Mohon tunggu...
Miarti Yoga
Miarti Yoga Mohon Tunggu... Penulis - Konsultan Pengasuhan

Mengenal Diri, Mengenal Buah Hati

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Paradoks Idola di Negeri Enam Dua

29 Juni 2020   20:07 Diperbarui: 5 Juli 2020   23:48 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dan ketika para selebgram atau youtuber yang kemudian begitu membuncah fans-nya dalam kondisi tak jelas "juntrungan karyanya", maka kita pun tak perlu pesimistis dengan karya apa adanya. Kita prioriaskan kedekatan emosional. Kita akadkan diri sebagai "teman curhat" buat anak atau para siswa.

Kenapa menjadi "teman curhat". Karena dari konteks sederhana itu, menjadi sebuah filosofi bahwa kita adalah sosok, bahwa kita adalah kiblat, bahwa kita adalah penting.

Yuk, menjadi orang tua yang mendengar dan didengar.

Yuk ah. Dimulai dari rumah. Dimulai dari sekolah. Menjadi orang tua dan guru yang berdaya.

Berdaya dengan ruh kasih sayang. Berdaya dengan gagasan. Berdaya dengan inovasi dan teknik-teknik menyikapi. Berdaya dengan wawasan. Berdaya dengan budaya bercerita. Berdaya dengan mengantarkan pesan-pesan kebaikan. Berdaya dengan memproduktifkan anak-anak. Berdaya dengan menjadi idola. Berdaya dengan membekali AQIDAH.

Wallohu'alam. Semoga bermanfaat. Sekadar penaut resah atas apa yang ada. Atas masa depan generasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun