Mohon tunggu...
Mia Rahmawati
Mia Rahmawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswi Ilmu Komunikasi 2024 Universitas Muhammadiyah Malang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Stratifikasi Sosial Berdasarkan Kasta Pada Masyarakat Hindu

24 Desember 2024   18:12 Diperbarui: 24 Desember 2024   18:12 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Stratifikasi sosial merujuk pada pembagian masyarakat ke dalam kelas-kelas yang terstruktur secara bertingkat (hierarkis). Dalam masyarakat, stratifikasi sosial tercermin dari adanya perbedaan antara kelas atas dan kelas bawah (Soekanto, 2011). Stratifikasi sosial merupakan hasil dari kebiasaan manusia dalam berinteraksi satu sama lain secara teratur dan terorganisir, baik secara individu maupun kelompok. Sistem stratifikasi ini akan selalu ada selama ada hal-hal dalam masyarakat yang dianggap bernilai, yang menjadi dasar bagi terbentuknya lapisan-lapisan sosial. Setiap individu dalam masyarakat akan memiliki posisi sosial tertentu yang memotivasi mereka untuk berada di posisi lebih tinggi atau lebih rendah dibandingkan dengan orang lain dalam interaksi sosial mereka (Drs. Sunaryo, 2015). Oleh karena itu, stratifikasi sosial adalah pelapisan masyarakat yang membedakan tingkatannya, dari yang tertinggi hingga yang terendah.

Stratifikasi sosial adalah pembagian atau pelapisan masyarakat ke dalam beberapa lapisan atau kelas sosial yang berbeda, yang terstruktur secara hierarkis. Stratifikasi ini didasarkan pada berbagai faktor, seperti kekayaan, kekuasaan, pendidikan, pekerjaan, atau status sosial lainnya. Masyarakat yang memiliki stratifikasi sosial cenderung memiliki perbedaan dalam hal akses terhadap sumber daya, peluang, dan hak-hak tertentu. Stratifikasi sosial dapat terlihat dalam bentuk kelas atas, kelas menengah, dan kelas bawah, yang masing-masing memiliki kedudukan dan peran yang berbeda dalam masyarakat. Sistem stratifikasi ini memengaruhi interaksi sosial, mobilitas sosial, dan ketidaksetaraan dalam suatu komunitas atau negara.

faktor Penyebab Stratifikasi Sosial dalam kasta agama hindu

Stratifikasi sosial dalam agama Hindu, yang dikenal melalui sistem kasta atau varna, dipengaruhi oleh berbagai faktor. Berikut adalah beberapa faktor penyebab utama stratifikasi sosial dalam konteks agama Hindu:

Ajaran Agama dan Konsep Dharma

Dalam agama Hindu, setiap individu dianggap memiliki kewajiban moral atau dharma yang sesuai dengan golongan atau kasta mereka. Konsep dharma ini mengatur peran dan tanggung jawab setiap golongan dalam masyarakat. Misalnya, Brahmana bertugas dalam bidang keagamaan dan pendidikan, Kshatriya berperan sebagai pejuang dan penguasa, Vaishya berfungsi dalam bidang perdagangan dan pertanian, sementara Shudra melayani golongan lainnya. Pembagian ini dianggap sebagai bagian dari tatanan alam dan dilihat sebagai kewajiban spiritual yang harus dijalankan oleh setiap golongan.

Kelahiran (Jati)

Dalam tradisi Hindu, kasta sangat erat kaitannya dengan kelahiran. Sistem kasta meyakini bahwa posisi seseorang dalam struktur sosial ditentukan sejak lahir, dan ini dianggap sebagai akibat dari karma pada kehidupan sebelumnya. Mereka yang lahir dalam kasta tinggi dianggap telah melakukan perbuatan baik di kehidupan sebelumnya, sementara mereka yang lahir dalam kasta rendah dianggap membawa hasil karma yang kurang baik. Oleh karena itu, kelahiran menjadi faktor utama yang menentukan status sosial seseorang dalam masyarakat Hindu.

Faktor Ekonomi dan Pekerjaan

Pembagian pekerjaan juga menjadi faktor penyebab stratifikasi sosial dalam masyarakat Hindu. Setiap golongan dalam sistem kasta memiliki peran atau pekerjaan tertentu yang harus dijalankan sesuai dengan status sosial mereka. Brahmana terlibat dalam kegiatan keagamaan dan intelektual, Ksatria bertugas menjaga keamanan dan kekuasaan, Vaishya terlibat dalam kegiatan ekonomi, sementara Shudra bekerja dalam pekerjaan yang lebih rendah. Pembagian pekerjaan ini tidak hanya didasarkan pada status sosial, tetapi juga dipandang sebagai tugas yang harus dijalankan sesuai dengan dharma masing-masing golongan.

Sistem Mobilitas Sosial yang Terbatas

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun