Mohon tunggu...
Inovasi

Analisis Teknikal, Ekonomis Investasi dan Sistem Pengelolaan Energi Listrik Pulau Sumbawa dan Bima NTB

17 Januari 2018   10:20 Diperbarui: 17 Januari 2018   10:35 1393
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perbandingan hasil simulasi pada Sumbawa Bima (sumber : kelompok)

Melihat dari system pembangkit yang terpasang saat ini , dimana PLTD merupakan pembangit yang utama. Namun pada PLTD akan menggunakan bahan bakar yang cukup mahal dan juga persediaan bahan bakar  batu bara dan minyak bumi yang semakin menipis.  Oleh karena itu kami mengembangkan gagasan dimana diharapkan inovasi yang kami buat dapat menggurangi annual cost pada 2026 . 

Pada inovasi yang kami buat pada tahun 2026 kami lebih memanfaatkan pembangkit yang terbaharukan, dimana potensi pembangkit yang terbaharukan ini masih banyak terdapat di Sumbawa Bima yang belum dikelola secara maksimal.  

Adapun ide atau inovasi yang kami buat yaitu:  pertama tidak menggunakan pembangkit Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) , hal ini dilakukan untuk mengurangi energy cost dan menggurangi CO2. 

Kedua menggunakan potensi Pembangkit listrik tenaga air (PLTA), potensi PLTA di Sumbawa Bima adalah sebesar 21.28MW, jadi dari potensi yang ada kami menambahkan pada inovasi tahun 2026 menambahkan PLTA sebesar 60% dari potensi yang ada (sekitar 12.77 MW) dimana PLTA juga merupakan renewable energy yang ramah lingkungan. 

Ketiga yaitu dengan meggunakan potensi PLTP , dimana potensi PLTP di Sumbawa Bima ada sebesar 6 MW, jadi dari potensi yang ada kami menambahkan inovasi PLTP sebesar 60 % dari potensi yang ada (sekitar 3,6 MW) dan PLTP juga merupakan pembangkit yang ramah lingkungan. Dari simulasi menggunakan energy plane pada inovasi yang kami buat terlihat penurunan dari Annual cost sebesar 277.6 Million USD dibandingan dengan perencanaan sesuai RUPTL 2026.

Jadi dari hasil simulasi yang kami lakukan dengan software energy plane memperlihatkan bawha dengan pemanfaatan energy terbarukan sestuai dengan potensi yang dimiliki daerah tersebut dapat menurunkan biaya operasional pembangkitan dan juga mengurangi polusi udara. Saran dari kami adalah perlu dilakukan studi lebih lanjut mengenai dampak penggantian pembangkit ini terhadap kestabilan system yang ada .

Oleh : M Septian Alamsyah , Naftalin Winanti, Aseph Dadan Hermawan , Hardiles, Michael Stevano Sinurat

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun