Mohon tunggu...
Ahmad Zainuri
Ahmad Zainuri Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Hobi : Sepak bola Topik konten : Pendidikan Kepribadian : Baik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Perspektif Sosio Kultural dalam Pendidikan Topik 6

23 Maret 2024   16:26 Diperbarui: 23 Maret 2024   16:33 1138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Apa hal penting yang Anda pelajari dari proses demonstrasi kontekstual yang Anda jalani bersama kelompok (bisa tentang materi, rekan, dan diri sendiri)?

Dalam pengalaman demonstrasi kontekstual, saya menyadari bahwa ada banyak hal penting yang dapat dipelajari. Isu-isu dalam penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran di sekolah, yang dipandang dari perspektif sosial, budaya, ekonomi, dan politik, ternyata memiliki sudut pandang yang beragam. Melalui demonstrasi kontekstual, saya mendapatkan kesempatan untuk melihat perspektif dari kelompok lain mengenai topik ini. Meskipun terdapat perbedaan sudut pandang, namun kami mampu bekerja sama untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang lebih baik. Selain itu, melalui demonstrasi kontekstual, saya juga dapat berbagi pengetahuan dengan rekan-rekan lainnya, yang pada akhirnya memperluas wawasan saya. Saya juga belajar keterampilan berdiskusi, kerja sama, dan menghargai perbedaan pendapat, yang merupakan hal penting dalam pengembangan diri dan kemajuan kolaboratif. Dan dikegiatan akhir dosen menambahkan terkait isu-isu penididikan di sekolah dalam perspektif social, budaya, ekonomi, dan politik.

ELABORASI PEMAHAMAN

Sejauh ini, apa yang sudah Anda pahami tentang topik ini?

Hingga saat ini, pemahaman saya tentang permasalahan dalam penyelenggaraan pendidikan dan proses pembelajaran di sekolah telah melibatkan beragam aspek dalam perspektif sosial, budaya, ekonomi, dan politik. Dalam dimensi sosial, tantangan yang timbul berkaitan dengan ketidaksetaraan dalam akses dan kualitas pendidikan, yang sering kali berbeda di antara berbagai kelompok masyarakat. Disparitas ini dapat disebabkan oleh faktor seperti lokasi geografis, status ekonomi, atau latar belakang etnis. Dari segi budaya, variasi dalam norma, nilai, dan tradisi juga berperan dalam membentuk dinamika pembelajaran di sekolah, sehingga diperlukan pendekatan yang inklusif dan sensitif terhadap keberagaman.

Dalam konteks ekonomi, isu-isu terkait pendanaan pendidikan dan akses terhadap sumber daya pendidikan menjadi fokus utama. Tidak semua siswa memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan pendidikan berkualitas karena perbedaan ekonomi dan distribusi sumber daya. Dari segi politik, kebijakan pendidikan dan tata kelola sekolah memiliki dampak yang signifikan terhadap dinamika pembelajaran. Keterlibatan pemerintah, pembuatan kebijakan yang bijaksana, dan transparansi dalam administrasi pendidikan menjadi kunci untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang berkualitas.

Apa hal baru yang Anda pahami atau yang berubah dari pemahaman di awal sebelum pembelajaran dimulai ?

Sebelum memulai pembelajaran tentang isu-isu dalam penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran di sekolah dari perspektif sosial, budaya, ekonomi, dan politik, pemahaman saya tentang topik ini terbatas. Pada awalnya, fokus saya lebih pada aspek-aspek langsung seperti metode pengajaran, kurikulum, dan prestasi siswa, dengan pemahaman yang cukup sederhana tentang pendidikan. Namun, melalui peningkatan pemahaman melalui pembelajaran tambahan, pengetahuan saya mengenai topik ini mengalami perkembangan yang signifikan. Saat ini, saya menyadari bahwa penyelenggaraan pendidikan tidak bisa dipisahkan dari konteks sosial, budaya, ekonomi, dan politik di mana sekolah beroperasi. Pemahaman saya mencakup kesadaran bahwa kebijakan pendidikan dipengaruhi oleh faktor-faktor ini, dan dampaknya dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat. Isu-isu seperti aksesibilitas pendidikan, ketidaksetaraan sosial dalam hasil pendidikan, dan peran ekonomi dalam mendukung sistem pendidikan menjadi lebih jelas bagi saya.

Apa yang ingin Anda pelajari lebih lanjut? 

Seorang pendidik dapat meningkatkan inklusi dalam lingkungan belajar dengan mengadopsi berbagai strategi yang memperhatikan hambatan sosial, budaya, ekonomi, dan politik di sekolah. Pertama, pendidik dapat memperkenalkan pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa, memungkinkan setiap siswa untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran sesuai dengan kebutuhan dan minat mereka. Selain itu, pendidik juga dapat menciptakan lingkungan yang inklusif dengan memperhatikan keberagaman dalam konteks sosial dan budaya, serta menyediakan sumber daya yang sesuai untuk mendukung keberhasilan setiap siswa.

Dalam menghadapi hambatan ekonomi, pendidik dapat memberikan akses yang adil terhadap sumber daya pendidikan, seperti bantuan keuangan, beasiswa, atau akses ke fasilitas tambahan bagi siswa yang membutuhkan. Sementara itu, untuk mengatasi hambatan politik, pendidik dapat bekerja sama dengan pihak terkait, seperti administrasi sekolah dan pemerintah daerah, untuk memperjuangkan kebijakan yang mendukung inklusi dan kesetaraan dalam pendidikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun