Mohon tunggu...
Michelle Gabriella Lastri
Michelle Gabriella Lastri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi STT Satyabhakti Malang - Bendahara BEM 2023/2024 - Anggota Permasti Malang

Saya seseorang yang mandiri dan ceria. Hobi saya adalah berolahraga dan juga membaca novel, saya menyukai hal-hal yang ekstrim karena merasa bahagia dan bangga ketika melakukannya. Saya berusaha untuk menulis setiap hal-hal indah dan bermakna dengan harapan bisa menolong siapa saja yang membacanya.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Hosea & Gomer-Penebusan dan Anugerah Allah

6 Mei 2024   12:57 Diperbarui: 8 Mei 2024   20:51 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


KONSEP PENEBUSAN DAN ANUGERAH ALLAH MELALUI KISAH HOSEA DAN GOMER

Pendahuluan

Kitab Hosea adalah kitab perjanjian lama yang bergenre kitab nabi kecil dan ditulis oleh Hosea itu sendiri.  Kitab Hosea ini menyiarkan makna yang tersirat melalui kisah pernikahannya dengan Gomer, perempuan sundal (Hos 1:1-9; 3:1-5).  Pernikahan seorang nabi dengan perempuan sundal menjadi kontroversi para teolog karena peristiwa tersebut melanggar nilai moral pada zaman Hosea sendiri, tak heran ada banyak para teolog yang mengungkapkan argumen yang berbeda-beda sesuai dengan apa yang telah mereka analisa berdasarkan teks kitabnya.  Peristiwa ini sungguh rumit, bagaimana pernikahan Hosea dan Gomer yang telah hancur dipulihkan kembali sesuai amr ('amar) Allah (Hos 3) untuk membuktikan penebusan-Nya yang nyata akan hubungan perjanjian yang hampir sirna oleh karena dosa.  Namun sekalipun penebusan ini dinyatakan, Allah tetap dengan kekudusan dan keadilan-Nya memperingatkan dengan sungguh-sungguh mengenai hukuman berat yang akan diterima bila perjanjian itu dilanggar.

            Kitab Hosea utamanya ditujukan kepada bangsa Israel Utara, di mana teks akan menggambarkan bagaimana ketidaksetiaan mereka terhadap Tuhan dan reaksi yang di tunjukkan Tuhan melalui pernikahan Hosea dan Gomer.  Kelompok kami akan memaparkan berdasarkan pandangan yang telah disepakati oleh kelompok, bahwa pernikahan Hosea dan Gomer benar-benar terjadi, yang didasarkan dengan menggunakan pandangan Hrlich, Marti, W.R. Harper, dan G. W. Andersone (sesuai yang telah ada di ppt kelompok), maka kelompok akan melakukan eksegesis dengan teliti untuk menghasilkan suatu konsep yang benar mengenai "Penebusan dan Anugerah Allah" terhadap perjanjian-Nya kepada bangsa Israel (Hos 1:10-11).

Konteks Historis[1]

 

Kitab Hosea ditulis oleh Hosea, putra Beeri yang berasal dari Kerajaan Utara.  Hosea adalah seorang nabi kecil pertama yang melayani  pada tahun 760-715 SM, saat masa pemerintahan Yorobeam II.  Nama Hosea sendiri merupakan nama lain dari Yosua atau Yesus, Hosea dalam bahasa aslinya yang berarti keselamatan.  Kitab Hosea ditulis kepada bangsa Israel Utara sebagai fokusnya, namun juga kepada bangsa Yehuda (Hos 1:1) pada zaman jajahan kerajaan Asyur di mana bangsa Israel diserang dengan hebat hingga pada akhirnya tiba pada peristiwa jatuhnya kota Samaria (722 SM).[2]

 

Keadaan bangsa Israel pada zaman saat itu secara ekonomi sangat makmur dan berkelimpahan, bahkan bila dilihat dari pasal 8:14 maka dapat diketahui bahwa pada saat itu pembangunan di Israel begitu berkembang dengan pesat.  Sayangnya keadaan ekonomi yang baik ini sangat kontras dengan keadaan sosialnya.  Para pemimpin dan penguasa menjadi teladan yang buruk, sehingga menimbulkan ketidakpatuhan dan juga kecerobohan.  Begitu banyak terjadi penyimpangan moral dalam sosialita masyarakat.  Kejahatan begitu merajalela, terjadinya penumpahan darah, penyamun, pembunuhan, bahkan para imam menjadi kepala organisasi gerombolan penyamun dan menghasut pemeras uang.  Sungguh kejahatan yang mengerikan, hingga terjadinya trust issue yang melingkupi masyarakat kebangsaan Israel.  Hilangnya sosok figur yang bisa menjadi role model, begitu tragis keadaan sosial yang terjadi pada masa itu. 

 

Tidak hanya kejahatan secara fisik, keadilan pun telah hilang dari bangsa itu.  Jurang perbedaan antara orang kaya dan orang miskin begitu berbeda, kaum miskin mengalami penindasan yang tiada hentinya (Yes 5:8; Hos 12:7; Am 8:5, 6).  Sungguh ironis bahwa pemerintah membiarkan bahkan menjadi pemicu keadilan hilang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun