Mohon tunggu...
Michael Sebastian
Michael Sebastian Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa S1 Universitas Airlangga Fakultas Sains dan Teknologi Program Studi Matematika

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Penemuan Rumus-Rumus Matematika

22 Mei 2023   19:11 Diperbarui: 22 Mei 2023   19:15 319
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Matematika, sudah pasti kalian mengenal ilmu yang satu ini. Ilmu yang selalu kita pelajari dari mulai kita duduk di bangku TK bahkan sampai jenjang universitas kita selalu bertemu dengan matematika. 

Matematika sendiri identik dengan ilmu yang mempelajari tentang perhitungan, rumus-rumus, logika, dan juga pemecahan masalah. Banyak yang menganggap bahwa matematika merupakan ilmu yang sangat sulit. Salah satu alasannya adalah karena banyaknya rumus-rumus sehingga tidak memahami materi-materi yang diajarkan.

Namun, pernahkah kalian terpikirkan darimana rumus dan perhitungan tersebut didapatkan? Oleh karena itu, pada pembahasan kali ini, kita akan membicarakan mengenai penemuan dari beberapa rumus dan juga perhitungan-perhitungan yang ada di dalam ilmu matematika.

1.Teorema Phytagoras

Teorema Phytagoras dikemukakan oleh seorang yang bernama Phytagoras. Beliau merupakan seorang filsuf dari Yunani yang lahir sekitar tahun 570 SM dan meninggal sekitar 495 SM. Rumus phytagoras ini digunakan untuk membuktikan ketiga sisi pada segitiga siku-siku. 

Saat masa mudanya, ia tumbuh dengan didikan sejumlah guru dan filsuf. Ia juga sering berkelana ke berbagai negara seperti Mesir, Arab, dan India lalu mempelajari ilmu pengetahuan yang baru. Hingga akhirnya ia memutuskan untuk tinggal di Crotone, Itali. Di Crotone, ia membangun sebuah sekolah bernama Phytagorean. Disinilah ia mulai menemukan teorema tentang relasi sisi-sisi dari segitiga siku-siku yang akhirnya teorema tersebut dinamakan Teorema Phytagoras.

2. Trigonometri

Trigonometri merupakan cabang ilmu matematika yang mempelajari mengenai hubungan antara panjang dan juga sudut dari segitiga. Trigonometri identik dengan fungsi trigonometri yang menggunakan sinus (sin), cosinus (cos), dan tangen (tan). 

Trigonometri sendiri sudah ditemukan sekitar 3000 tahun yang lalu dimana seorang matematikawan asal India yaitu Lagadha yang menggunakan rumus aljabar untuk menghitung astronomi dan juga trigonometri. Perhitungannya ia tuangkan dalam bukunya yang berjudul Veganda dan Jyotisha.

 Lalu sekitar tahun 150 SM seorang matematikawan Yunani yang bernama Hipparchus menyusun sebuah tabel trigonometri untuk menyelesaikan perhitungan segitiga. Kemudian tabel trigonometri tersebut dikembangkan sekitar tahun 100 oleh matematikawan Yunani lainnya bernama Ptolemy. Istilah "trigonometri" sendiri baru diperkenalkan oleh matematikawan asal Silesia yaitu Bartholemaus Pitiskus pada tahun 1595.

3. Aljabar, Algoritma, Angka 0-9

Aljabar, algoritma dan angka 0-9 ditemukan oleh ilmuwan matematika muslim asal Persia yaitu Muhammad bin Ms al-Khwrizm. Beliau merupakan ilmuwan yang lahir di Khwarezmia yang sekarang menjadi Khiva, Uzbekistan pada tahun 780 dan meninggal pada tahun 850. Sejak kecil, beliau tinggal di bagian  Atas penemuannya terhadap aljabar beliau disebut sebagai Bapak Aljabar Dunia atas penemuannya. 

Penmuannya ia tuangkan dalam bukunya yang berjudul Al-Kitb al-mukhtaar f isb al-jabr wa-l-muqbala yaitu Kitab yang Merangkum  Perhitungan Perlengkapan dan Penyeimbangan. Beliau juga yang menemukan angka 0-9 dan mengembangkan kegunaan dari angka nol. Awalnya penggunaan angka 0 memakai simbol titik (.) seperti angka 20 ditulis 2. Lalu Al-Khwarizmi mengembangkannya dengan mengganti tanda titik (.) dengan lingkaran kecil yaitu 0.

4. Kalkulus

Kalkulus merupakan cabang ilmu matematika yang mempelajari tentang limit, turunan (differensial), integral (anti-differensial) dan deret. Sir Isaac Newton dan Gottfried Leibniz merupakan tokoh yang mengembangkan ilmu kalkulus yang kita pakai sampai sekarang. Namun dibalik itu terjadi suatu pertikaian dimana Leibniz dituduh mencuri penemuan dari Newton. Leibniz sendiri dikenal karena pengembangannya terhadap penemuan integral dan Newton dikenal karena pengembangannya terhadap penemuan turunan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun