Senyawa sitokin ini dihasilkan oleh makrofag. Sitokin berfungsi sebagai mediator untuk meningkatkan respon imun. Ada sumber yang saya baca bahwa senyawa sitokin ini dihasilkan oleh monosit pada jaringan tubuh yang terluka. Makrofag adalah monsit yang berpindah dari jaringan darah ke jaringan ikat. Lalu monosit juga memiliki fungsi sebagai fagosit kuat. Sifat yang dimiliki memiliki kesamaan dengan Neutrofil. Maka menurut pendapat saya bahwa monosit yang termasuk kelompok agranular yang juga dapat melakukan diapedesis.Â
Karena ia memiliki fungsi yang cukup penting yaitu menelan sel-sel patogen dan sel-sel mati di dalam tubuh dan juga nama lain makrofag. Limfosit pada leukosit dibagi menjadi 2 yaitu Limfosit T dan Limfosit B. Limfosit T adalah Limfosit yang berfungsi untuk menekan antigen. Yang dimaksudkan dengan menekan antigen adalah bertujuan untuk menonaktifkan antigen.Â
Seperti yang kita tahu bahwa antigen yang ada di dalam tubuh kita tidak semuanya ikut mengalir dalam pembuluh darah namun juga ada antigen yang ditemukan pada jaringan atau di tempat di luar pembuluh darah lainnya. Bila Limfosit T tidak melakukan diapedesis, maka tidak akan ada yang menonaktifkan antigen di luar pembuluh darah. Walaupun jumlahnya tidak banyak, namun tetap memiliki kemungkinan untuk melakukan hal tersebut. Limfosit B berfungsi sebagai penghasil antibodi pada tubuh.Â
Dapat langsung kita simpulkan juga bahwa Limfosit B juga memiliki kemungkinan untuk melakukan diapedesis untuk menghasilkan antibodi pada tubuh manusia terutama pada bagian yang terluka.
Lalu berdasarkan dengan pengetahuan yang telah diberikan oleh guru biologi di sekolah saya, saya akan menunjukkan urutan-urutan macam leukosit mana yang datang pertama kali dan leukosit mana yang akan datang terakhir atau strategi leukosit ketika kita mengalami luka. Urutan strategi leukositnya adalah: Neutrofil -- Monosit -- Basofil -- Limfosit T -- Limfosit B. Leukosit yang pertama adalah Neutrofil. Mengapa Neutrofil? Alasan yang pertama adalah karena Neutrofil memiliki komposisi terbanyak yaitu sebanyak 60%.
 Dilihat dari fungsinya sebagai fagosit kuat. Neutrofil termasuk kelompok granular maka dari itu sudah pasti dapat melakukan diapedesis. Setelah Neutrofil diikuti oleh monosit. Monosit juga memiliki fungsi yang sama dengan Neutrofil yaitu sebagai fagosit kuat. Walaupun memiliki fungsi yang sama tetapi monosit memiliki jumlah yang lebih sedikit daripada Neutrofil.Â
Setelah dibahas di atas bahwa sel-sel patogen yang berada di dalam tubuh kita tidak hanya mengalir di dalam pembuluh darah saja melainkan juga dapat ditemukan pada jaringan atau tempat lain di luar pembuluh darah. Maka dapat dikatakan juga bahwa monosit juga dapat melakukan diapedesis. Leukosit selanjutnya adalah Basofil. Dilihat dari fungsinya bahwa Basofil menghasilkan histamin. Saat ada sel patogen yang masuk, tubuh membuat pertahanan diri dari sel patogen tersebut dengan keluarnya alergi.Â
Nah alergi dihasilkan oleh histamin yang dikeluarkan oleh Basofil. Lalu setelah itu muncul Limfosit T. Limfosit T di sini berfungsi sebagai memory. Apa yang dimaksud sebagai memory? Bahwa Limfosit bekerja untuk mengingat-ingat sel patogen yang masuk sehingga tubuh telah memiliki antibodi saat sel patogen ini masuk ke dalam tubuh lagi. Lalu dari mana antibodi berasal? Nah, ini yang terakhir, antibodi tersebut dihasilkan oleh Limfosit B. selain sebagai penghasil antibodi, Limfosit B juga bekerja sebagai pembunuh dari sel-sel patogen di dalam tubuh.
Setelah membahas singkat tentang strategi leukosit ketika tubuh kita luka, sekarang saya akan memberikan tambahan tentang strategi leukosit saat tubuh kita mengalami demam. Saat kita demam, leukosit pertama yang maju dalam strategi ini adalah Basofil sebagai penghasil histamin. Telah kita ketahui bahwa histamin adalah penyebab kita dapat mengalami alergi.Â
Alergi yang terjadi dalam bentuk suhu tubuh kita menjadi naik atau sering kita sebut tubuh kita menjadi panas. Lalu selanjutnya adalah Neutrofil sebagai fagosit kuat yang menelan sel-sel patogen dalam tubuh. Setelah itu muncul monosit yang memiliki fungsi sama dengan Neutrofil. Setelah monosit muncul Limfosit T. Dan setelah Limfosit T juga muncul Limfosit B.Â
Setelah melihat strategi-strategi leukosit, apakah anda sadar bahwa ada satu jenis leukosit yang belum disebutkan? Bagaimana dengan Eosinofil? Apa peranannya? Eosinofil dalam hal ini berfungsi sebagai penghilang racun dan memakan bangkai-bangkai antigen yang telah mati (fagosit lemah).