Banyak terjadi kemunculan sikap negatif pada diri anak tersebab oleh sikap tidak baik orangtua. Contoh sederhana, orang tua yang terlampau CEMAS dan nyaris tak mampu menyembunyikan kecemasannya di hadapan orang lain, tanpa sadar menjadi ENERGI BURUK, khususnya bagi anak-anak di rumah.Â
Pun dengan orangtua yang seringkali tak mampu menahan impulsivitas (memarahi anak di depan orang lain, mencak-mencak kepada suami di depan anak, menuntut banyak hal dengan kata-kata yang kasar), tanpa sadar menjadi pemandangan yang terserap oleh anak-anak sehingga anak-anak memiliki impulsivitas yang sama.
Selanjutnya, yuk kita menggali beberapa filosofi terkait KEPRIBADIAN.
1/Â
Kepribadian adalah semua corak perilaku dan kebiasaan individu yang terhimpun dalam dirinya dan digunakan untuk bereaksi serta menyesuaikan diri terhadap segala rangsangan baik dari luar maupun dari dalam.
Artinya: Kepribadian itu adalah bekal kita bersosial. Baik lingkup sosial terkecil (hubugan suami isteri, hubugan orangtua-anak, hubungan dengan teman), maupun lingkup sosial lebih luas (tempat kerja, organisasi, masyarakat, dan lain-lain).
2/
Perkembangan kepribadian bersifat dinamis, artinya selama individu masih bertambah pengetahuannya dan mau belajar serta menambah pengalaman dan keterampilan, mereka akan semakin matang dan mantap kepribadiannya.
Artinya: Maukah dan bersediakan kita belajar? Karena kepribadian itu bisa didesain. Sikap itu bisa berubah. Perbaikan itu mutlak akan tercapai. Persoalannya, ada ikhtiar atau tidak. Ada motivasi atau tidak.
3/
Seorang pemimpin perusahaan, penting sekali untuk merekrut karyawan yang sopan, jujur, rajin dan punya rasa hormat, karena tanpa hal tersebut, harmoni perusahaan akan tidak sehat dan akhirnya akan menurunkan kinerja perusahaan.
Artinya: Kepribadian adalah penentu indahnya jalinan komunikasi, baik komunikasi paling intim di antara suami-istri dan orangtua-anak, maupun jalinan komunikasi yang lebih luas.Â
Dan kepribadian adalah penentu kondusivitas sebuah jalinan sosial. Manakala sikap negatif bertumbuh dalam sebuah jalinan, maka tidak kondusiflah jalinan tersebut (persahabatan, ruang lingup pekerjaan, pertemanan di sekolah, dan lain-lain)
4/
Setiap individu akan terkesan pada "style" atau cara seseorang bertindak, berpikir, beremosi, menilai orang lain, dan sebagainya, yang semuanya merupakan bagian dari kepribadian.