Mohon tunggu...
Michelle Gabriella Lastri
Michelle Gabriella Lastri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi STT Satyabhakti Malang - Bendahara BEM 2023/2024 - Anggota Permasti Malang

Saya seseorang yang mandiri dan ceria. Hobi saya adalah berolahraga dan juga membaca novel, saya menyukai hal-hal yang ekstrim karena merasa bahagia dan bangga ketika melakukannya. Saya berusaha untuk menulis setiap hal-hal indah dan bermakna dengan harapan bisa menolong siapa saja yang membacanya.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

7 Mazhab dalam Kitab Perjanjian Lama

3 Mei 2024   19:28 Diperbarui: 8 Mei 2024   19:56 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Mazhab dalam Perjanjian Baru

1. Mazhab Saduki

Akhirnya mulailah Imam Besar dan pengikut-pengikutnya, yaitu orang-orang dari mazhab Saduki, bertindak sebab mereka sangat iri hati (Kisah Para Rasul 5:17).  Ayat tersebut menggambarkan bagaimana sikap orang-orang Saduki ini terhadap para rasul-Nya.  Dapat disimpulkan bahwa orang Saduki tidak sejalan dengan firman Tuhan, bahkan dalam Lukas 20:27 berisi bagaimana orang Saduki masih meragukan firman Allah itu sendiri.  

Nama Saduki berasal dari kata Zadok.[1]  "Keluarga Zadok memegang jabatan imam pada masa penawanan (II Tawarikh 31:10; Yehezkiel 40:46; 44:15; 48:11), dan rupanya nama ini terus digunakan sebagai sebutan bagi kelompok imam hingga zaman Kristus.  Meskipun jumlah pengikutnya lebih sedikit daripada kaum Farisi, mereka memegang kekuasaan politik dan menduduki kursi pemerintahan dalam kehidupan sipil di Yudaisme di bawah Herodes."[2]

"Kepercayaan mereka kepada firman Tuhan tidak terlalu kuat.  Mereka bersikap masa bodoh terhadap pengharapan akan kedatangan Mesias.  Mereka tidak percaya akan kebangkitan atau akan adanya malaikat-malaikat."[3]  Sebagai suatu sekte dalam Yudaisme, mereka berpegang ketat pada tafsiran harafiah Taurat, yang mereka anggap lebih tinggi kekuasaannya daripada Kitab Nabi-Nabi atau Tulisan Para Imam.[4]  Secara politis, kaum Saduki adalah kelompok oportunis yang bersedia untuk memihak pihak mana pun yang sedang berkuasa asalkan dengan demikian mereka dapat mempertahankan kedudukan dan pengaruhnya.[5]

 

  1. Kaum Farisi

Matius 12:14, "Lalu keluarlah orang-orang Farisi itu dan bersekongkol untuk membunuh Dia."  Orang Farisi terkenal sebagai orang yang taat akan hukum Taurat, inilah yang menjadi penyebab orang Farisi membenci Yesus karena kasih-Nya yang seakan-akan mengabaikan hukum Taurat.  

Kata Farisi diambil dari kata kerja parash, yang berarti "memisahkan."[6]  Alkitab sering mencatat bahwa orang Farisi selalu berusaha untuk seakan-akan menaati hukum Taurat, padahal sesungguhnya mereka memisahkan diri dari kebenaran hukum Taurat di dalam Yesus, sehingga layak disebut sebagai kelompok orang yang munafik.  Mereka sangat dihormati dan disegani, sehingga tak ada satu pemerintah pun yang berani meremehkan kedudukan mereka.[7]

Teologi orang Farisi didasarkan pada seluruh hukum dalam Perjanjian Lama, yang meliputi hukum Musa (atau Taurat), Kitab para nabi, dan tulisan para imam.[8]  Mereka menjunjung tinggi hukum lisan atau adat istiadat nenek moyang yang mereka taati sampai kepada hal yang sekecil-kecilnya.[9]  Hal ini lah yang membuat banyak terjadinya gesekan antara orang Farisi dengan pengikut Yesus, murid-murid Yesus bahkan Yesus sendiri.  Kebiasaan orang Farisi terhadap hukum-hukum pada Perjanjian Lama membuat orang Farisi tidak mampu menerima hukum Yesus dan cara berpikir Yesus.

 

  1. Kaum Zelot

"Zelot berarti fanatik.  Orang Zelot adalah suatu partai nasional Yahudi yang radikal.  Maksud utamanya ialah membela Hukum Taurat terhadap pengaruh kuasa pemerintahan jajahan."[10]  Di dalam Alkitab, kaum Zelot tidak menonjol, tidak ada pembahasan mengenai kaum Zelot yang dapat memberi penggambaran mengenai keberadaan kaum Zelot.  Tetapi Alkitab dengan jelas mencatat bahwa Simon merupakan orang Zelot.

Kaum Zelot berpendirian untuk mengusir orang Roma dengan kekerasan, juga mengira bahwa membunuh orang Roma di Bait Allah adalah suatu kebajikan yang membanggakan.[11]  Tidak ada alasan bagi kaum Zelot untuk memberikan penghormatan kepada kaisar Romawi karena kepercayaan kaum Zelot bahwa Allah adalah satu-satunya.[12]  

Kepercayaan inilah yang menjadi dasar fondasi berdirinya kaum Zelot.  Kaum Zelot bersumpah untuk menggulingkan kepemerintahan buatan manusia dan mengembalikan politik yang didasarkan atas teokrasi, inilah penyebab peperangan di tanah suci pada tahun 70 M.[13]  Hal ini semakin meneguhkan kutipan pada sebuah buku yang berpendapat bahwa mungkin kaum Zelot terlibat dalam pemberontakan (Kis 21:38).[14]

 

  1. Ahli Taurat

Kemudian datanglah beberapa orang Farisi dan ahli Taurat dari Yerusalem kepada Yesus dan berkata: "Mengapa murid-murid-Mu melanggar adat istiadat nenek moyang kita? Mereka tidak membasuh tangan sebelum makan . . ."  Isi kitab Matius 15 ini merupakan percakapan antara Yesus dengan sekelompok orang yang digambarkan sebagai kelompok yang berpegang kuat pada adat istiadat maupun hukum-hukum Taurat.  

Kelompok ahli Taurat adalah sekelompok orang yang sangat berusaha menjaga hukum Taurat dalam Perjanjian Lama, yang mempertahankan hukum tersebut dalam dunia Perjanjian Baru bahkan hingga saat ini.  Kitab injil sering memberitahukan bagaimana Tuhan Yesus menghadapi ahli-ahli Taurat.  Yesus juga sering mengecam ahli Taurat, dan mengatakan kepada pengikut-pengikut-Nya untuk berwaspada terhadap ahli-ahli Taurat.

Golongan ahli Taurat muncul sesudah masa pembuangan (abad ke-5 SM), dan berasal dari segala lapisan masyarakat.[15]  Ahli Taurat memiliki tiga tugas, yang pertama menyalin Alkitab, kemudian menginterpretasikan hukum sipil dan hukum agama, serta peraturan-peraturan kehidupan moral, dan yang terakhir meneliti dan mengajar hukum Taurat.[16]  Karena bangsa Yahudi menghormati hukum Taurat, status ahli Taurat menjadi lebih tinggi dari para imam, ahli Taurat memiliki pengaruh besar dan sangat dihormati rakyat hingga sampai pikiran rakyat pun dikendalikan oleh ahli taurat (Mat 22:25; Luk 7:30, 10:25).[17]

 

  1. Orang Herodian

Orang Herodian adalah orang yang mengabdi kepada raja Herodes dan keluarganya.[18]  Dalam kitab Matius yang membahas mengenai kedatangan orang Majus dapat diketahui bahwa raja Herodes tidak senang terhadap kabar kelahiran Yesus, hingga ingin membunuh Yesus.  

Orang Herodian mengaku bahwa kerajaan Mesias telah digenapi dalam kerajaan Herodes.[19]  Markus 3:6 menuliskan bahwa orang Herodian bersekongkol dengan orang Farisi untuk membunuh Yesus.  Kelompok orang Herodian sangat tidak menyukai kehadiran Yesus sebagai seorang Mesias.

Markus 12:13 berisikan demikian, kemudian disuruh beberapa orang Farisi dan Herodian kepada Yesus untuk menjerat Dia dengan suatu pertanyaan.  Orang Herodian sengaja menjebak Yesus dengan sebuah pertanyaan untuk menemukan kesalahan Yesus.  Tuhan Yesus menghadapinya dengan hikmat, kemudian memperingatkan murid-murid-Nya untuk berwaspada terhadap orang Herodian tersebut (Mrk 8:15).[20]

 

  1. Orang Majus

Orang Majus adalah orang-orang bijak yang berasal dari Timur.[21]  Majus dapat mengacu kepada para astrolog dari Babel yang barangkali sempat mengenal mesianisme Yahudi.[22]  Tidak asing lagi bahwa orang Majus datang menyembah Yesus Sang Mesias yang lahir ke dunia dengan membawa persembahan berupa emas, kemenyan dan mur (Mat 2:11).  Perjalanan para Majus ke Yerusalem dapat dipandang sebagai penggenapan nubuat tentang orang-orang kafir yang akan mengakui karya penyelamatan Allah (Yes 2:2-3; 56:6-7).[23]  

Dalam pernyataan ini dapat diketahui bahwa orang Majus berlatar belakang orang Kafir.  Para Majus adalah orang-orang yang mengetahui filsafat, ilmu kedokteran dan ilmu alam, juga mampu menafsirkan mimpi serta meramal hal yang akan terjadi.[24]  Jadi orang Majus bukanlah orang yang mempercayai Tuhan, dan tidak mengetahui mengenai ilmu-ilmu teologi/agama, namun mereka dipakai Tuhan untuk menggenapi firman-Nya.

 

  1. Orang Samaria

Orang Samaria adalah hasil perkawinan campur antara orang Yahudi di Palestina dengan orang Asyur yang menaklukkan Israel dan menduduki tanah perjanjian.[25]  Keberadaan orang Samaria menggambarkan pelanggaran pada perintah Tuhan.  Hubungan antara bangsa Israel dan Samaria pun tidak berjalan dengan baik.  Orang-orang Samaria dipandang rendah oleh orang-orang Yahudi, mereka disebut "orang bodoh yang tinggal di Sikhem."[26]  

Jika memperhatikan beberapa kisah Yesus, murid-murid-Nya dan orang Samaria maka kita bisa mengetahui bahwa ada jarak yang mungkin tidak secara jelas terlihat dengan nyata.  Namun dibalik semua ini, Yesus tetap mengasihi orang Samaria.  Bahkan dalam Kisah Para Rasul 1:8, Yesus secara khusus mengutus murid-murid-Nya ke kota Samaria.

[1] Adina Chapman, Pengantar Perjanjian Baru (Bandung: Yayasan Kalam Hidup, 1980), 3.

[2] Merril C. Tenney, Survei Perjanjian Baru (Malang: Gandum Mas, 1992), 133.

[3] Chapman, Pengantar Perjanjian Baru, 3.

[4] Tenney, Survei Perjanjian Baru, 133-134.

[5] Ibid., 134.

[6] Ibid., 132.

[7] Chapman, Pengantar Perjanjian Baru, 3.

[8] Tenney, Survei Perjanjian Baru, 132.

[9] Ibid.

[10] Chapman, Pengantar Perjanjian Baru, 4.

[11] Lukas Tjandra, Latar Belakang Perjanjian Baru (II) (Malang: SAAT, 1994), 51.

[12] Tenney, Survei Perjanjian Baru, 139.

[13] Tjandra, Latar Belakang Perjanjian Baru, 51.

[14] Tenney, Survei Perjanjian Baru, 139.

[15] J. T. Nielsen, Kitab Injil Matius 23-28 (Jakarta: Gunung Mulia, 2012), 2.

[16] Tjandra, Latar Belakang Perjanjian Baru, 48.

[17] Ibid., 49.

[18] Ibid., 53.

[19] Ibid.

[20] Ibid.

[21] William Barclay, Pemahaman Alkitab Setiap Hari: Injil Matius Fs. 1-10 (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2011), 39.

[22] Stefan Leks, Tafsir Injil Matius (Yogyakarta: Kanisius, 2003), 39.

[23] Ibid.

[24] Barclay, Injil Matius Fs. 1-10, 40.

[25] J. I. Packer, Merril C. Tenney dan William White, JR., Dunia Perjanjian Baru (Malang: Gandum Mas, 1980), 114.

[26] Ibid.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun