serupa dalam menjaga kesegaran dan kualitas produk  selama pengiriman. Semua pengirim barang perlu memastikan bahwa produk mereka disimpan dalam kondisi terbaik untuk menjaga kepuasan pelanggan
2. Menjaga Biaya OperasionalÂ
Dirnosaurus menghadapi tantangan dalam menjaga kualitas dan keamanan bahan mentah sekaligus meminimalkan biaya pengoperasian. Hal ini  penting untuk menjaga harga jual tetap kompetitif tanpa mengorbankan kualitas.
3. Mengatur Manajemen Personalia
Manajemen kurir pengiriman sebagai kunci pada menjaga operasional bisnis. Kurir wajib mengantarkan produk sempurna ketika & sinkron menggunakan kebutuhan bisnis, memastikan produk hingga pada toko pada syarat yg diharapkan
Untuk membantu pelaku bisnis menghadapi tantangan tersebut, dibutuhkan langkah strategis yang tepat. Ninja Xpress memberikan empat tips yang bisa dilakukan sang pelaku bisnis pada sektor F&B:
1.Integrasi TeknologiÂ
Sistem pelacakan dan manajemen inventaris memungkinkan usaha kecil memantau pengiriman secara real time. Hal ini mengurangi risiko kerusakan atau penundaan dan  memastikan produk selalu tersedia. Salah satu teknologi yang terintegrasi pada Ninja B2BR adalah teknologi routing poligon. Hal ini membuat rute pengiriman lebih efisien, terorganisir dan optimal, meminimalkan waktu dan biaya perjalanan  serta memastikan pengiriman tepat waktu.