Tangerang, merupakan salah satu kota yang berada dalam Provinsi Banten, Indonesia yang berdiri sejak 28 Februari 1993 dan meliputi 1.927.815 jiwa. Dan dalam perkembangan Zaman Kerajaan, ditinggal salah satu artefak yang sekarang berharga bagi negara Indonesia;yaitu Batik.Â
Batik adalah salah satu karya yang melibatkan perpaduan seni budaya dan warisan warga, berupa sebuah kain bermotif dengan pola. Batik yang berupa kerajinan yang dilakukan oleh warga menggambarkan corak, dan menggunakan sebuah alat canting dan malam yang diproduksi secara tradisional;dari masa Kerajaan Maratam. Dan mengenal salah satu batik-batik Tangerang, akan lebih membanggakan kita sebagai masyarakat asli yang menetap di kota Tangerang. Meliputi Batik dan karya batik dari penghargaan Hari Batik Nasional, yang dirayakan pada 2 Oktober 2009-2024...
Oleh pengelolahan UNESCO.Â
Keragaman Batik Tangerang Dibagikan menjadi Motif dan khas mereka masing-masing seperti berikut :
•Motif Tangerang Herang
Motif akan berupa dari gabungan markah popular,seperti sepuluh pintu air, perahu naga, bunga melati, dan Gedung Paviliun. Gedung paviliun menggambarkan Gedung pemerintah pusat di kota Tangerang,dan sepuluh pintu melambangkan Sepuluh Pintu Air yang berada dalam daerah Tangerang.Â
•Motif Pintu Air Sepuluh
Motif ini menggambarkan pintu air, dari  bendungan Sungai Cisadane.Ini merupakan salah satu markah tanda sejarah Tangerang meliputi kolonial pemerintahan  Belanda,bernama NV(naamloze vennootschap) sejak Tahun 1927.
•Motif Perahu Naga
Motif ini menggambarkan tentang perlombaan perahu naga yang berupa di Sungai Cisadane. Menjalankan Tradisi yang memiliki prinsip turun temurun sejak tahun 1910 melibatkan Festival Peh Cun yang digelar oleh masyarakat Cina Benteng sekitar.Â
•Motif Al-A'zhom