Mohon tunggu...
Ahmad Zainuri
Ahmad Zainuri Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Hobi : Sepak bola Topik konten : Pendidikan Kepribadian : Baik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Perspektif Sosio Kultural dalam Pendidikan Topik 6

23 Maret 2024   16:26 Diperbarui: 23 Maret 2024   16:33 1106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Isu-isu Penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran di sekolah dalam Perspektif Sosial, Budaya, ekonomi, dan politik.

MULAI DIRI

Apa yang Anda pikirkan tentang topik ini sebelum memulai proses pembelajaran?

Dengan mempertimbangkan topik ini, saya mulai memikirkan tentang kompleksitas masalah yang muncul dalam pelaksanaan pembelajaran di sekolah, yang dipandang dari perspektif sosial, budaya, ekonomi, dan politik. Hal ini mengingat bahwa isu-isu dan faktor-faktor tersebut tidak hanya memiliki relevansi, tetapi juga memberikan dampak yang signifikan terhadap dinamika pembelajaran di Indonesia.

EKSPLORASI KONSEP

Apa yang Anda pelajari dari konsep yang Anda pelajari dalam topik ini?

Dari pembahasan topik ini, saya memperoleh pemahaman tentang bagaimana pelaksanaan pendidikan dan pembelajaran sangat dipengaruhi oleh berbagai isu sosial, budaya, ekonomi, dan politik. Sebagai contoh, ketika saya menjelajahi konsep ini melalui video dokumenter "Indonesia Mengajar" tentang anak-anak Asmat, sangat jelas terlihat bagaimana isu-isu sosial dan budaya memengaruhi pendidikan dan pengajaran di sana. Dapat diamati bahwa kurangnya perhatian dari masyarakat sekitar terhadap pendidikan anak-anak Asmat, kurangnya akulturasi budaya sekolah dengan budaya lokal mereka, serta kondisi daerah yang berada di bawah garis kemiskinan, semuanya menjadi faktor yang menghambat akses pendidikan. Selain itu, kurangnya perhatian dari pemerintah setempat juga menyebabkan banyak anak Asmat tidak memiliki dokumen kependudukan seperti akte kelahiran, Kartu Keluarga (KK), dan Kartu Tanda Penduduk (KTP), yang pada gilirannya membuat sulit bagi mereka untuk mengakses jaringan sekolah.

RUANG KOLABORASI

Apa yang Anda pelajari lebih lanjut bersama dengan rekan-rekan Anda dalam ruang kolaborasi?

Dalam ruang kolaborasi, saya telah mengalami pengalaman yang mendalam dalam memperoleh wawasan dari rekan-rekan sejawat tentang beragam isu dalam penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran di sekolah, yang dipandang dari perspektif sosial, budaya, ekonomi, dan politik yang memengaruhi proses pendidikan dan pembelajaran secara keseluruhan. Saya dan rekan-rekan saya sepakat bahwa memperhatikan isu-isu tersebut sangatlah penting dalam mengembangkan pendekatan pembelajaran yang inklusif dan relevan. Kami menyadari bahwa isu-isu penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran akan berdampak langsung pada proses belajar-mengajar serta hasil yang dicapai oleh peserta didik. Oleh karena itu, kami meyakini bahwa kerja sama antara berbagai pihak dan persiapan yang matang sangatlah penting untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang optimal dan berpihak pada kepentingan peserta didik.

DEMONTRASI KONTEKSTUAL

Apa hal penting yang Anda pelajari dari proses demonstrasi kontekstual yang Anda jalani bersama kelompok (bisa tentang materi, rekan, dan diri sendiri)?

Dalam pengalaman demonstrasi kontekstual, saya menyadari bahwa ada banyak hal penting yang dapat dipelajari. Isu-isu dalam penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran di sekolah, yang dipandang dari perspektif sosial, budaya, ekonomi, dan politik, ternyata memiliki sudut pandang yang beragam. Melalui demonstrasi kontekstual, saya mendapatkan kesempatan untuk melihat perspektif dari kelompok lain mengenai topik ini. Meskipun terdapat perbedaan sudut pandang, namun kami mampu bekerja sama untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang lebih baik. Selain itu, melalui demonstrasi kontekstual, saya juga dapat berbagi pengetahuan dengan rekan-rekan lainnya, yang pada akhirnya memperluas wawasan saya. Saya juga belajar keterampilan berdiskusi, kerja sama, dan menghargai perbedaan pendapat, yang merupakan hal penting dalam pengembangan diri dan kemajuan kolaboratif. Dan dikegiatan akhir dosen menambahkan terkait isu-isu penididikan di sekolah dalam perspektif social, budaya, ekonomi, dan politik.

ELABORASI PEMAHAMAN

Sejauh ini, apa yang sudah Anda pahami tentang topik ini?

Hingga saat ini, pemahaman saya tentang permasalahan dalam penyelenggaraan pendidikan dan proses pembelajaran di sekolah telah melibatkan beragam aspek dalam perspektif sosial, budaya, ekonomi, dan politik. Dalam dimensi sosial, tantangan yang timbul berkaitan dengan ketidaksetaraan dalam akses dan kualitas pendidikan, yang sering kali berbeda di antara berbagai kelompok masyarakat. Disparitas ini dapat disebabkan oleh faktor seperti lokasi geografis, status ekonomi, atau latar belakang etnis. Dari segi budaya, variasi dalam norma, nilai, dan tradisi juga berperan dalam membentuk dinamika pembelajaran di sekolah, sehingga diperlukan pendekatan yang inklusif dan sensitif terhadap keberagaman.

Dalam konteks ekonomi, isu-isu terkait pendanaan pendidikan dan akses terhadap sumber daya pendidikan menjadi fokus utama. Tidak semua siswa memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan pendidikan berkualitas karena perbedaan ekonomi dan distribusi sumber daya. Dari segi politik, kebijakan pendidikan dan tata kelola sekolah memiliki dampak yang signifikan terhadap dinamika pembelajaran. Keterlibatan pemerintah, pembuatan kebijakan yang bijaksana, dan transparansi dalam administrasi pendidikan menjadi kunci untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang berkualitas.

Apa hal baru yang Anda pahami atau yang berubah dari pemahaman di awal sebelum pembelajaran dimulai ?

Sebelum memulai pembelajaran tentang isu-isu dalam penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran di sekolah dari perspektif sosial, budaya, ekonomi, dan politik, pemahaman saya tentang topik ini terbatas. Pada awalnya, fokus saya lebih pada aspek-aspek langsung seperti metode pengajaran, kurikulum, dan prestasi siswa, dengan pemahaman yang cukup sederhana tentang pendidikan. Namun, melalui peningkatan pemahaman melalui pembelajaran tambahan, pengetahuan saya mengenai topik ini mengalami perkembangan yang signifikan. Saat ini, saya menyadari bahwa penyelenggaraan pendidikan tidak bisa dipisahkan dari konteks sosial, budaya, ekonomi, dan politik di mana sekolah beroperasi. Pemahaman saya mencakup kesadaran bahwa kebijakan pendidikan dipengaruhi oleh faktor-faktor ini, dan dampaknya dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat. Isu-isu seperti aksesibilitas pendidikan, ketidaksetaraan sosial dalam hasil pendidikan, dan peran ekonomi dalam mendukung sistem pendidikan menjadi lebih jelas bagi saya.

Apa yang ingin Anda pelajari lebih lanjut? 

Seorang pendidik dapat meningkatkan inklusi dalam lingkungan belajar dengan mengadopsi berbagai strategi yang memperhatikan hambatan sosial, budaya, ekonomi, dan politik di sekolah. Pertama, pendidik dapat memperkenalkan pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa, memungkinkan setiap siswa untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran sesuai dengan kebutuhan dan minat mereka. Selain itu, pendidik juga dapat menciptakan lingkungan yang inklusif dengan memperhatikan keberagaman dalam konteks sosial dan budaya, serta menyediakan sumber daya yang sesuai untuk mendukung keberhasilan setiap siswa.

Dalam menghadapi hambatan ekonomi, pendidik dapat memberikan akses yang adil terhadap sumber daya pendidikan, seperti bantuan keuangan, beasiswa, atau akses ke fasilitas tambahan bagi siswa yang membutuhkan. Sementara itu, untuk mengatasi hambatan politik, pendidik dapat bekerja sama dengan pihak terkait, seperti administrasi sekolah dan pemerintah daerah, untuk memperjuangkan kebijakan yang mendukung inklusi dan kesetaraan dalam pendidikan.

Dengan menerapkan pendekatan yang holistik dan kolaboratif, pendidik dapat menciptakan lingkungan belajar yang inklusif di mana setiap siswa, termasuk anak-anak berkebutuhan khusus, merasakan dampak positif dari proses pendidikan tanpa terpengaruh oleh latar belakang mereka.

KONEKSI ANTAR MATERI

Apa yang Anda pelajari dari koneksi antar materi baik di dalam mata kuliah yang sama maupun dengan mata kuliah lain?

Kaitannya dengan pembelajaran berdiferensiasi

Dalam pembelajaran yang diferensiasi, pendidik bukan hanya sebagai pengajar, tetapi juga sebagai fasilitator proses belajar. Peserta didik diberikan kebebasan untuk meningkatkan pemahaman mereka terhadap materi, terutama mereka yang menghadapi kesulitan, seperti peserta didik dengan keterbatasan ekonomi yang sulit mengakses materi secara konvensional.

Pendekatan yang berbeda bisa diambil oleh pendidik, seperti memberikan materi alternatif atau mengorganisir sesi pembelajaran antar teman. Contohnya, siswa yang sudah mahir dalam suatu materi dapat menjadi tutor bagi teman sekelas yang memerlukan bantuan tambahan, yang dapat dilakukan dalam kelompok kecil dengan proyek atau tugas yang disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan masing-masing pesarta didik

Kaitannya dengan mata kuliah proyek kepemimpinan

Mata kuliah proyek kepemimpinan bertujuan untuk membimbing kita menjadi pemimpin dalam diri sendiri dengan fokus pada pengembangan visi dan misi sebagai pendidik, serta mengarahkan proses perubahan menuju pendidikan yang efektif dan berorientasi pada kebutuhan peserta didik. Keterkaitannya dengan mata kuliah sosio-kultural memungkinkan pembahasan isu-isu dalam penyelenggaraan pendidikan dari sudut pandang sosial, budaya, ekonomi, dan politik. Memahami latar belakang peserta didik, termasuk aspek budaya dan ekonomi di wilayah tertentu, sangat penting karena hal ini memengaruhi strategi pendekatan yang diambil oleh pendidik. Dalam menghadapi berbagai tantangan yang timbul dari konteks ini, diperlukan kecerdasan dalam merumuskan solusi-solusi yang dapat mendorong perubahan, sesuai dengan konsep kepemimpinan yang diajarkan dalam kurikulum mata kuliah tersebut.

Kaitannya dengan mata kuliah praktek pengalaman lapangan 1

Dalam praktiknya, penerapan pembelajaran yang mempertimbangkan isu-isu dalam pendidikan, seperti aspek sosial, budaya, ekonomi, dan politik, dapat direalisasikan dengan memperhatikan diversitas peserta didik serta menyajikan materi yang relevan dengan konteks sosial, budaya, dan ekonomi mereka. Selain itu, peran teknologi dalam pendidikan juga perlu memperhatikan nilai-nilai lokal, kemampuan berkomunikasi, kolaborasi, dan kreativitas siswa, yang semuanya terkait dengan aspek sosial, budaya, dan ekonomi. Dengan demikian, penerapan pembelajaran jaran yang mempertimbangkan isu-isu dalam pendidikan harus mengintegrasikan nilai-nilai lokal, konteks sosial, budaya, dan ekonomi peserta didik, serta memastikan bahwa pembelajaran relevan dan inklusif bagi semua peserta didik

Kaitannya dengan perancangan dan pengembangan kurikulum

Perancangan dan pengembangan kurikulum berkaitan erat dengan isu-isu pendidikan di sekolah, termasuk aspek sosial, budaya, ekonomi, dan politik. Diperlukan pemahaman mendalam terhadap dinamika masyarakat, nilai-nilai budaya. Paksesibilitas ekonomi terhadap pendidikan, dan pengaruh kebijakan politik terhadap pendidikan Kurikulum harus mempertimbangkan kebutuhan dan konteks lokal, mempromosikan keadilan sosial, inklusi, dan kesetaraan akses pendidikan, serta mengakomodasi ekspresi dan pengakuan nilai-nilai budaya yang beragam. Dengan demikian, perancangan kurikulum yang mempertimbangkan isu-isu pendidikan berbagai perspektif dapat menciptakan pendidikan yang holistik dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan peserta didik

AKSI NYATA

Apa manfaat pembelajaran ini untuk kesiapan Anda sebagai guru?

Sebagai seorang pendidik, manfaatnya sangat signifikan dalam memahami permasalahan dalam penyelenggaraan pendidikan dan proses pembelajaran di sekolah dari sudut pandang sosial, budaya, ekonomi, dan politik. Menghadapi berbagai aspek tersebut dari berbagai perspektif memungkinkan pendidik untuk mengembangkan wawasan yang lebih mendalam dan holistik terhadap dinamika kompleks dalam dunia pendidikan. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang faktor-faktor ini, pendidik dapat mengidentifikasi tantangan yang dihadapi siswa dalam konteks yang lebih luas, seperti ketidaksetaraan akses pendidikan, norma budaya yang beragam, atau keterbatasan ekonomi. Selain itu, pemahaman yang menyeluruh juga memungkinkan pendidik untuk merancang strategi pembelajaran yang lebih efektif dan inklusif, serta untuk berperan aktif dalam mendorong perubahan positif dalam sistem pendidikan. Dengan demikian, peran pendidik sebagai mediator antara isu-isu sosial, budaya, ekonomi, dan politik di lingkungan sekolah sangatlah penting dalam menciptakan lingkungan belajar yang berpihak pada kesetaraan dan keadilan untuk semua siswa.

Bagaimana Anda menilai kesiapan Anda saat ini, dalam skala 1-10? Apa alasannya?

Saat ini, saya merasa kesiapan saya sebagai seorang pendidik mencapai skala 8 dari 10. Ada banyak aspek dalam topik ini yang telah menjadi fokus pembelajaran saya, dan sebagian besar di antaranya merupakan materi baru yang baru-baru ini saya telaah secara mendalam. Dengan berbagai materi baru yang telah saya pelajari, saya merasa lebih siap untuk menghadapi tantangan dan tanggung jawab yang ada dalam profesi sebagai seorang guru. Pemahaman yang saya peroleh dari pembelajaran ini akan saya terapkan secara langsung ketika saya memasuki dunia pendidikan sebagai seorang guru. Saya yakin bahwa dengan kesiapan dan pengetahuan yang saya miliki, saya akan mampu memberikan kontribusi yang signifikan dalam menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan memberdayakan bagi para siswa.

Apa yang perlu Anda persiapkan lebih lanjut untuk bisa menerapkannya dengan optimal?

Saya yakin bahwa saya dapat mengaplikasikan dengan efektif teori-teori yang telah saya pelajari dalam mata kuliah ini selama kegiatan praktik di lapangan. Untuk mencapai hal ini, saya menyadari pentingnya terus berlatih dan menerapkan teori-teori tersebut dalam situasi nyata. Saya percaya bahwa semakin sering terlibat dalam latihan dan pengalaman langsung, semakin terbiasa dan mampu saya dalam mengimplementasikan konsep-konsep yang telah dipelajari. Dengan sikap optimis dan tekad untuk terus berkembang, saya yakin dapat menjadi seorang pendidik yang berkualitas dan mampu memberikan kontribusi positif dalam dunia pendidikan. Saya percaya bahwa dengan ketekunan dan dedikasi, saya akan mampu menjadikan pengalaman praktik lapangan sebagai sarana untuk mengasah kemampuan saya dalam menerapkan teori-teori yang telah saya pelajari, serta mengembangkan diri menjadi pendidik yang lebih baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun