Tidak hanya Perdana Menteri Georgia yang menjadi salah satu korban terjangkitnya COVID-19 di Eropa. Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus, selaku Direktur Oragnisasi Kesehatan Dunia (WHO), menyatakan bahwa ia sedang melakukan karantina mandiri setelah melakukan kontak pada seseorang yang memiliki hasil positif COVID-19, (Minggu, 1/11).
Kondisi di Eropa saat ini cukup mengkhawatirkan. Pangeran William dari Inggris juga mengalami kejadian serupa, yaitu terinfeksi COVID-19. Ia merupakan salah satu dari 10 juta kasus COVID-19 di Eropa.
Pangeran William dinyatakan positif COVID-19 setelah beberapa minggu sebelumnya, Pangeran Charles mengumumkan bahwa ia sedang melakukan isolasi diri karena gejala ringan COVID-19.
AMERIKA
Amerika Serikat hingga saat ini masih berada di urutan pertama untuk jumlah kasus COVID-19 tertinggi di dunia. Kasusnya berada di angka lebih dari 9 juta kasus positif dan angka kematian hingga lebih dari 230 ribu.
Texas melewati perolehan kasus COVID-19 yang ada di California dan menjadi daerah dengan jumlah kasus positif tertinggi di Amerika Serikat. Data Johns Hopkins menunjukkan kasus yang terkonfirmasi di Texas berada di angka 937.000, (Minggu, 1/11), diikuti oleh California yang mencatat 936.000 kasus positif.
Di tengah peningkatan kasus COVID-19 di dunia, pandemi global ini juga memiliki kabar baik dari Australia. Otoritas Kesehatan Australia mengatakan bahwa tidak ada kasus baru COVID-19 sampai dengan hari Minggu, 1 November 2020. Hal tersebut pertama kali terjadi di Australia dalam 5 bulan terakhir.Â
Melansir dari Berita Voice Of America (VOA),
Link Sumber: https://www.voanews.com/covid-19-pandemic/global-covid-19-death-toll-tops-12-million
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H