Mohon tunggu...
Michelle Aryanto
Michelle Aryanto Mohon Tunggu... Freelancer - Pelajar

Tingkatkan rasa penasaran anda

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Kenalis SARS, "Kakaknya" Corona

1 April 2020   07:13 Diperbarui: 1 April 2020   07:34 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 "Sejarah memiliki kekuatan untuk membuktikan kita bahwa kita mampu mengatasi masa lalu, dan sudah dibekali untuk masa yang akan datang."

Seluruh dunia mengetahui ini, sebuah pandemi global terbaru, COVID-19. Penyakit Corona (COVID-19) merupakan sebuah penyakit menular yang disebabkan oleh virus baru (SARS-CoV-2). Namun jika kita telusuri lebih dalam, penyakit ini tidak begitu bahaya dibandingkan dengan penyakit-penyakit menular lainnya yang menjadi wabah luar biasa.  Salah satunya penyakit SARS, epidemi pertama di abad ke-21.

SARS atau Severe Acute Respiratory System adalah penyakit pernapasan virus yang disebabkan oleh coronavirus, atau SARS-associated coronavirus (SARS-CoV). SARS pertama kali dilaporkan di Asia pada Februari 2003. Virus ini menyebar ke seluruh dunia dalam beberapa bulan, meskipun dengan cepat terinfeksi. Virus ini ditularkan melalui tetesan yang masuk ke udara ketika seseorang dengan penyakit batuk atau bersin berbicara. Pada 2003 dan 2004, SARS membunuh hampir 10 persen dari 8.098 orang di 29 negara. Menurut WHO, total 774 orang meninggal dunia akibat SARS.

Tidak ada lagi laporan baru mengenai SARS sejak 2004.

Latar Belakang

Epidemi SARS berasal dari Provinsi Guangdong, China, pada November 2002 di mana kasus pertama dilaporkan pada bulan yang sama. Diketahui bahwa virus ini berasal dari binatang yaitu kelelawar kemudian ke musang dan akhirnya ke manusia. Dari manusia menular ke manusia lainnya. 

Pada 16 November 2002, seorang pria di Guangdong sakit dengan demam dan gejala pernapasan. Tiga bulan kemudian, otoritas kesehatan Guangdong melaporkan sebuah outbreak mengenai pneumonia misterius yang menyerang ratusan orang. Sepuluh hari kemudian, seorang dokter dari Guangdong melakukan perjalanan ke Hong Kong, tanpa disadari membawa virus tersebut. Dokter tersebut menghadiri sebuah pesta pernikahan di sebuah hotel. Kemudian keesokan harinya, dia merasa sakit dan langsung ke rumah sakit. Dari hotel tersebut, 12 orang terkena infeksi yang kemudian ke bandara dan naik penerbangan internasional. Dari situlah, negara-negara Taiwan, Vietnam, Singapura, dan Toronto tertular virus ini. Virus ini telah menyerang Amerika Utara dan setengah lusin negara-negara Asia. 

WHO mengumumkan kasus ini sebagai penasihat perjalanan darurat pertama dalam kurun waktu satu dekade. 

Apa Saja Gejala SARS?

SARS memiliki gejala yang mirip dengan jenis-jenis flu lainnya, yaitu:

Demam di atas 38℃, batuk kering, radang tenggorokan, masalah pernapasan, termasuk pernapasan yang pendek, sakit kepala, sakit badan, hilangnya nafsu makan, lemas, pusing, tidak enak badan, berkeringat dan menggigil di malam hari, dan ruam. Sekitar 10-20 persen pasien mengalami diare. Masalah pernapasan akan muncul dalam dua hingga 10 hari setelah seseorang terpapar virus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun