Grand Theft Auto atau yang lebih dikenal GTA, merupakan sebuah game garapan Rockstar Games yang pertama kali rilis pada Oktober 1997 dengan tampilan Top Down 2D. Pada awal game ini dirilis, sudah ada unsur kriminalnya seperti perampokan, pencurian mobil, pembunuhan, dll.
Saat GTA III dan seterusnya dirilis, game ini memiliki tampilan yang berbeda karena menggunakan 3D. Kontroversi yang lebih besar pun muncul, menjadikannya sebagai game dengan reputasi buruk.
Seiring perkembangan game GTA, semakin parah dan jelas adegan kriminalnya, semakin kontroversi pula game ini. Bahkan GTA sudah dilarang di sejumlah negara seperti Uni Emirat Arab, Brasil, Korea Selatan, Malaysia, Arab Saudi, Jepang (GTA V), dan Thailand. Berikut pembahasan serangkaian kontroversinya!
1. Banyak adegan kekerasan dan kriminalitas
Game ini banyak memicu kontroversi hingga dilarang beredar di beberapa negara. Salah satu alasannya adalah banyaknya konten kekerasan dalam game ini yang dikhawatirkan memberi dampak buruk.
Sebenarnya, GTA juga sama dengan game laga lainnya. Hanya saja fitur free roam dalam dunia sandbox dimanfaatkan para gamer untuk melakukan tindakan anarkis, seperti pencurian, baku tembak, bahkan genosida pada NPC.
2. Seri GTA San Andreas
Sejarah kontroversi yang paling tidak bisa dilupakan oleh pemain yaitu seri GTA San Andreas. Dalam seri tersebut, ada adegan tak pantas dan senonoh yang sebenarnya telah disembunyikan oleh Rockstar.
Namun, pada 2005, seorang pemain berhasil membuka adegan tersebut dengan mod yang diberi nama “Hot Coffee”, dan akhirnya rating game ini menjadi Adult Only (AO).
3. Memicu perbuatan negatif di dunia nyata