Mohon tunggu...
Michelle Citra
Michelle Citra Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Diapedesis Milik Siapa?

25 November 2017   13:22 Diperbarui: 25 November 2017   14:48 847
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Setelah menganalisis satu persatu fungsi dari berbagai macam leukosit dan strategi leukosit. Sejak tadi kita telah banyak membahas yang berhubungan dengan diapedesis. Apakah anda terpikirkan tentang bagaimana cara leukosit melakukan diapedesis? Kita akan mulai membahas tentang hai ini. Proses diapedesis terdapat pada proses inflamasi. 

Yang pertama adalah Signalling: ketika tubuh kita terluka dan antigen masuk ke dalam jaringan yang ada di sekitar pembuluh darah, makrofag akan terangsang dan mengeluarkan senyawa sitokin yang berfungsi sebagai mediator interleukin-1 dan tumour necrosis factor (TNF). Kedua molekul mediator tersebut menginduksi sel endotel pembuluh darah untuk mengekspresikan molekul adhesi. Molekul adhesi ini akan menarik leukosit yang mengekspresikan molekul adhesinya. Ketika leukosit melewati sekitar endotel yang mengekspresikan molekul adhesinya akan menimbulkan pelekatan sehingga leukosit perlahan melekat pada endotel. 

Yang kedua adalah Rolling. Setelah mengalami perlekatan lemah antara leukosit dan endotel, perlahan-lahan ikatan ini akan menguat. Hingga aliran darah tidak dapat melepas ikatan ini. Leukosit akan menggelinding di sepanjang endotel. Perlekatan endotel dan leukosit menjadi semakin kuat karena ada aktivasi oleh faktor kemotaktik dengan cara kerja meningkatkan afinitas molekul adhesi leukosit untuk molekul adhesi endotel. Proses yang ketiga adalah emigrasi. 

Setelah mengalami perlekatan yang lebih kuat, perlahan-lahan leukosit menembus dinding endotel secara diapedesis melalui celah antar sel endosel. Lalu selanjutnya adalah kemotaksis. Ketika leukosit telah bermigrasi dari pembuluh darah, ia akan bergerak kearah jaringan yang terserang antigen karena terangsang oleh zat kimia tertentu yang dihasilkan antigen.  Setelah leukosit bertemu dengan antigen ia akan memfagositosisnya. Lalu selanjutnya adalah penglepasan mediator inflamasi seperti histamin dan serotonin. Dan yang terakhir adalah pemulihan ketika semua agen mikroba telah mati.

Dari semua yang telah saya bahas di atas, dapat saya simpulkan bahwa diapedesis yang kita semua ketahui hanya dapat dilakukan oleh leukosit granular sebenarnya juga dapat dilakukan oleh leukosit agranular. Monosit adalah leukosit pada jaringan darah, namun ia akan berganti nama menjadi makrofag saat ia berada di jaringan ikat. Hal tersebut membuktikan bahwa monosit yang termasuk dalam kelompok leukosit agranular dapat berpindah atau melakukan diapedesis dari jaringan darah ke jaringan ikat. 

Lalu limfosit juga saya berpendapat dapat melakukan diapedesis karena limfosit T berfungsi juga sebagai penekan antigen atau menonaktifkan antigen. Antigen tidak hanya berada di dalam darah tetapi juga dapat berada di jaringan lain selain darah. Maka dari itu limfosit juga seharusnya dapat melakukan diapedesis. Maka saya simpulkan bahwa diapedesis dapat dilakukan oleh leukosit granular dan leukosit agranular.

Terima kasih telah membaca artikel saya. Mohon maaf bila ada kesalahan kata dan bila kata-kata yang saya berikan kurang berkenan bagi para pembaca. Semoga artikel saya dapat berguna bagi para pembaca. Kritik dan saran pembaca juga berguna bagi saya agar saya dapat menghasilkan artikel yang lebih baik dari sebelumnya. Sekali lagi saya ucapkan terimakasih kepada para pembaca.

Sumber: 1, 2, 3, 4, 5  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun