Hari ini, dengan segala kepadatan aktivitas, dengan tidaknya orang untuk dititipi, anak kita dibawa ke mana-mana. Kita mengaisnya dalam punggung yang cukup pegal dan lelah.
Ke tempat jauh maupun ke tempat dekat, ke acara non formal maupun ke acara formal, ke tempat representatif untuk anak maupun yang kurang representatif untuk anak, dibawa berkendara menggunakan kendaraan sendiri maupun kendaraan umum. Mungkin membuat kita terkuras energi.Â
Namun sekian tahun atau sekian belas tahun ke depan, anak kita memunculkan rindu pada ruang batin kita untuk bertemu dan memeluknya.
Dan kelak, kita cukup sulit untuk sekadar bersamanya dalam satu waktu yang sama. Karena mereka sudah punya agenda masing-masing. Karena mereka telah mandiri tanpa harus diantar dan dijemput.
Jadi, masihkah kita merasa lelah menghadapi buah hati kita sendiri. Masihkah kita tak mampu berdamai dengan kesementaraan ini. Bukankah semua lelah itu hanyalah sementara. Ya, sementara. Bahkan bisa jadi hanya sekelebat.
Oleh : Miarti Yoga
(Penulis dan Konsultan Pengasuhan)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI