Apa yang paling mengkhawatirkan untuk bisnis internasional, pemulihan ekonomi global, dan tren makro?
Dalam sebuah analisa yang dilakukan oleh lembaga riset,terdapat 4 pokok bahasan yang paling mengkhawatirkan yaitu
1. Krisis energi globalÂ
siapa sih yang tidak pakai listrik sehari-hari
bayangkan saja kejadian pada tahun 2019 yaitu matinya listrik Jawa-Bali yang menyebabkan kerugian hingga 90M (M disini miliar loh ya bukan eMber hahaha)
nah krisis energi disini menjadi bahasan bagi setiap negara termasuk Indonesia
kalau Indonesia sendiri sudah mulai tuh menggunakan energi terbarukan seperti panel surya, pembangkit listrik tenaga hidro, dll
dan yang sedang ramai dibicarakan yaitu energi listrik tenaga nuklir (kalau ini sih masih banyak yang tidak setuju)
2. Gangguan rantai pasokanÂ
tau gak sih ternyata negara kita tuh mampu loh untuk mensupply kebutuhan sendiri untuk daging sapi, tapi ternyata eh ternyata karena rantai pasok kita yang masih belum tertata dan mahalnya akomodasi untuk barang sehingga harga per unit barang jadi mahal loh ditambah permainan dari para "pemain" yang memperlambat pasokan barang tersebut
menyedihkan yaaa tapi mau gimana lagi begitu adanya
3. Tekanan stagflasi pada utangÂ
Ada yang tau stagflasi itu apa? yap benar
Stagflasi merujuk pada dua kondisi ekonomi ekstrem yang terjadi secara bersamaan, yaitu stagnasi pertumbuhan ekonomi dan inflasi yang menggerus daya beli masyarakat
bayangkan saja apabila pertumbuhan ekonomi negara melambat, ditambah daya beli masyarakat yang semakin berkurang maka apa yang terjadi? sudah tidak bisa dibayangkan deh
(coba baca artikel terkait kondisi jepang saat ini)
tau gak sih ternyata isu stagflasi di Jepang makin giat dibicarakan karena tngkat masyarakatnya yang mulai dipenuhi dengan orang tua sehingga daya belinya menurun ditambah pertumbuhan Jepang yang stagnan membuat stagflasi semakin dipercepat
ditambah dengan adanya covid yang membuat kondisi negara semakin buruk....wah saya menjadi tidak terbayangkan deh apa yang akan terjadi nantinya.......
4. Kekurangan tenaga kerja yang parah
nah ini nih yang rada aneh
tau gak sih Supply VS Demand dalam pencarian kerja masih belum match dan banyak miss-nya
itu karena masih banyak nih beberapa pekerjaan baru yang mulai bermunculan ditambah mulai adanya isu "GIG Economy"
dimana GIG Economy merupakan sistem tenaga kerja bebas di mana perusahaan hanya mengontrak pekerja independen dalam jangka waktu pendek. GIG Economy adalah pasar tenaga kerja yang identik dengan karyawan kontrak jangka pendek atau pekerja lepas (freelancer)
So, gimana pembaca? sudah siapkah dengan isu-isu ini :D
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H