pengamatan ini bertujuan untuk memberikan laporan hasil dari pengamatan efektivitas layanan kesehatan pada klinik namira rogojampi banyuwangi dalam mengatasi pasien anemia dan Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) pada pasien dewasa. Pengamatan ini melibatkan seorang pasien berusia 19 tahun yakni saya sendiri dengan riwayat anemia yang saya derita dari sejak SMP dan terdiagnosa GERD setelah tau penyakit apa yang saya derita, karena saya sendiri telah sakit selama 2 bulan lamanya. Hasil penelitian pengamatan ini menunjukkan pelayanan yang baik, dari administrasinya yang cepat, dokternya yang memberikan infomasi kepada pasien dengan cara yang halus dan mudah dimengerti. Untuk pasien pada gejala anemia dan GERD setelah menjalani layanan kesehatan yang baik, saya juga diberikan obat yang bagus supaya cepat sembuh. Yang saya dapatkan Anemia adalah kondisi kesehatan di mana tubuh tidak memiliki cukup atau kurang sel darah merah yang sehat untuk membawa oksigen ke jaringan tubuh ini terjadi karena saya telah mempunyai riwayat penyakit ini sejak lama.
Dan gejala-gejala yang saya dapatkan seperti:
1. Badan kelelahan seperti badan sangat lemas dan malas untuk melakukan aktivitas
2. Pusing kepala seperti berputar-putar
3. Kulit pucat dan kering
4. Nafas terengap engap
5. Detak jantung cepat atau deredeg
6. Kuku putih dan gampang patah
7. Rambut rontok parah sampai ketombean parah
Jenis Anemia yang saya ketahui ada beberapa:
1. Anemia defisiensi zat besi (akibat kekurangan zat besi)
2. Anemia defisiensi vitamin B12 (akibat kekurangan vitamin B12)
3. Anemia defisiensi folat (akibat kekurangan asam folat)
4. Anemia kronis (akibat penyakit kronis seperti penyakit ginjal atau hati)
5. Anemia aplastik (akibat kerusakan pada sumsum tulang)
Penyebab Anemia juga bisa terjadi karena:
1. Kekurangan zat besi, vitamin B12, atau asam folat
2. Perdarahan (menstruasi, cedera, atau operasi)
3. Penyakit kronis (ginjal, hati, atau kanker)
4. Infeksi (malaria, HIV/AIDS)
5. Kehamilan
6. Diet tidak seimbang
7. Penyakit autoimun (rheumatoid arthritis, lupus)
Pengobatan
1. Suplemen zat besi, vitamin B12, atau asam folat
2. Perubahan diet (makanan kaya zat besi, vitamin B12, dan asam folat)
3. Transfusi darah (dalam kasus yang parah)
4. Pengobatan penyakit dasar (jika anemia disebabkan oleh penyakit lain)
5. Konsultasi dengan dokter untuk menentukan pengobatan yang tepat
Makanan yang Membantu Mengatasi Anemia:
1. Daging merah (sapi, kambing)
2. Ikan (tuna, salmon)
3. Sayuran hijau (brokoli, bayam)
4. Buah-buahan (pisang, apel)
5. Serealia (nasi, roti gandum)
6. Kacang-kacangan (kacang merah, kacang hijau)
7. Susu dan produk susu (susu, keju, yogurt)
Pencegahan penyakit anemia juga bisa dengan:
1. Konsumsi makanan seimbang
2. Menghindari kekurangan zat besi, vitamin B12, dan asam folat
3. Menghindari perdarahan berlebihan
4. Menghindari penyakit kronis
5. Melakukan pemeriksaan kesehatan secara teratur.
GERD (Gastroesophageal Reflux Disease) adalah kondisi medis yang terjadi ketika asam lambung atau isi lambung lainnya naik ke esofagus (kerongkongan),kejadian ini yang bisa menyebabkan iritasi atau peradangan pada dinding esofagus. GERD terjadi ketika katup yang menghubungkan antara esofagus dengan lambung, yang disebut lower esophageal sphincter (LES), tidak berfungsi secara baik atau terbuka secara tidak normal, memungkinkan asam lambung naik ke atas dan terjadilah penyakit GERD ini.
Gejala GERD sebagai berikut yakni:
1. Mulas (heartburn): Sensasi terbakar di dada, biasanya setelah makan atau saat berbaring.
2.Rasa asam atau pahit yang kembali ke mulut.
3.Nyeri dada: Kadang bisa terasa seperti serangan jantung, tapi biasanya disertai dengan mulas.
4.Kesulitan menelan (disfagia): Terasa seperti makanan tersangkut di tenggorokan.
5.Batuk kronis atau suara serak: Terutama pada pagi hari atau saat tidur.
6.Sakit tenggorokan atau rasa bengek.
Faktor Risiko GERD:
●Obesitas
●Kehamilan
●Makanan atau minuman tertentu (seperti cokelat, kafein, makanan berlemak atau pedas)
●Merokok
●Stres
●Penyakit hernia hiatus
●Penggunaan obat-obatan tertentu (seperti obat penghilang rasa sakit, antihistamin, atau obat asma)
Penanganan GERD:
●Perubahan gaya hidup: Menghindari makanan yang memicu gejala, makan dalam porsi kecil, tidak berbaring setelah makan, dan menjaga berat badan ideal.
●Obat-obatan: Antasida, H2-receptor antagonists, atau proton pump inhibitors (PPI) untuk mengurangi produksi asam lambung.
●Pembedahan: Dalam beberapa kasus, jika GERD tidak dapat dikendalikan dengan obat-obatan, prosedur bedah seperti fundoplikasi bisa dilakukan untuk memperbaiki fungsi LES.
Jika gejala GERD sering terjadi atau sangat mengganggu lebih baik kita untuk segera berkonsultasi dengan dokter agar dapat ditangani dengan tepat, karena bila dibiarkan akan membahayakan tubuh
Anemia dan GERD merupakan dua kondisi kesehatan yang umum dijumpai pada masyarakat apalagi kalangan remaja karena faktor utama dari penyakit ini adalah pikiran yang mana anak remaja sekarang banyak yang terserang penyakit ini dikarenakan mereka tertekan dan malas hidup sehat. Anemia dapat menyebabkan gejala seperti kelelahan, pusing, dan kulit pucat, sedangkan GERD bila kambuh dapat menyebabkan gejala seperti nyeri dada, regurgitasi, dan kesulitan menelan.
Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan desain studi kasus dengan satu subjek yakni diri saya sendiri pada saat terdiagnosis kedua penyakit ini. Subjek penelitian adalah Michel Fransisca Lailatul Fitria berusia 19 tahun dengan riwayat anemia dan GERD yang sedang duduk menjadi mahasiswa baru Universitas Airlangga. Pengobatan terapi yang diberikan meliputi:
1. Suplemen zat besi untuk mengatasi anemia.
2. Obat anti-asam lambung untuk mengatasi GERD.
3. Perubahan gaya hidup, seperti menghindari makanan yang dapat memicu GERD dan meningkatkan konsumsi makanan yang kaya zat besi.
Hasil Penelitian
Hasil penelitian menunjukkan:
1. Peningkatan kadar hemoglobin dari [nilai awal] g/dL menjadi [nilai akhir] g/dL setelah 3 bulan terapi.
2. Pengurangan gejala GERD, seperti nyeri dada dan regurgitasi, sebesar 70% setelah 2 bulan terapi.
3. Perbaikan kualitas hidup pasien, seperti peningkatan energi dan kemampuan melakukan aktivitas sehari-hari.
Kesimpulan
Terapi kombinasi dapat efektif dalam mengatasi anemia dan GERD pada pasien dewasa. Perubahan gaya hidup dan penggunaan suplemen zat besi serta obat anti-asam lambung dapat membantu mengurangi gejala dan meningkatkan kualitas hidup pasien.
Saran
1. Pasien dengan anemia dan GERD sebaiknya menjalani terapi yang baik dengan prosedur yang disarankan oleh pihak kesehatan.
2. Perubahan gaya hidup, seperti menghindari makanan yang dapat memicu GERD maupun anemia sendiri dan meningkatkan konsumsi makanan yang kaya zat besi, untuk membantu mengurangi gejala kambuhnya penyakit.
3. Penggunaan suplemen zat besi dan obat anti-asam lambung dapat membantu mengatasi anemia dan GERD.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H