Mohon tunggu...
Michelle Citra
Michelle Citra Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Nyeri atau Nyawa Melayang?

25 Oktober 2017   17:08 Diperbarui: 25 Oktober 2017   17:32 652
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya yakin para pembaca tahu apa itu painkiller. Painkiller adalah obat semprot yang dingin di kulit dan sering digunakan ketika anda semua merasa "kemeng" dan nyeri pada bagian-bagian tertentu setelah berolahraga. Lalu apakah benar painkiller dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan otot? Painkiller termasuk dalam obat anti-inflamasi. Lalu apakah obat anti inflamasi itu? Saya akan mulai bahas ini dari otot.

Jaringan pada hewan dan manusia yang sangat penting dalam proses bergerak adalah jaringan otot. Jaringan otot kita gunakan untuk mengangkat beban, mengambil barang, berjalan, menggendong, dan masih banyak lagi.

Inflamasi atau peradangan adalah respon jaringan terhadap rangsangan fisik atau kimiawi yang merusak sel tubuh. Rangsangan-rangsangan tersebut menyebabkan lepasnya mediator inflamasi seperti histamin, serotonin, bradikinin, dan prostaglandin, yang dapat menyebabkan nyeri, panas, merah, bengkak, dan gangguan fungsi. Peradangan adalah bagian dari respon kekebalan tubuh. Peradangan menunjukkan bahwa tubuh berusaha menyembuhkan dirinya sendiri.

Anti-inflamasi adalah obat yang dapat meredakan radang yang tidak disebabkan oleh mikroorganisme (non infeksi) namun yang timbul oleh karena cedera jaringan dan infeksi. Anti-inflamasi memiliki khasiat seperti penurun panas (Antipiretik) dan pereda nyeri (Analgesik). Obat ini terbagi dalam dua golongan yaitu steroid (AIS) dan non steroid (AINS). Obat Anti Inflamasi Non Steroid (OAINS) adalah obat yang paling sering digunakan di seluruh dunia. OAINS adalah pengobatan dasar untuk mengurangi peradangan-peradangan pada luar dan sekitar sendi seperti lumbago, artralgia, osteoartritis, dsb. Obat Anti Inflamasi Steroid (OAIS) adalah obat anti inflamasi yang kuat. Obat ini tidak boleh digunakan secara sembarangan karena obat ini dapat menyebabkan hipertensi, moonface, osteoporosis, dll.

Lalu sebelum saya membahas tentang obat anti-inflamasi, saya akan membahas tentang bagaimana otot dapat mengalami peradangan. Manusia selalu bergerak dan melakukan aktivitasnya tanpa henti seperti menulis, berjalan, mengangkat, dan menurunkan sesuatu. Hal-hal tersebut dapat kita lakukan karena kita memiliki jaringan otot.

 Otot kita akan selalu mengalami yang disebut kontraksi dan relaksasi. Proses kontraksi terjadi ketika kita sedang melakukan hal-hal yang berat seperti mengangkat beban. Sedangkan relaksasi adalah ketika kita tidur. Pada saat otot berkontraksi, tanpa sengaja otot melukai dirinya sendiri, namun luka yang disebabkan mikro atau sangat kecil. 

Maka dari itu setelah kita melakukan hal-hal berat seperti di atas, terkadang kita akan merasa nyeri. Nyeri tersebut adalah peradangan karena luka yang dialami oleh otot. Peradangan yang muncul adalah proses tubuh untuk menyembuhkan dirinya sendiri. Pada saat kita tidur, tubuh kita akan mengeluarkan senyawa yang disebut cytokines. Cytokines adalah senyawa yang berfungsi untuk memperbaiki kerusakan-kerusakan pada serat otot. Ketika itulah tubuh akan berusaha membuat otot lebih tebal dan lebih besar untuk mengantisipasi mendapatkan beban atau mengalami hal yang serupa.

Pada saat tubuh mengalami luka, tubuh mengeluarkan senyawa yang disebut prostaglandin. Prostaglandin adalah senyawa yang menyebabkan peradangan (inflamasi) dan senyawa ini merupakan mediator timbulnya rasa nyeri-nyeri, panas, atau kemerahan pada area otot yang mengalami peradangan. 

Prostaglandin dihasilkan oleh jaringan yang sedang terluka yang disintesis dari asam lemak tak jenuh rantai panjang yaitu asam arakidonat. Maka dapat kita ketahui bahwa prostaglandin berasal dari asam arakidonat. Kehadiran obat penghilang rasa sakit seperti aspirin dapat menghambat proses pembentukan prostaglandin. Lalu apa fungsi lain dari senyawa prostaglandin? Senyawa ini adalah senyawa yang merangsang otak bahwa terjadi luka atau kerusakan pada jaringan otot maka saat manusia tertidur, otak akan merangsang tubuh untuk mengeluarkan senyawa yang disebut sitokin.

Sitokin merupakan protein dan glikoprotein yang diproduksi oleh sel-sel berinti banyak. Senyawa ini  bekerja sebagai penghubung kimia antar sel. Sitokin memiliki beberapa fungsi, namun pada umumnya sitokin bertindak sebagai pengatur pertahanan tubuh untuk melawan hal-hal yang bersifat patogen dan menimbulkan respon inflamasi. Sitokin merupakan protein sistem imun yang mengatur interaksi antar sel dan memacu reaktivitas imun, baik pada imunitas nonspesifik maupun spesifik. Sitokin juga yang merangsang otak untuk memberi perintah pada sistem imun tubuh untuk memperbaiki kerusakan pada otot. 

Semakin berat kegiatan yang dilakukan maka semakin besar kerusakan yang disebabkan dan membutuhkan waktu penyembuhan yang lebih lama. Dari kerusakan yang terjadi otot akan menjadi lebih besar dan menebal. Mengapa? Seperti yang sudah saya katakan di atas bahwa otot akan membesar dan menebal untuk mengantisipasi mengalami beban yang serupa. Untuk menjaga agar otot tetap besar dan tebal diperlukan aktivitas yang memiliki beban yang serupa atau lebih. Bila tidak, otot akan mengalami atrofi atau penyusutan otot secara perlahan.

Apakah kalian semua tahu? Bahwa meskipun otot lurik memiliki inti namun otot lurik tidak dapat melakukan moisis dan regenerasi yang terbatas. Lalu bagaimana otot lurik dapat membesar? Otot lurk dapat membesar karena isa memiliki sel satelit. Apa itu sel satelit? Sel satelit adalah populasi kecil sel mononukleus berbentuk gelendong yang terletak dalam lamina basalis yang mengelilingi setiap serat otot matang. Untuk dapat melihat sel satelit kita harus menggunakan mikroskop mikro.

Setelah kita membahas tentang otot kita akan mulai membahas tentang obat anti-inflamasi. Yang akan saya jelaskan adalah bagaimana cara kerja obat anti-inflamasi baik yang steroid dan nonsteroid.

Obat Anti-Inflamasi Non Steroid (OAINS) atau dapat kita kenal sebagai Non Steroidal Anti-Inflammatoru Drug (NSAID) merupakan obat antiinflamasi yang paling sering digunakan. Mekanisme kerja dari obat ini adalah anti-inflamasi non steroid (AINS) berhubungan dengan sistem biosintesis prostaglandin yaitu dengan menghambat enzim siklooksigenase sehingga konversi asam arakhidonat menjadi PGG2 menjadi terganggu. Enzim siklooksigenase terdapat dalam 2 isoform yang disebut COX-1 dan COX-2. Kedua isoform tersebut dikode oleh gen yang berbeda. Secara garis besar COX-1 esensial dalam pemelihraan berbagai fungsi dalam keadaan normal di berbagai jaringan khususnya ginjal, saluran cerna, dan trombosit. 

Di mukosa lambung aktivitas COX-1 menghasilakan prostasiklin yang bersifat protektif. Siklooksigenase 2 diinduksi berbagi stimulus inflamatoar, termasuk sitokin, endotoksindan growth factors. Teromboksan A2 yang di sintesis trombosit oleh COX-1 menyebabkan agregasi trombosit vasokontriksi dan proliferasi otot polos. Sebaliknya prostasiklin PGL2 yang disintesis oleh COX-2 di endotel malro vasikuler melawan efek tersebut dan menyebabkan penghambatan agregasi trombosit. Dengan melihat dari cara kerjanya dapat dikatakan bahwa obat anti-inflamasi non steroid menyebabkan terhambatnya pembentukan prostaglandin. Diketahui bahwa prostaglandin digunakan untuk merangsang otak untuk memberi perintah tubuh untuk mengeluarkan senyawa sitokin yang dapat digunakan untuk merangsang otak untuk memberi perintah sistem imun tubuh untuk memperbaiki kerusakan pada otot. Dengan kata lain bahwa kerusakan pada otot masih dapat disembuhkan dan otot dapat bertambah panjang dan bertambah tebal.

Steroid atau lengkapnya disebut kortikosteroid adalah jenis hormon yang sangat berperan pada berbagai proses dalam tubuh kita. Hormon ini secara alami diproduksi oleh kelenjar adrenal yang terletak di sebelah atas ginjal dan menghasilkan dua macam steroid yaitu glukokortikoid dan mineralokortikoid. Fungsi dari kedua macam kortikosteroid ini berbeda di setiap jaringan tubuh. Karenanya ia juga memberikan manfaat yang berbeda pula, antara lain mengatasi radang (anti-inflamasi), menekan sistem imun dalam proses alergi, mengatur metabolisme protein dan karbohidrat, mempengaruhi kadar natrium dalam darah, dan lain-lain.

 Steroid adalah obat anti-inflamasi yang tidak boleh secara sembarangan dipakai bahkan jarang digunakan di dunia karena memiliki efek yang berbahaya. Mekanisme kerja dari obat anti-inflamasi steroid adalah obat ini menghambat enzim fosfolipase A2 sehingga tidak terbentuk asam arakhidonat. Tidak adanya asam arakhidonat berarti tidak terbentuknya prostaglandin. Pada obat anti-inflamasi steroid tidak sama sekali terbentuk prostaglandin maka dapat dikatakan bahwa bila menggunakan obat ini otot kita tidak akan dapat memperbaiki kerusakannya, karena tidak ada rangsangan ke otak untuk memberi perintah tubuh untuk memperbaiki kerusakan pada otot. Maka otot juga tidak dapat menebal dan membesar. 

Efek samping dari obat anti-inflamasi steroid atau dikenal sebagai kortikosteroid adalah peningkatan tekanan darah (sehingga perlu diwaspadai pada pasien hipertensi), menghambat pertumbuhan pada anak, peningkatan berat badan, deposit lemak pada wajah (moon face), dan osteoporosis. Lalu efek samping yang lainnya adalah

Penggunaan obat anti-inflamasi non steroid bersamaan dengan aspirin dapat meningkatkan resiko gangguan saluran pencernaan seperti hipertensi, gagal jantung, saluran cerna, nyeri orofasial dan dental. Obat ini harus digunakan secara hati-hati pada pasien pengidap hipertensi dan tekanan darah harus dimonitori sejak awal. Obat ini menurunkan antihipertensi tiazid. Retensi cairan dan edema telah terlihat pada pasien pengguna obat ini maka harus digunakan secara hati-hati. AINS dapat menyebabkan efek samping saluran cerna serius termasuk inflamasi, perdarahan, ulserasi, dan perforasi lambung dan usus yang dapat berakibat fatal. Umumnya pereda nyeri yang digunakan untuk gigi mengandung ibuprofen dan asetosal. Ibuprofen dapat menyebabkan iritasi saluran cerna. Diflunisal juga digunakan untuk nyeri dental.

AINS juga harus dihindari oleh ibu hamil. Obat ini masih baik digunakan saat trimester pertama dan kedua tetapi saat kehamilan trimester ketiga dapat terjadinya penutupan duktus arteriosus janin dan kemungkinan hipertensi pulmoner yang menetap pada bayi baru lahir. Juga dapat menunda bermulanya persalinan dan memperlama proses persalinan.

Menurut teori dan pendapat yang telah saya jabarkan, "apakah antiinflamasi menghambat pertumbuhan otot?" menurut saya jawabannya adalah "iya". Saat otot mengalami kerusakan, muncul rasa nyeri dan radang. Tidak hanya itu terkadang terlihat memerah pada bagian yang mengalami kerusakan. Semakin besar atau berat beban maka semakin besar pula kerusakan dan butuh proses penyembuhan yang lama. Untuk mengatasi nyeri tersebut, biasanya kita akan menggunakan obat anti-inflamasi berupa seperti painkiller yang disemprotkan pada bagian yang nyeri. 

Namun pada penjelasan saya bahwa obat anti-inflamasi ini dibedakan menjadi 2. Obat anti-inflamasi nonsteroid yang sering digunakan oleh manusia di dunia dan obat anti-inflamasi steroid yang tidak boleh sembarangan dipakai dan memiliki efek samping yang buruk. Berdasarkan teori dan pendapat saya yang telah saya jabarkan, maka dapat disimpulkan bahwa obat anti-inflamasi steroid dan obat anti-inflamasi non steroid keduanya dapat menghambat pertumbuhan otot. Pada obat anti-inflamasi menghambat asam arakhidonat yang dapat membentuk senyawa prostaglandin yang digunakan untuk merangsang otak untuk memberi perintah tubuh untuk mengeluarkan senyawa sitokin dan memperbaiki kerusakan pada otot dan dari kerusakan tersebut otot menjadi tambah tebal dan besar. Sedangkan pada obat anti-inflamasi steroid tidak terjadi pembentukan prostaglandin sehingga otot tidak menebal dan membesar. Dilihat dari efek sampingnya saja, kita dapat melihat betapa mengerikannya obat anti-inflamasi bila terus menerus digunakan. Nyawa kita yang menjadi taruhannya. Maka dari itu saya menghimbau pada para pembaca agar lebih berhati-hati dalam menggunakan obat tersebut dan tidak menggunakannya dalam dosis yang banyak.

 Terima kasih kepada para pembaca yang telah membaca artikel saya yang ketiga. semoga dapat bermanfaat bagi para pembaca. Mohon maaf bila ada kesalahan kata pada artikel saya. Tak lupa kritik dan saran dapat ditulis pada kolom komentar. Kritik dan saran anda sangat bermanfaat bagi saya untuk menulis artikel yang lebih baik di artikel selanjutnya.

Sumber :

http://www.anakku.net/efek-samping-obat-steroid.html

http://www.doktermuslimah.com/2013/02/obat-golongan-nsaid-non-steroidal-anti.html

https://www.deherba.com/obat-anti-inflamasi-non-steroid-yang-sering-digunakan-sebagai-painkiller.html

http://www.alodokter.com/nyeri-otot

https://www.bersosial.com/threads/inilah-proses-mengapa-otot-anda-membesar.15571/

http://www.kerjanya.net/faq/4914-inflamasi-peradangan.html

https://health.detik.com/read/2015/11/24/090636/3078709/763/bisa-mengecil-atau-membesar-begini-proses-berkembangnya-otot-di-tubuh

http://www.spesialis.info/?apakah-obat-antiinflamasi-non-steroid-itu-,1460

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun