Mohon tunggu...
Michael Jason
Michael Jason Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswastawan

Cuma manusia biasa yang suka cerita, akting, dan literatur. Biasanya soal drama dan kerohanian.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Pemilu Rusa

13 Februari 2024   11:42 Diperbarui: 14 September 2024   13:09 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
"Pandangannya apa aja ya?" Sumber: Copilot (Bing Image Creator)

Baru saja mereka menyelesaikan tawa, datanglah ke arah mereka dengan cepat Aelius. Kini, si rusa kijang tersebut sudah dicat warna merah dengan insignia tanduk di keempat kakinya. Totalitas tanpa batas untuk sel yang diusungnya. Yaitu Sel Rusa Berjuang.

"Jadi caleg lo?" celetuk Horemus.

"Lebih dari caleg," jawab Aelius dengan pede. "Gue jadi tim pemenangan SRB!"

"Terus siapa calon yang diusung?" tanya Corus lagi.

"Wah, belom tau itu. Besok rapat akbar katanya diputusin sih," ujar Aelius dengan lebih pede lagi.

Adapun hari keesokannya juga bertepatan dengan H-1 dimulainya persiapan kampanye para calon raja. Masing-masing menggandeng seorang calon wali yang bakal bertugas kalau mereka sedang kunjungan ke luar negeri atau tidak bisa menjalankan tugasnya. Seperti yang tercantum dalam undang-undang kerajaan. Tapi Corus tidak bersemangat.

Keesokan harinya mereka bertemu lagi, kali ini dengan Aelius lebih fresh. Tiga calon pasangan sudah diajukan oleh masing-masing koalisi sel. Arius Bustardanus berpasangan dengan Marullus Iapetunus. Yang satu ini punya histori memakai sentimen religius umat dewa Lunus yang mayoritas penduduk bangsa rusa Silviana. Juga, ketika menjabat kepala daerah Urbs Victoria pernah membandingkan penduduk asli Silviana dengan keturunan penduduk pendatang, meskipun semua sama-sama asli hutan! Prosperus Sumarcus berpasangan dengan Germanicus Rauramentus yang tak lain keponakan dari Raja Silvibus yang bertahta saat ini. Aneh, katanya tidak tertarik politik tapi masuk juga. Terakhir ada Gaius Publicius berpasangan dengan Marcus Maximinus Duriertus. Mereka konon dapat dukungan dari Sel Rusa Berjuang, sel yang tadinya mengusung Raja Silvibus tetapi sekarang berkonflik. Toh, keponakan Raja Silvibus tidak jadi masuk sel itu, tetapi malah punya keanggotaan Sel Rusa Peduli.

Sambil memandangi koran yang dibacanya, Fabius ayah dari Corus duduk dengan kebingungan. Visi misinya panjang-panjang semua, tapi toh menurut sejarah praktiknya tidak ada yang dilaksanakan sampai lebih tiga bulan sesudah naik tahta.

"Jadi, kita mau pilih yang mana, ayah?" ujar Hortensia, istri Fabius dan ibu dari Corus.

"Ibu, pilih mah pilih saja. Kan pemilu rusa. Pemilu, urusan saya?" ucapnya terkekeh.

"Pemilu masih lama, sudah pada ribut saja," keluh Corus sembari menghirup udara pagi yang segar. Apa yang tidak segar? Udara politik hutan Silviana akhir-akhir ini! Mau siapa saja yang terpilih, bentuk pemerintahan apa saja, yang penting semua masih rusa. Tanah hutan membawahi tanah hutan, pasti akan membuat ilah Fortunus tertawa lebar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun