Jumlah kematian akibat COVID-19 di seluruh dunia terus meningkat, khususnya di Benua Eropa yang tengah menghadapi gelombang kedua COVID-19. Negara-negara di Eropa berupaya untuk menekan lonjakan kasus dengan memberlakukan sistem "lockdown" baru.
Kasus Corona Virus Disease (COVID-19) terus meningkat hingga bulan November 2020. Angka kasus COVID-19 telah menembus lebih dari 45 juta kasus, dengan angka kesembuhan lebih dari 30 juta, dan angka kematian sampai per tanggal 2 November 2020 telah meningkat mencapai 1,2 juta kasus.
Angka kematian ini menjadi sorotan karena beberapa negara di dunia tengah mengalami peningkatan infeksi dari COVID-19, khususnya pada negara di Benua Eropa.
Benua Eropa tengah menghadapi gelombang kedua COVID-19, Â dimana terdapat lebih dari 10 juta kasus COVID-19 yang terkonfirmasi di Benua Eropa. Sejumlah negara tersebut adalah Belgia, Inggris, Perancis, Spanyol, Italia, Jerman, Yunani serta negara lainnya yang ada di Benua Eropa.Â
Negara-negara tersebut tengah melakukan beberapa upaya new lockdown untuk meminimalisir jumlah peningkatan kasus COVID-19.
Spanyol mengalami peningkatan kenaikan infeksi COVID-19 di angka lebih dari 50 ribu kasus, (Senin, 2/11). Menurut data Kementerian Spanyol, angka ini tercatat sebagai peningkatan terbesar sejak dimulainya pandemi COVID-19 di negara tersebut.
Sementara itu, Yunani tengah mempersiapkan kebijakan, dimana restoran dan bar di daerah padat akan ditutup sementara hingga jumlah kasus COVID-19 dapat terkendali. Ibukota Athena menjadi fokus pemerintah untuk melakukan pembatasan selama 1 bulan yang akan dimulai pada hari Selasa, 3 November 2020.
Perdana Menteri Italia mengatakan "Perkembangan Epidemi dalam beberapa terakhir sungguh mengkhawatirkan". Pernyataan tersebut disusul oleh kebijakan Italia untuk melakukan pembatasan terkait jam malam dan perjalanan regional terbatas.
Upaya-upaya pembatasan terus dilakukan di seluruh Benua Rropa. Presiden Portugal, Marcelo Rebelo de Sousa, juga tengah mempertimbangkan untuk memberlakukan keadaan darurat COVID-19. Sementara itu, Pemerintah Hungaria mengatakan akan memberikan keputusan terkait kebijakan untuk meminimalisir jumlah kasus COVID-19 pada akhir pekan ini.
Perdana Menteri Georgia, Giorgi Gakharia, dinyatakan positif COVID-19 setelah sebelumnya salah satu pengawalnya terjangkit COVID-19, (Senin,2/11). Kantor Perdana Menteri Georgia menyatakan bahwa saat ini kondisi Perdana Menteri cukup baik dan akan melanjutkan perawatan mandiri di rumah.
Tidak hanya Perdana Menteri Georgia yang menjadi salah satu korban terjangkitnya COVID-19 di Eropa. Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus, selaku Direktur Oragnisasi Kesehatan Dunia (WHO), menyatakan bahwa ia sedang melakukan karantina mandiri setelah melakukan kontak pada seseorang yang memiliki hasil positif COVID-19, (Minggu, 1/11).
Kondisi di Eropa saat ini cukup mengkhawatirkan. Pangeran William dari Inggris juga mengalami kejadian serupa, yaitu terinfeksi COVID-19. Ia merupakan salah satu dari 10 juta kasus COVID-19 di Eropa.
Pangeran William dinyatakan positif COVID-19 setelah beberapa minggu sebelumnya, Pangeran Charles mengumumkan bahwa ia sedang melakukan isolasi diri karena gejala ringan COVID-19.
AMERIKA
Amerika Serikat hingga saat ini masih berada di urutan pertama untuk jumlah kasus COVID-19 tertinggi di dunia. Kasusnya berada di angka lebih dari 9 juta kasus positif dan angka kematian hingga lebih dari 230 ribu.
Texas melewati perolehan kasus COVID-19 yang ada di California dan menjadi daerah dengan jumlah kasus positif tertinggi di Amerika Serikat. Data Johns Hopkins menunjukkan kasus yang terkonfirmasi di Texas berada di angka 937.000, (Minggu, 1/11), diikuti oleh California yang mencatat 936.000 kasus positif.
Di tengah peningkatan kasus COVID-19 di dunia, pandemi global ini juga memiliki kabar baik dari Australia. Otoritas Kesehatan Australia mengatakan bahwa tidak ada kasus baru COVID-19 sampai dengan hari Minggu, 1 November 2020. Hal tersebut pertama kali terjadi di Australia dalam 5 bulan terakhir.Â
Melansir dari Berita Voice Of America (VOA),
Link Sumber: https://www.voanews.com/covid-19-pandemic/global-covid-19-death-toll-tops-12-million
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H