Sabar dan cermat dalam mengamati pergerakan pasar adalah salah satu kunci yang saya anggap penting dalam berinvestasi. Walau juga baru mulai turun ke dalam dunia investasi, saya juga merasakan bagaimana kesalahan-kesalahan kecil yang diakibatkan oleh keserakahan dapat mempengaruhi portofolio investasi saya, yang jika tidak dipersiapkan dengan mental yang matang juga sapat mengakibatkan kepanikan bahkan stress. Namun hal ini dapat saya hindarkan dengan manejemen keuangan yang pas (akan dibahas kemudian).Â
Lakukanlah pembelajaran secara bertahap dan jika sudah mantap mulailah untuk menambahkan dana ke dalam portofolio kita. Jangan takut untuk mencoba hal baru namun juga jangan rakus untuk ingin mencoba semuanya dalam satu kurun waktu.Â
Selalu implementasikan ilmu-ilmu dasar dan jangan hanya berpegang pada pendapat orang lain yang mungkin selalu terdengar benar namun membuat kita tidak mandiri. Karena dalam investasi terutama saham dan sejenisnya, tidak ada sesuatu yang dapat dipastikan. Semua bergerak begitu cairnya yang dapat seketika diatas dan dapat pula tiba-tiba terhempas ke bawah.Â
Dan satu hal yang terpenting sebelum memulai investasi (yang juga dapat disimak dalam diskusi podcast Deddy Corbuzier bersama Komisaris Bursa Efek Indonesia (BEI) , Pandu Sjahrir), tentang bagaimana pentingnya pengelolaan dana untuk berinvestasi. Pastikan dana yang digunakan dalam berinvestasi adalah "uang dingin". Apa artinya? Uang dingin artinya adalah dana yang tersisih dari pendapatan utama kita setelah dikurangi dengan kebutuhan dan dana darurat kita. Simpelnya, tabungan yang kita miliki sebagian perlu diperuntukan untuk dana darurat dan sebagian lagi dapat dimasukkan ke instrumen investasi.Â
Dana untuk berinvestasi ada baiknya adalah dana yang memang tidak diperlukan dalam waktu dekat karena sifat utama investasi adalah semakin lama semakin untung. Jangan sekali-sekali menggunakan dana utama apalagi pinjaman untuk berinvestasi seperti beberapa kasus yang marak terjadi belakangan ini.Â
Beberapa individu yang kurang pengetahuan dan terlalu serakah, meminjam uang sana-sini untuk menaikkan portofolionya yang dikira akan naik pesat namun nahasnya malah jatuh terhempas ke zona merah dan mengalami kerugian yang cukup besar. Sudah hutang, rugi pula.Â
Jika anda merasa masih membutuhkan sebagian besar dari pendapatan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, jangan paksakan diri untuk berinvetasi. Lebih baik fokus dalam bekerja dan raih jenjang karir yang lebih tinggi agar pendapatan bisa lebih besar sembari mengamati dan mempelajari basic-basic investasi. Nantinya pendapatan tersebut jika sudah melebihi kebutuhan barulah dapat digunakan untuk berinvestasi dengan ilmu yang sudah dikumpulkan sebelumya.Â
Tidak adala salahnya juga untuk mempelajari berbagai jenis investasi guna menemukan tipe yang cocok untuk kita berdasarkan proses dan resikonya. Ada yang senang dengan resiko tinggi dan mendapatkan keuntungan yang tinggi (high risk, high return), ada juga yang merasa tidak perlu untung terlalu banyak yang penting aman. Ada juga yang senang dengan pergerakan dana yang cepat dapat belajar lebih lanjut ke dunia trading (jangka pendek) yang tentunya jauh berbeda dari investasi.Â
Selalu berhati-hati dalam mempelajari hal-hal baru disekitar kita terutama yang berkaitan dengan uang dan teknologi. Setiap kesuksesan membutuhkan prosesnya masing-masing, ada yang sebentar, ada yang lama dan setiap orang berbeda dalam menjalaninya. Jangan karena hanya melihat kesuksesan orang lain kita malah jatuh ke dalam jurang kegagalan yang sebenarnya dapat dihindari jika menjadi diri kita sendiri yang mandiri, sabar dan cermat dalam melihat peluang. Semoga kedepannya kita semua dapat meraih kesuksesan di jalur masing-masing dengan proses yang kita nikmati bukan yang kita takuti.Â
Salam hangat,
MT