Kelas berat memiliki pukulan yang jauh lebih kuat, dan memiliki momentum yang lebih besar.Â
Momentum ialah besaran yang dipengaruhi oleh massa dan kecepatan benda tersebut.
 Momentum yang tercipta saat petinju mulai melemparkan pukulan, dapat menimbulkan guncangan pada bagian sasaran yang dituju, yaitu badan dan kepala (Febriani, 2022).
 Momentum pukulan tersebut dapat berpengaruh kepada kemampuan pukulan dalam membuat lawan tidak mampu bertarung kembali setelah hitungan.
Dalam European Journal of Research and Reflection in Educational Sciences, tahun 2019 terbukti bahwa petinju kelas berat memiliki absolute power/ kekuatan absolut dan impact force yang lebih tinggi, akan memiliki pukulan yang lebih kuat. Selain itu, memiliki gaya pukul yang lebih besar  (Beattie dkk, 2022) daripada petinju kelas ringan dan memiliki perbedaan yang siginifikan.
Gaya pukul yang tinggi dapat memberikan pukulan yang semakin kencang. (Boxingscience, 2023)
 Sehingga, petinju dengan bobot  dibawahnya berpotensi menerima resiko cedera yang lebih besar.
Sesungguhnya, besar/tidaknya pukulan tersebut juga dipengaruhi oleh kecepatan dan teknik yang ada, yaitu seberapa lancar petinju bisa mentransfer berat ini dari bawah bagian tubuh hingga bagian atas tubuh (lengan hingga kepalan tangan)
b. Kandungan laktat
Asam laktat diproduksi ketika kebutuhan oksigen dalam darah tidak cukup sehingga tubuh menggunakan cadangan karbohidrat dan memecahnya menjadi energi. Produksi asam tersebut di pengaruhi oleh intensitas latihan yang tinggi sehingga tubuh memasuki kondisi anaerob terutama di olahraga tinju.