Mohon tunggu...
Miarti Yoga
Miarti Yoga Mohon Tunggu... Penulis - Konsultan Pendidikan Keluarga

Menjalani Peran Pengasuhan Berkesadaran

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Sabyan dan Kuasa Netizen

5 Maret 2021   18:22 Diperbarui: 5 Maret 2021   18:32 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ini berkait dengan bab musik religi dan hijab. Seolah kisruh rumah tangga Ayus Sabyan dianggap ikon rendahnya wibawa umat Islam. Seolah umat muslim dicederai oleh musisi gambus tersebut. 

Padahal, betapa melimpah ketertindasan umat muslim yang justru dihadapi dengan sangat "senyap" oleh sebagian banyak orang yang tak respek. Maka haruskah kita terbawa emosi oleh mulut netizen Indonesia yang konon menurut sebuah penelitian dianggap paling tidak santun se-Asia Tenggara? 

Sedangkan keadilan hukum negara kita terhadap perang opini di media sosial, masih belum bisa tegak hingga hari ini. Ada orang yang sama-sama melontarkan kalimat tajam di media sosial, namun diperlakukan dengan berbeda hanya karena faktor kecenderungan politik dan sejenisnya. 

Sehingga ada orang atau pihak yang dipenjarakan tersebab kritiknya dianggap terlalu pedas, namun ada yang dianggurkan begitu saja dan diselamatkan dari ancaman penangkapan.

Kelima, tentang rendahnya sikap literat.

Cerdas mencerna berita memang harus dihadapi dengan latihan panjang. Kebiasaan nyinyir secara manual, tanpa sadar telah terbawa ke dalam konteks digital. Kebiasaan berkomentar dengan minimnya analisis, tanpa sadar terbawa pula dalam perilaku bermedsos. Termasuk kegagahan dan kekuasaan netizen dalam mengomentari hal sangat privat seperti yang terjadi pada Ayus dan Nisa Sabyan. 

Bahkan saat saya menulis keresahan ini pun, pikiran saya berselancar dengan liar berupa tafakur tentang rendahnya literasi bangsa kita. Bangsa dengan gerbong besar penuh PR.

Wallohu'alam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun