Mohon tunggu...
Michael Adrian Iskandar
Michael Adrian Iskandar Mohon Tunggu... Guru - Guru

Hobi saya menulis artikel tentang Pangan, yaitu pangan fungsional, pengolahan dan pengemasan pangan, serta bahan baku pangan. Juga, saya memiliki minat di bidang menggambar dan olahraga tinju. Bisa dihubungi melalui email: michaeladrian31@gmail.com. terimakasih

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Macam dan Khasiat Pewarna Alami

27 Desember 2022   20:00 Diperbarui: 27 Desember 2022   20:07 259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto oleh Leonardo Luz via Pexels

Pewarna alami merupakan pewarna yang didapatkan dari alam dan tanpa ditambahkan senyawa kimia di dalamnya. Affat (2021) berpendapat bahwa pewarna tersebut bersumber dari tumbuhan, yaitu bagian biji, buah, daun serta akar; serangga; binatang; dan mineral. 

Pewarna alami memiliki beberapa keuntungan, yaitu aman bagi lingkungan, biodegradable, dan tidak mencemari lingkungan serta aman bagi tubuh sehingga masyarakat gemar menggunakan pewarna tersebut (Mohamad dkk., 2019) . Selain itu, pewarna tersebut dapat membuat warna produk pangan memiliki nilai hue yang rendah serta terlihat soft. Di dalam dunia pangan, beberapa pewarna dapat menimbulkan efek therapeutic, yaitu memiliki manfaat bagi kesehatan tubuh. 

Pewarna alami bersumber dari kandungan pigmen yang ada di bahan pangan yaitu antosianin, karotenoid, serta klorofil. Secara umum, bahan pangan yang mengandung salah satu dari pigmen tersebut yaitu bunga telang, daun pandan, tomat, wortel, bunga rosella, buah naga, serta kunyit. Sesungguhnya, pewarna alami memiliki banyak varian warna yaitu kuning, jingga, biru, merah, ungu dan hijau. 

Antosianin dapat memberikan warna biru, merah, dan ungu. Karotenoid dapat memberikan warna kuning dan jingga. Klorofil dapat memberikan warna hijau (Mohamad dkk., 2019).  Mari membahas pigmen warna satu persatu beserta manfaatnnya bagi kesehatan. 

Karotenoid

Golongan karotenoid terdiri dari likopen, beta karoten, alfakaroten, zeaxantin.  Karotenoid banyak ditemukan pada wortel, labu, kacang berwarna hijau, kentang, bayam, brokoli (Saini dkk., 2015), kuning telur (Johnson, 2002). Sebuah studi yang dilakukan oleh Johnson (2002) membuktikan bahwa  kandungan karotenoid di dalam tubuh manusia dapat mengurangi resiko terkena kanker dan penyakit terkait dengan mata termasuk degenerasi makula.

Lutein dan Zeaxantin dapat menyerap cahaya biru yang dapat merusak mata (Johnson, 2002). Selain itu,  karotenoid dapat mencegah stress oksidatif di dalam hati serta meregulasi metabolisme lemak. Oleh karena itu, karotenoid dapat menjaga kesehatan hati (Elvira-Torales, 2019).

Antosianin

Golongan antosinanin terdiri dari coumaric sedangkan golongan betasianin terdiri dari betalains. Antosianin dapat ditemukan di ceri, blueberi, blackberi, anggur, kubis merah, selada merah, terung (Horbowicz, 2008). Kandungan tersebut bermanfaat untuk mencegah kanker, mengurangi inflamasi (Horbowicz, 2008), meningkatkan fungsi otak.  Selain itu, antosianin dapat mengurangi kadar gula darah, meningkatkan resistensi insulin pada penderita diabetes tipe 2, sehingga antosianin memiliki antidiabetic properties (Ramos dkk., 2014). 

Klorofil

Klorofil merupakan pigmen hijau yang dapat ditemukan di sebagian besar tanaman berwarna hijau (nan, 2011). Klorofil terbukti memiliki banyak manfaat yaitu detoksifikasi hati, membersihkan usus, serta menghilangkan bau badan. Mishra (2011) berpendapat bahwa klorofil dapat membantu dalam penyembuhan luka. Suparmi (2016) membuktikan kandungan klorofil dalam daun katuk  memiliki aktivitas antioksidan yang dapat membantu meningkatkan kadar Hemoglobin dan Feritrin dalam mencit betina yang diberikan sodium nitrat. Sodium nitrat berfungsi membuat mencit betina tersebut mengalami anemia. 

Kesimpulan dari tulisan ini yaitu pigmen warna di dalam makanan memiliki kandungan fungsional. Mari kita mengonsumsi buah-buahan dan sayuran yang bervariasi dari segi warna dan jenis sayur serta buah, supaya kesehatan kita dapat tetap terjaga. 

Semangat menyongsong hari yang baru, teman! 


Daftar Pustaka

Affat, S. (2021). Classifications, Advantages, Disadvantages, Toxicity Effects of Natural and Synthetic Dyes: A review. 8. 130-135.

Elvira-Torales, L. I., Garca-Alonso, J., & Periago-Castn, M. J. (2019). Nutritional importance of carotenoids and their effect on liver health: A review. Antioxidants, 8(7), 229.

Horbowicz, M., Kosson, R., Grzesiuk, A., & Dbski, H. (2008). Anthocyanins of fruits and vegetables-their occurrence, analysis and role in human nutrition. Journal of Fruit and Ornamental Plant Research, 68(1), 5-22.

nan, A. L. (2011). Chlorophyll: Structural Properties, Health Benefits and Its Occurrence in Virgin Olive Oils. Academic Food Journal/Akademik GIDA.

Johnson, E. J. (2002). The role of carotenoids in human health. Nutrition in clinical care, 5(2), 56-65.

Mishra, V. K., Bacheti, R. K., & Husen, A. (2011). Medicinal uses of chlorophyll: A critical overview. Chlorophyll: Structure, function and medicinal uses, 177-196.

Mohamad, M. F., Dailin, D. J., Gomaa, S. E., Nurjayadi, M., & Enshasy, H. E. (2019). Natural colorant for food: A healthy alternative. Int J Sci Technol Res, 8, 3161-3166.

Ramos, P., Herrera, R., & Moya-Len, M. A. (2014). Anthocyanins: Food sources and benefits to consumer's health. Handbook of Anthocyanins: Food Sources, Chemical Applications and Health Benefits, 363-384.

Saini, R. K., Nile, S. H., & Park, S. W. (2015). Carotenoids from fruits and vegetables: Chemistry, analysis, occurrence, bioavailability and biological activities. Food Research International, 76, 735-750.

Suparmi, S., Sampurna, S., Anna, N., Ednisari, A. M., Urfani, G. D., Laila, I., & Saintika, H. R. (2016). Anti-anemia effect of chlorophyll from katuk (Sauropus androgynus) leaves on female mice induced sodium nitrite. Pharmacognosy Journal, 8(4).

Yusuf, Mohd & Shabbir, Mohd & Mohammad, Faqeer. (2017). Natural Colorants: Historical, Processing and Sustainable Prospects. Natural Products and Bioprospecting. 7. 1-23. 10.1007/s13659-017-0119-9.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun