"Lho, pasti nyalon lah! Dia pas jadi magister ibukota Urbs Victoria aja udah bagus. Mengentaskan kemiskinan dan masalah perumahan rakyat, jadi satu-satunya jalan dia pasti ke atas!"
"Iya kalau ke atas," celetuk Corus seraya mengemil buah acorn sangrai dan menyeruput teh anggurnya, sedangkan kedua kawannya mengeluarkan cerutu lavender mereka yang mulai mengepul.
"Lho, kurang baca mas-nya," ujar sang pemilik tavern terkekeh sambil masuk lagi ke ruang belakangnya untuk mengambil pesanan lainnya.
_____________________________________
Enam bulan sesudah pengumuman tersebut, para pemuda dan jantan bangsa rusa kembali berkumpul. Namun, kali ini di kota mereka masing-masing. Sebuah papan besar sudah diletakkan di tengah-tengah lapangan kota, berisikan sel-sel yang sudah terverifikasi oleh panitia seleksi KTBR untuk yang mengikuti pemilu.
"Banyak amat ya sel-nya. Pandangannya apa aja dah?" ujar Horemus.
"Katanya kalau Sel Rusa Berjuang sedikit ke kiri tengah, Sel Rusa Bersatu Membangun itu ke kanan tengah, sedangkan kalau Sel Rusa Emas itu ke kanan agak jauh..." ujar Corus.
"Terus kalau Sel Rusa Bersemangat dan Sel Rusa Amanat? Sel Rusa Peduli dan Sel Adil Rusa Sejahtera?" tanya Horemus lagi.
"Kan udah biasa ikut pemilu yang itu. Ya walaupun gaada gunanya sih, buat ramein parlemen aja paling sama buat rebutan kekuasaan," ujar Corus.
"Terus pas udah di parlemen, kerjaannya tidur sama nonton video pemersatu bangsa!" tawa Horemus dengan semangat.