Agama adalah sebuah sistem yang mengatur kepercayaan serta keimanan seseorang kepada Tuhan. Agama  berhubungan langsung terhadap pandangan seseorang kepada dunia yang menghubungkan manusia dengan tatanan kehidupan itu sendiri. Agama juga berhubungan dengan yang sakral dan spiritual,  tetapi pada penerapannya dalam kehidupan manusia Agama juga membantu pemeluknya mengelola masalah duniawi yang berkaitan dengan perilaku manusia. Â
Peran ini dipengaruhi atas sebuah dasar mana yang benar dan salah, mengalihkan sebagian beban pengambilan keputusan dari individu. Tischler menjelaskan dimensi sosial agama "Agama menanggapi kebutuhan dasar manusia untuk memahami tujuan hidup. Ini berarti menciptakan pandangan dunia yang dapat memiliki konsekuensi sosial, politik, dan ekonomi" (Roy et al., 2017, ).Â
Sejarah juga mengajarkan kepada kita semua bahwa agama tidak terlepas  dari apa yang namanya nilai-nilai budaya, kepercayaan, dan sikap, selama manusia menggunakan agama sebagai cara untuk memahami bagaimana berfungsi di antara orang lain.Â
Agama Saat ini sudah menjadi kepentingan seluruh masyarakat, hampir semua orang yang ada di dunia saat ini rata-rata memiliki kepercayaan agama mereka masing-masing. Tetapi disisi lain karena pengaruh Globalisasi saat ini membuat agama menjadi sebuah masalah bagi komunitas agama tersebut dan menciptakan krisis di dalam agama tersebut, yang mana dimaksud disini adalah bagaimana budaya dan kepercayaan tradisional tersebut menjadi bersaing dengan Agama.Â
Pandangan Dunia yang menunjukan bahwa mereka menentang terhadap terhadap kepercayaan tradisional dan budaya. Fakta bahwa globalisasi seharusnya berdampak pada agama sebenarnya tidak mengejutkan, karena globalisasi dikombinasikan dengan kekuatan teknologi modern, telah membuat kontak manusia tak terelakkan.Â
Di masa lalu, agama biasanya terdiri dari kepercayaan, nilai, dan praktik komunitas agama tertentu. Namun, kini komunitas-komunitas agama itu dihadapkan pada pesan-pesan yang dikirim melalui teknologi baru serta tantangan yang diciptakan oleh perubahan besar. Menurut Roberts, salah satu konsep baru yang paling meresahkan yang dihadapi agama saat ini adalah sekularisme.Â
Dia mencatat, "Globalisasi berdampak pada agama dalam beberapa cara. Budaya global yang muncul adalah budaya yang sangat sekuler yang menekankan pandangan rasional-utilitarian tentang dunia dan menyerukan diferensiasi institusional agama dari bidang lain." Apa yang mengkhawatirkan bagi banyak pemimpin agama adalah bahwa "bidang lain" ini menjauhkan penganutnya dari doktrin dan nilai yang sudah mapan.
Seperti yang sudah dijelaskan pada paragraf sebelumnya, memang Budaya dan Agama saat ini menjadi dua komponen yang tak bisa terhindarkan dan terkadang berjalan beriringan. Setiap acara keagamaan yang ada selalu tak lepas dari yang namanya atribut budaya, dan juga sebaliknya pun begitu, bagaimana setiap acara kebudayaan tak lepas dari yang namanya agama.Â
Di Indonesia sendiri dua hal tersebut telah menjadi warisan nenek moyang dan merupakan suatu hal yang harus dijalankan secara turun-temurun, karna menurut nenek moyang kita  agama dan budaya merupakan dua hal yang tak akan terelakan dan akan terus menjadi dasar bagi setiap manusia yang hidup dimuka bumi ini.
Namun pada kenyataannya pada perkembangan era globalisasi saat ini membuat budaya memiliki tantangan yang sangat berat dalam hubungannya dengan agama, dewasa ini ketika kita mengaitkan agama dengan budaya banyak orang yang akan mengatakan bahwa hal tersebut musrik, menyembah berhala, tidak sesuai dengan ajaran tuhan, dan masih banyak lagi.Â