Trip to Sembara (Semarang-Ambarawa)

Sejenak kami pergi dari hiruk-pikuk kota untuk memenuhi salah satu tugas perkuliahan kami. Kami pergi ke kota yang sebagian orang bisa menjadi tempat rekreasi dan healing. Kota tersebut kalau disingkat menjadi Sembara (Semarang-Ambarawa). Perjalanan tersebut dilakukan selama 4 hari, dari kamis 25 sampai 28 Mei 2023. Dan sebagaimana mestinya, karena ini merupakan sebuah trip untuk memenuhi tugas, maka kami melakukan riset dari 2 tempat tersebut. Karena trip ini merupakan kegiatan kampus yang rutin dilakukan juga, maka ada istilah nya tersendiri. Biasa disebut dengan OCA (Out Class Assignment). 

Kegiatan ini sebenarnya sudah berjalan lama. Namun sempat terhenti, pada tahun 2020, karena virus corona yang mewabah ke seluruh dunia. Pada sekitar tahun tersebut, kegiatan OCA yang bisa dilakukan hanya pergi ke kota yang tidak terlalu jauh, yaitu Bandung dan bogor.

Dan pastinya, ada biaya yang diminta dalam melakukan perjalanan. Banyak pastinya tidak hanya saya sendiri, tetapi juga teman-teman menunggu untuk berapa biaya yang akan diperlukan. "kira-kira 1,5 juta" ucap dari Pak Erwin sebagai dosen yang mengajar mata kuliah fotografi.

Beberapa dari kami sudah mempersiapkan biaya tersebut, namun ada beberapa juga yang belum mempersiapkan nya. Dan yang pastinya hal tersebut merupakan hal pribadi masing-masing terkait biaya tersebut.

Pastinya juga ada beberapa pertanyaan juga yang ditanyakan dari kami sebagai mahasiswa. Tak jarang ada beberapa pertanyaan yang mengelitik dari antar kami. Salah satu dari kami ada yang bertanya apakah bisa pergi dengan pesawat. Pastinya sudah tau dong jawaban nya, tentu tidak bisa.

Sekian hari berlalu, mulai lah hari yang ditunggu-tunggu. Tetapi sebelum nya, kami kuliah terlebih dahulu. Sudah dari jauh hari diberitahukan, kuliahan tetap ada di hari kamis sebelum keberangkatan jika ada kuliahan pada pagi hari nya.

Setelah selesai mengikuti perkuliahan, kami beristirahat. Ada yang balik ke rumah, ada juga yang menumpang ke rumah teman sekedar untuk beristirahat. Jika mengikuti jadwal, kami berkumpul kembali ke kampus pukul 7 malam WIB. Namun kebanyakan sudah bersiap diri dari pukul 6 sore.

Sembari mematikan waktu yang ada sebelum berangkat, pasti nya mengobrol, senda gurau dan lain sebagainya dilakukan untuk mematikan waktu. Pasti nya juga, sebelum berangkat ada arahan atau briefing sebelum perjalanan dilakukan. Briefing dilakukan oleh pak Erwin Mulyadi sebagai penanggung jawab kegiatan OCA tersebut. Selain itu, terdapat tiga dosen lain juga yang membantu pak Erwin dalam melaksanakan tugasnya.

Briefing dilakukan dari pukul 8 sampai dengan pukul 9 malam, namun terjadi sedikit keterlambatan karena menunggu teman kami yang terlambat. Tetapi hal tersebut, dapat diselesaikan karena dari yang terlambat akan menunggu dan ikut bersama di rest area cikampek.

Kemudian perjalan dimulai. Pastinya..semua memilih tempat duduk bersama dengan teman yang sudah sohib dengan mereka masing-masing. Selama perjalanan meuju destinasi pertama, musik-musik khas kelab malam mengiringi perjalanan kami. Dan tentu saja, musik-musik tersebut diputar karena kesukaan dari pada teman-teman juga.

Perjalanan berlangsung sekitar 8 jam untuk sampai ke destinasi pertama. Tempat pertama yang kami kunjungi adalah Eling Bening. Pada saat sampai di Eling Bening, kami semua langsung bergegas mempersiapkan peralatan foto untuk mengambil foto. Di Eling Bening, kami disuguhkan dengan pemandangan yang begitu menakjubkan, terhampar sekali dari tempat kami terdapat rawa pening dibawah nya.

Namun dari tempat tersebut, kami mendapatkan tugas yang pertama, mengambil foto sunrise di pagi hari. Langsung semua, berlomba-lomba mengambil foto sunrise dari spot-spot yang kira nya bagus untuk mengambil angle sunrise tersebut. Ada yang mengambil foto dari tempat perahu naga ditempat tersebut. Ada juga yang mengambil dari bagian rooftop tempat tersebut. Kami disana berfoto-foto hingga pukul 8 pagi.

Dok. pribadi

Kemudian lanjut ke museum kereta api Ambarawa, yang menjadi judul dari penulisan ini. Di sini, kami melihat berbagai macam kereta serta sejarah yang ada didalam nya. Ketika sudah memasuki loket awal, kamis sudah disajikan dengan lorong yang sangat estetik yang panjang dan luas. Tak khayal, kami semua bergegas berfoto-foto langsung mengambil lorong tersebut. Kemudian lanjut ke tempat utama, disana terdapat berbagai sejarah mengenai tempat tersebut pada masa dahulu. Beserta dengan berbagai peralatan yang sudah dimuseumkan, dipajang disana.

Setelah selesai dari museum Kereta Api Ambarwa, kami kemudian lanjut makan siang. Kebetulan ditempat tersebut masih sepi dan ada panggung untuk bernyanyi,maka sembari makan ada teman kami yang bernanyi juga. Setelah selesai dari sana, kami kemudian beristirahat terlebih dahulu di tempat penginapan kami.

Beruntung sekali, saya dan teman yang sekamar dengan saya mendapatkan kamar yang bisa dibilang cukup luas. Kami disana beristirahat hingga pukul 4 sore untuk kembali ke danau rawa pening. Perjalanan dari penginapan ke Rawa Pening hanya membutuhkan sekitar 30 menit. Ketika kami sampai, seperti biasanya...langsung bergegas mempersiapkan peralatan untuk mengambil foto.

Dok. pribadi

Di sana kami tidak hanya memfoto berbagai pemandangan, namun juga human interest yang ada seperti para nelayan disana. Namun selesai mengambil foto dari danau tersebut, ada salah satu teman kami yang mengalami kejadian mistis. Dan karena hal tersebut juga, menyita waktu kami lama untuk menunggu. Saya pribadi merasa bingung dengan apa yang terjadi dan kenapa cuma di Indonesia selalu terjadi hal mistis.

Kemudian ketika selesai dari hal tersebut, kami semua kembali ke penginapan kami sekitar pukul 7 malam sekaligus makan malam. Pasti nya lagi, karena mendapat tugas food photography kami memfoto makanan yang kami susun dengan rapi. Kemudian kami beristirahat. Dan karena kejadian mistis yang terjadi dirawa pening, tak ayal membuat beberapa teman saya ketakutan sehingga tidur seperti ikan asin meskipun ruangan nya sempit. Saya sendiri bersama-sama teman saya yang kristiani, berdoa bersama agar 2 hari kedepan dapat berjalan dengan baik. Kemudian kami beristirahat di kamar masing-masing.

Dok. pribadi

Lanjut ke hari 3 yaitu hari sabtu. Kami checkout dari penginapan kami sekitar pukul 7 pagi untuk melanjutkan ke semarang. Karena ada kejadian mistis yang terjadi di rawa pening, yang awal ada ke lawing sewu kemudian tidak jadi. Melainkan langsung ke kota lama, Semarang. Ketika sampai kota lama semarang, kami langsung mempersiapkan peralatan kami dan mengambil foto yang ada. Mengunjungi gereja Blenduk yang sudah menjadi cagar budaya. Interior gereja tersebut dibangun sedemikian rupa, karena berhunbungan dengan akustik ruangan yang ada.

Kemudian kami lanjut berjalan mengitari kota lama sampai sore hari pukul 4 sore dan melanjutkan ke Masjid Agung Semarang. Meskipun saya bukan beragama muslim, tapi dapat masuk sekitar pekarangan masjid saja. Disana, banyak dari kami yang mengambil foto arsitektur dari masjid yang sangat megah tersebut.

Kami disana sampai sekitar pukul 7 malam dan berjalan ke penginapan yang tidak jauh dari alun-alun kota Semarang. Karena merupakan hari terakhir, tak jarang banyak yang menghabiskan waktu untuk berjalan-jalan sekaligus mengambil foto slow speed.

Dan pada hari minggu, kami langsung melakukan perjalanan balik setelah menginap diSemarang. Pastinya tidak lupa membeli oleh-oleh untuk keluarga dirumah. Dari perjalanan ini, saya tidak hanya mengunjungi tempat-tempat yang baru, tapi juga belajar mengenai etos sebagai broadcaster yang mesti selalu sigap dan lincah dikala jadwal yang padat. Mengelola waktu untuk tugas sembari menjaga kesehatan, merupakan pembelajaran terpenting dari kegiatan OCA ini.