Mohon tunggu...
Michael The
Michael The Mohon Tunggu... Lainnya - B.E(Civ)(Hons)

Manusia biasa yang suka menuangkan pikirannya terhadap hal-hal yang terjadi disekitarnya. Pro Kontra biasa asal disertai pemikiran dan perasaan yang beralasan. Selamat menikmati.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Pikiran dan Perasaan #14 - "Renungan Awal Tahun"

20 Januari 2021   23:52 Diperbarui: 20 Januari 2021   23:53 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagi saya pribadi, memang awal tahun 2021 ini terasa cukup berat. Seperti cerita saya di artikel sebelumnya bahwa di minggu pertama bulan ini saya mengalami sakit yang cukup membingungkan dan melelahkan. 

Tak hanya itu ibu saya juga sakit di akhir minggu kemarin dan puji Tuhan sudah pulih kembali. Berita duka pun juga datang dari beberapa kerabat yang orang terkasihnya sudah berpulang ke pangkuan Allah di surga. 

Kita tak pernah tahu apa yang direncanaka oleh Tuhan dan  sekarang seakan-akan Ia sedang menguji kita bertubi-tubi bukan secara personal melainkan sebagai satu bangsa besar, bangsa Indonesia. 

Tak hanya terfokus disatu titik, namun bencana-bencana tersebut hampir menyebar rata di seluruh penjuru negeri dari ujung barat sampai ujung timur. 

Pertanyaannya, apakah ini teguran keras dari Yang Mahakuasa atas tindakan-tindakan kita sebagai masyarakat suatu bangsa yang kerap kali bersifat munafik, saling membenci serta memfitnah saudara-saudari sebangsa dan setanah air kita akhir-akhir ini?

 Apalagi ditengah pandemi Covid-19 ini, banyak isu-isu liar yang dimanfaatkan oleh pihak tertentu dan berkembang di masyarakat yang menjauhkan kita dari persatuan yang seharusnya sangat kita butuhkan saat ini? 

Tentu menjadi bahan permenungan kita semua, bahwa di saat sulit inilah, Allah memberi jalan kepada kita sebagai bangsa Indonesia untuk kembali bersatu seperti sedia kala dan bahu membahu menolong sesama kita yang sedang membutuhkan uluran tangan kita tanpa memandang suku, ras, agama dan golongan tertentut (SARA).

 Menjadi tantangan bagi PEMIKIRIAN kita untuk menerima ini semua secara positif, namun seperti pepatah "Habis Gelap, Terbitlah Terang" harus kita pegang dengan penuh harapan. 

Yakinlah bahwa badai pasti akan berlalu dan kita sebagai bangsa perlu pondasi yang kuat dalam upaya bertahan melewati badai tersebut. Penting bagi kita sebagai komponen masyarakat untuk ikut berkontribusi dalam membangun pondasi tersebut. 

Ada yang berkontribusi melalui tenaga, ada juga yag berkontibusi dengan menyalurkan donasi dan logistik dan bagi kita yang mungkin tidak bisa berkontribusi dalam kedua hal tersebut dapat ikut serta dalam selalu menyalurkan doa kepada Allah agar bangsa kita segera dipulihkan dalam segala hal. Semoga Indonesiaku segera pulih dan bangkit kembali dari badai ini. Tetap bersemangat!

Salam hangat, 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun