dan Kauajak aku menatap bulan yang berlari-lari,
dan dengan bahasa bulan pun
Kauajak aku mengalami terang-Mu yang tersimpan
dalam gelapnya malam.
Segera terang-Mu membuat sepi menguakkan diri,
lalu kudengar sunyinya malam menyanyikan lagu:
sepi itu jalan untuk membuka diriku kepada-Mu,
hingga aku tahu siapa sesungguhnya aku,
bagi diriku sendiri,
bagi sesama, dan bagi-Mu.
Sepi itu mengupas lapisan diriku satu per satu,
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!