Elon Musk Resmi Akuisisi Twitter, PHK Massal Diberlakukan: Zero Empathy?

Siapakah Elon Musk? Pasti banyak dari kita yang sudah tidak asing lagi dengan nama tersebut. Elon Musk yang merupakan entrepreneur tersukses serta orang terkaya didunia yang memiliki kemampuan berbisnis serta ambisinya yang tinggi sekaligus CEO dari Tesla serta founder dari SpaceX.

Elon Musk juga mengakuisisi Twitter dengan membeli 9,2% saham twitter dengan harga $44 miliar yang membuatnya menjadi pemegang saham terbesar di Twitter serta menjadi CEO terbaru Twitter.

Dalam sebuah tweet yang diposting melalui akun Twitter Elon Musk ia mengatakan bahwa dia tidak membeli perusahaan Twitter untuk mendapatkan lebih banyak uang tetapi karena ia ingin Twitter dapat menjadi platform yang ramah dan hangat bagi masyarakat serta menjadi platform dimana semua orang dapat berpendapat tanpa mengujarkan kebencian. Elon Musk resmi menjadi pemilik Twitter pada Kamis, 27 Oktober 2022 setelah menyelesaikan transaksi pembelian.

Dikutip dari The Washington Post, setelah Elon Musk berhasil mengambil alih Twitter ia melakukan perombakan struktur organisasi Twitter dengan melakukan pemecatan kepada para petinggi Twitter, yaitu Chief Executive Officer (CEO) Parag Agrawal, Chief Financial Officer (CFO) Ned Segal, bos bagian hukum dan kebijakan Vijaya Gadde, penasihat umum Sean Edgett.

Mereka kemudian dikawal keluar dari kantor pusat perusahaan di San Fransisco. Elon Musk juga melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) secara besar-besaran kepada hampir 50-75% karyawan Twitter, ia mengatakan pemecatan tersebut dilakukan karena Twitter kehilangan lebih dari $4 miliar per harinya, kondisi keuangan Twitter disebut sebut sedang tidak stabil saat ini dan tidak mampu menanggung seluruh karyawan yang ada.

Dikutip dari BBC News, pemecatan karyawan tersebut diinformasikan melalui e-mail, e-mail tersebut berisikan informasi bahwa hari karyawan menerima e-mail tersebut adalah hari terakhir mereka bekerja diperusahaan Twitter, tetapi mereka tetap berstatus sebagai karyawan Twitter dan tetap menerima kompensasi serta tunjangan hingga 2 Februari 2023 serta segala akses karyawan tersebut ke sistem Twitter akan di non-aktifkan. 

Sebanyak kurang lebih dari 4000 karyawan Twitter yang terkena PHK, beberapa informasi mengatakan juga bahwa Elon Musk kerap melakukan pemecatan kepada beberapa karyawan di SpaceX dan Twitter yang mengirimkan sebuah surat serta mengunggah postingan di platform media sosial yang berisikan kritik terhadap Elon Musk.

Para karyawan yang terkena PHK tersebut mengungkapkan rasa sedih serta kecewa mereka melalui berbagai platform sosial media seperti Youtube, Instagram, dan tentu saja Twitter. Beberapa stasiun tv melakukan interview bersama beberapa karyawan yang di PHK seperti BBC News, serta melakukan interview dengan orang orang-orang professional dibidang bisnis dan membahas mengenai rencana Elon Musk dalam mengubah Twitter kedepannya.

 Salah satu karyawan yang terkena PHK yaitu Tony Cassara melalui channel Youtube pribadinya menyampaikan rasa sedih nya mengenai rekan kerjanya yang masih bekerja.

"they must be lonely and confused. Many of them lost their manager lost their whole team" ujarnya

Beberapa dari karyawan yang masih bekerja mungkin sedang diselimuti oleh rasa khawatir mengenai surat pemecatan yang bisa datang kapan saja, mereka juga merasa kesepian karena harus berpisah dengan rekan kerja mereka, dan para karyawan yang tersisa juga harus menanggung pekerjaan beberapa orang dan mengerjakannya sendiri. Melalui interview di BBC News, Aaron Wu juga menyampaikan beberapa kekhawatiran para karyawan yang telah di PHK.

"they're also worried about what's gonna happen to the Twitter in the future" ujarnya.

Para karyawan khawatir mengenai jati diri Twitter yang mungkin akan menghilang seiring berjalannya kepemimpinan oleh Elon Musk, serta rencana Elon Musk mengenai pemberlakuan pembayaran untuk verifikasi di Twitter dan pencabutan blokir permanen Donald Trump. 

Elon Musk juga melarang karyawan untuk melakukan kerja dari rumah (WFH) melalui e-mail pertamanya setelah menjadi pemilik twitter, dikarenakan menurutnya karyawan yang bekerja secara WFH tidak bekerja secara maksimal, ia meminta karyawan untuk bekerja setidaknya 40 jam dalam seminggu atau memilih berhenti. 

Beberapa petinggi juga memutuskan untuk mengundurkan diri dari Twitter, dua petinggi yang sudah mengkonfirmasi pengunduran dirinya adalah Lea Kissner yang menjabat sebagai Cybersecurity Executive serta Damien Kieran yang menjabat sebagai Chief Privacy Officer.

Banyak pihak mengatakan Twitter sedang dalam keprihatinan yang mendalam, termasuk dikarenakan tindakan pemecatan oleh Elon Musk dilakukan tanpa komunikasi internal yang baik, membuat karyawan kontrak Twitter Fransisco Rodriguez melayangkan gugatan hukum class action kepada Twitter di Pengadilan Federal San Fransisco. 

Pengacara Rodriguez, Shannon Liss-Riordan mengajukan gugatan pada 4 November 2022 mengatakan bahwa keputusan PHK Twitter melanggar US Worker Adjustment and Retraining Notification (WARN) menurut Undang Undang tersebut perusahaan yang memiliki 100 karyawan atau lebih harus memberikan pemberitahuan untuk PHK Massal 60 hari sebelumnya.

Serta disampaikan bahwa Twitter belum melakukan pembayaran penuh, tunjangan, serta pesangon pada hari terakhir mereka bekerja yang dimana diwajibkan oleh Kode Perburuhan California.

Kemudian pada 5 Nov 2022 Elon Musk memposting sebuah tweet yang menyatakan bahwa dia tidak memiliki pilihan lain disaat perusahaan kehilangan $4m setiap harinya serta karyawan yang dipecat ditawarkan 3 bulan pesangon yang 50% lebih tinggi daripada persyaratan hukum, dan belum ada lagi informasi terbaru mengenai gugatan hukum tersebut. 

Pada 18 November 2022, Twitter juga diramaikan dengan berbagai hashtag #GoodbyeTwitter, #TwitterDown, #RIPTwitter yang meramaikan top trending topic Twitter di Indonesia, belum ada kejelasan lebih lanjut terkait rumor penutupan Twitter.