Mohon tunggu...
Miarti Yoga
Miarti Yoga Mohon Tunggu... Penulis - Konsultan Pendidikan Keluarga

Menjalani Peran Pengasuhan Berkesadaran

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Penyesuaian Belajar dan Ketakterbatasan Harapan

15 Mei 2020   07:12 Diperbarui: 15 Mei 2020   07:10 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kedua, dengan cara membawa mereka ke dalam RUANG REGULASI. Apa yang disebut ruang regulasi? Ruang regulasi adalah ruang pembiasaan. Mulai dari membaca buku cerita, mengulang buku pelajaran, sholat wajib maupun sholat sunnah, menulis diari, sudah menjadi menu harian meski dalam kondisi ditugaskan atau tidak. Dengan demikian, anak sudah lebih refleks tanpa harus terbentur dengan sugesti-sugesti sekolastik.

Ketiga, menghadirkan EMPATI mereka terhadap keberjalanan takdir. Meski pandemi corona ini terjadi atas andil kecerobohan manusia, namun secara hakikat adalah kehendak Allah SWT. Maka hal ini menjadi ladang kita untuk menajamkan keimanan (aqidah) anak-anak kita terhadap sebuah ketetapan.

Keempat, mari jadikan momentum anak belajar di rumah ini sebagai sebuah "romantisme", bahwa kita bisa dekat dengannya baik secara lahir maupun batin. Dari romantisme inilah, kita bisa membangun ruang diskusi bersama anak. Dan dari ruang diskusi, akan terbangun konstruksi-konstruksi pikiran yang tak terprdediksi. Mereka akan melahirkan gagasan di luar dugaan, mereka akan menemukan solusi brilian, mereka akan menghadirkan banyak hal tentang "bagaimana" mengurai impian-impian masa depan.

Kelima, mari mengarahkan mereka untuk TAK TERBATAS mempersepsikan sumber belajar. Bahwa sumber belajar bukan saja hal kasat mata yang lazim ditemukan sehari-hari seperti buku dan sejenisnya. Namun dengan mereka dilibatkan membantu memasak di dapur, membantu mencuci kendaraan, membantu mengasuh adik, membantu menghitung pembukuan sederhana atas bisnis yang kita jalani, membantu merapikan file-file di dalam komputer kerja kita, dan lain-lain. Sumber belajar pada aspek tak terbatas, yang menjangkau aspek ekonomi, aspek sosial, aspek pendidikan, dan lain-lain, yang pada akhirnya menjelma sebuah PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL.Pembelajaran yang esensinya adalah sebuah konteks "Merdeka Belajar" sebagaimana digaungkan oleh -Mas Menteri- Nadiem Makarim.

Mari tetap menjaga impian. Pastikan bahwa selalu ada alasan untuk berkarya, meski tengah berada dalam keterbatasan. Karena hidup adalah panggung upaya. Bukan sebuah orkestra pembenaran dan kelemahan.

Wallohu'alam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun