Artinya lagi, ada sekian fase yang secara fitrah akan ditempuh. Bagi perempuan, ada fase hamil, melahirkan, mengurus bayi, dan seteresunya. Pun bagi laki-laki. Bagaimana seorang suami bertransformasi menjadi seorang ayah dengan segala variabelnya.
Maka logikanya, selain secara fitrah kita adalah pasangan suami istri, namun secara substansial, kita juga dikenai amanah untuk memikirkan masa depan anak-anak. Dan berbicara masa depan anak-anak, tentu tak cukup dibicarakan pada saat nanti anak-anak sudah dewasa, melainkan sejak hari ini.Â
Termasuk bagaimana kita membangun budaya mengingatkan, budaya membacakan buku, budaya menyiapkan bekal makanan saat anak hendak nak hendak beraktivitas di luar rumah (sekolah), termasuk memilihkan pendidikan untuk anak-anak dengan segala komitmen dan konsekuensinya, itu semua adalah bagian dari konteks "fokus pada tujuan pengasuhan".
Bismillah. Mari kembali merefleksi diri. Bahwa kita bukan saja berpasang-pasangan. Namun kita dikenai amanah pengasuhan.
Untuk anak-anak tercinta di mana saja berada. Genggam erat jemari. Raih impianmu setinggi langit.
Terima kasih dan salam pengasuhan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI