Orang yang menganut paham itu akan melihat umat agama lain sebagai patnernya. Dialog antaragama akan terus dikembangkannya sebagai salah satu jalan meretas konflik, dan inkulturasi akan dilihatnya sebagai jalan untuk memperlancar dialog itu sendiri.
Dengan demikian dari semuanya ini harus dipahami bahwa konteks Allah terinkarnasi tidak hanya dipahami dalam diri Yesus Kristus, tapi juga dalam tiap kebajikan-kebajikan  yang dibuat umat-Nya.Â
Dan misi tidak lagi dilihat sebagai salah satu bentuk subordinasi agama lain, dalam kata khasnya, "mentobatkan" tapi sebagai bentuk pemberian contoh Allah yang telah berinkarnasi dalam teladan hidup setiap umat-Nya sesuai Sang Teladan hidup utama yaitu Yesus Kristus sendiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H