Mohon tunggu...
Ahmad Zainuri
Ahmad Zainuri Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Hobi : Sepak bola Topik konten : Pendidikan Kepribadian : Baik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Aksi Nyata T2 Perspektif Sosio Kultural dalam Pendidikan Indonesia

9 Januari 2024   17:50 Diperbarui: 9 Januari 2024   17:53 389
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Mulai dari diri

Hal yang saya pelajari dari mulai dari ini konsep-konsep yang sudah dipelajari sebelumnya terkait faktor sosial, budaya, ekonomi dan politik penting dalam pendidikan.

Pertimbangan utama saya mengenai topik ini melibatkan dampak faktor-faktor sosial, budaya, ekonomi, dan politik terhadap peserta didik. Saya juga mempertimbangkan strategi untuk mengatasi pengaruh-pengaruh tersebut selama proses pembelajaran. Pengaruh tingkat sosial ekonomi (SES) dan dinamika hubungan antara orang tua dan anak turut memainkan peran penting dalam memengaruhi motivasi belajar anak. Saya juga memperhatikan bahwa perbedaan interaksi sosial telah dihubungkan dengan faktor budaya seperti status sosial ekonomi dan latar belakang etnis, dan bagaimana hal ini dapat mempengaruhi perkembangan intelektual serta aspek sosioemosional pada anak-anak.

Eksplorasi konsep 

Definisi Status Sosioekonomi (SES): Status sosioekonomi merujuk pada posisi atau kedudukan seseorang atau keluarga dalam hierarki sosial dan ekonomi. Hal ini sering diukur dengan faktor-faktor seperti pendapatan, pekerjaan, dan pendidikan. Pentingnya Faktor Ekonomi dalam Akses Pendidikan:Status sosioekonomi memainkan peran penting dalam menentukan akses siswa terhadap pendidikan.

Konsep alat psikologis merujuk pada segala sesuatu yang membantu individu dalam memahami dan berinteraksi dengan lingkungannya.. Sedangkan mediasi mengacu pada peran alat psikologis dalam memediasi atau menghubungkan individu dengan lingkungannya. Mediasi tidak hanya mencakup penggunaan alat-alat fisik atau simbolis, tetapi juga interaksi sosial dan panduan dari mereka yang lebih berpengalaman. Kontribusi alat psikologis dan mediasi dalam pembelajaran dan pengajaran ialah guru merancang pengalaman belajar yang lebih kontekstual, relevan, dan memanfaatkan sumber daya yang tersedia, termasuk teknologi dan interaksi sosial. Guru dapat bertindak sebagai mediator yang membimbing siswa dalam memahami dan mengaplikasikan pengetahuan. Penggunaan alat psikologis seperti bahasa, simbol, atau alat teknologi dapat membantu dalam membentuk pemahaman dan pemikiran siswa. Sementara itu, interaksi sosial dan bimbingan dari guru atau rekan sebaya dapat berfungsi sebagai mediasi untuk membantu siswa melewati tingkat perkembangan kognitif mereka.

Ruang kolaborasi

Hal yang saya pelajari dari ruang kolaborasi yakni dengan menganalisi 3 teks dan mendiskusikannya dapat dpetik intisari dari bebrapa ketiga teks tersebut menjadi seorang guru harus menyesuaikan dengan situasi dan kondisi yang ada pada lingkungannya dan memahami latar belakang dari segi sosial,ekonomi,budaya dan politik, sehingga dapat menciptakan lingkungan belajar yang berpusat pada peserta didik. Selanjutnya diruang kolaborasi membahas tentang mengambil sebuah keputusan dipikirkan seacara matang terlebih dahulu dan mengarus mengacu kepada sila yang keempat yang mengutamakan musyawarah untuk mufakat.

Demonstrasi

Dalam proses pembelajaran topik kedua ini, saya menyadari bahwa perspektif sosio-kultural dalam pendidikan, termasuk faktor-faktor seperti sosial, ekonomi, budaya, politik, dan sejarah, tidak hanya memengaruhi bidang pendidikan, tetapi juga berdampak pada perkembangan individu. Dengan pemahaman ini, sebagai seorang guru, saya mungkin dapat mengimplementasikan strategi pembelajaran yang dapat disesuaikan dengan karakteristik unik setiap peserta didik. Namun, untuk mencapai hal ini, saya menyadari perlunya penelitian lebih lanjut untuk memahami persiapan yang dibutuhkan agar saya dapat lebih memahami karakteristik peserta didik dan menerapkan pendekatan pembelajaran yang berdiferensiasi secara efektif di lingkungan kelas.

Elaboasi 

Yang saya pahami dari materi ini yakni mengenani Status Sosio Ekonomi (SES) akan mempengaruhi proses terjadinya suatu pembelajaran kepada peserta didik

Sebelum dimulainya proses pembelajaran, saya merenung tentang cara mengintegrasikan perspektif sosio-kultural ke dalam aktivitas pembelajaran dan bagaimana perspektif ini dapat membimbing kegiatan pembelajaran yang mengutamakan peserta didik. Namun, setelah mengikuti pembelajaran ini, saya menemukan jawabannya. Implementasi perspektif sosio-kultural dalam pembelajaran melibatkan pemahaman terhadap konteks budaya siswa, mempromosikan interaksi sosial, dan menerapkan nilai-nilai budaya dalam materi pembelajaran melalui pendekatan studi kasus berbasis budaya, kerja kelompok, dan pemanfaatan sumber daya alam lokal. Dengan memperhatikan budaya dan latar belakang peserta didik, kita dapat mengarahkan kegiatan pembelajaran agar lebih mendukung peserta didik secara khusus.

Yang akan saya pelajari lebih lanjut terkait bagaimana cara penerapan ketika mengetahui Status Sosio Ekonomi (SES) peserta didik untuk menunjang keberhasilan terciptanya suatu pembelajaran berfokus ke peserta didik dan

Koneksi antar materi

Yang saya dapatkan dalam hubungan antarmateri dalam materi ini adalah eksplorasi yang lebih mendalam tentang konsep sosiokultural dalam konteks pendidikan. Saya memahami bahwa faktor-faktor seperti status sosial ekonomi (SES), interaksi antara orang dewasa dan anak, dan Teori Aktivitas Berorientasi pada Konteks memengaruhi proses pendidikan dan dampak alat psikologis dan mediasi sangat penting untuk dijadikan sebagai proses pembelajaran yang efektif dan efisien. Selain itu, saya mengaitkan materi ini dengan mata kuliah lain, seperti filosofi pendidikan, yang menekankan bahwa pendidikan bukan hanya tentang peningkatan kognitif, tetapi juga tentang pengembangan rasa cinta terhadap kebudayaan.

Faktor-faktor sosiokultural dalam pembelajaran terkait erat dengan pemahaman karakteristik peserta didik dan perlu adanya asesmen yang disesuaikan dengan karakteristik tersebut. Dalam merancang kurikulum di satuan pendidikan, penting untuk mempertimbangkan faktor-faktor sosiokultural dari peserta didik untuk memastikan relevansi dan efektivitas pembelajaran.

Aksi nyata

Keuntungan atau benefit yang saya peroleh dari proses pembelajaran ini terletak pada peningkatan pemahaman saya terhadap karakteristik peserta didik dengan latar belakang sosial, budaya, ekonomi, dan politik yang beragam.

Dalam skala 1-10, saya memberikan penilaian 8 terhadap tingkat kesiapan saya saat ini. Penilaian ini didasarkan pada pemahaman yang telah saya peroleh dari mata kuliah ini, yang memberi saya kepercayaan diri dalam menghadapi tantangan sebagai seorang guru dengan peserta didik yang memiliki latar belakang yang beragam.

Untuk memaksimalkan penerapannya, saya perlu terus mengikuti mata kuliah ini, menyelesaikan tugas-tugas dengan tepat waktu, dan merujuk pada berbagai referensi tambahan, termasuk jurnal ilmiah yang berkaitan dengan mata kuliah ini dan saya akan berkonsultasi dengan orang yang punya banyak pengalaman dibidang ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun